"AAA!"teriak Shania kaget karna ada seseorang yang memegang bahunya. Teriakan tersebut berhenti saat tangan orang itu menutup mulutnya.
"Sst ini gue Boby! Lo ikut gue!"ucap Boby menarik paksa ke sebuah lapangan yang di penuhi dengan rerumputan.
Di lapangan Shania menangis dan melepaskan paksa tangannya dari genggaman Boby yang cukup kuat.
"Dasar cewek!"gumam Boby.
"Nih lo bersihin air mata lo!"ucap Boby memberikan sapu tangannya. Shania menerima sapu tangan itu namun bukannya di pakai ia malah menatap Boby.
"Thanks"ucapnya menunduk. Boby mendekati Shania lalu tangannya memegang kedua pipi Shania dan ibu jarinya menghapus air mata yang mengalir di pipi Shania. Shania terlonjak kaget menerima perlakuan Boby.
"Gue paling gak bisa liat cewek nangis"ucap Boby terdengar sangat lembut.
"Lo emang baik Bob. Mata itu gak pernah bisa bohong"ucap Shania menatap Boby. Boby terdiam saat mendengar ucapan Shania yang lagi-lagi mengingatkannya dengan masa lalunya namun dengan cepat ia langsung mengenyahkan pikirannya itu.
"Lo sekarang mau kemana? Sekolah atau pulang?"
"Sekolah. Gue gak mau ketinggalan pelajaran"jawab Shania sambil menghapus sisa air matanya.
"Ikut gue!" Boby menggandeng tangan Shania lagi lalu ia mengambil jalan memutar agar tak melewati gang yang sedang terjadi tawuran.
"Kita lewat pintu belakang. Gerbang jam segini udah di tutup. Lagian bahaya buat lo kalau keliatan sama gue"ucap Boby.
"Hah? Maksud lo bahaya?"
"Lo kan pasti tau gue anak brandalan. Nama gue udah di blacklist sama semua guru di sekolah dan kalau mereka ngeliat lo sama gue, lo bakal kena masalah. Emangnya lo mau di tahun terakhir lo disini kena masalah?"
"Ya gak lah"
"Nah ya udah makanya kita lewat sini"ucap Boby menghentikkan langkahnya disamping tembok yang lumayan tinggi.
"Kita lewat mana?"tanya Shania,polos. Boby memutar kedua bola matanya malas.
"Ya manjat pagerlah!"
"HAH?! Manjat?!"ucap Shania kaget sambil melihat pagar yang ada di depannya.
"Iya! Buruan!"
"Tapi gue gak bisa manjat Bobyy! Terus kan...."ucap Shania menunduk melihat roknya.
"Hmm lo mau gue bantuin dari bawah atau atas?"tanya Boby polos.
"Enak aja bawah! Ntar lo ngintip lagi!" Tanpa memperdulikan ucapan sewot Shania, Boby memanjat pagar itu, sampai di atas dia mengulurkan tangannya untuk membantu Shania.
"Bob, tinggi banget"ucap Shania takut saat ia sudah ada di atas.
Bruk
"Buruan lompat! Gue tangkep"perinta Boby yang sudah melompat dan merentangkan tangannya. Shania memejamkan matanya dan memberanikan untuk melompat.
"Satu dua tiga!"
Hap!
Shania jatuh dipelukkan Boby. Pandangan mereka berdua bertemu. Detakkan jantung mereka seperti berhenti sesaat.
"SIAPA ITU?!"teriakan seseorang membuyarkan tatapan mereka berdua.
"Sial! Pak Diman!"umpat Boby yang sudah sangat mengenali teriakan itu.
"DEVA! BOBY! DYO! NINO! ITU PASTI KALIAN KAN!"teriak Pak Dirman lagi.
"Lari!"seru Boby menarik tangan Shania. Mereka berdua lari ke dalam sekolah dan berheni di depan gudang yang sepi. Boby menarik Shania masuk ke dalam gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
FanfictionMenceritakan sebuah persahabatan antara 4 pemuda berandal dan seorang gadis manis. Apakah akan ada cinta di antara mereka? ataukah akan ada gadis-gadis lain yang mencuri perhatian mereka?