Part 24

1.7K 149 5
                                    

Ting tong

Boby menekan beberapa kali bel rumah Shania lalu tak lama kemudian pintu terbuka.

"Haiii. Ayo masuk"ajak Shania membuka pintunya lebih lebar. Boby pun tersenyum dan masuk ke dalam mengikuti Shania dari belakang.

"Wah udah di siapin"ucap Boby saat melihat meja ruang santai Shania sudah terdapat minum dan beberapa cemilan.

"Hahaha iya biar gak bolak-balik ke bawah. Cape"ucap Shania. Boby merebahkan kepalanya di paha Shania.

"Kusut amat"ucap Shania melihat wajah Boby.

"Keliatan banget emang ya?"tanya Boby. Shania mengangguk lalu mengelus rambut Boby.

"Ada apa? Cerita aja"ucap Shania. Boby menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.

"Tadi Kinan, Hamids sama Maul berantem. Selama hampir 13 tahun sahabatan aku baru liat mereka seemosi tadi dan sampe mukul satu sama lain"ucap Boby.

"Loh kok bisa berantem gitu? Kenapa?"

"Semua karna cinta" Shania mengerutkan keningnya.

"Maksudnya? Cinta?" Boby mengangguk, ia masih betah memejamkan matanya menikmati elusan tangan Shania di rambutnya.

"Maul suka sama Viny dan Viny juga suka sama Maul...."

"Hah?! Viny suka sama Maul?!"ucap Shania kaget.

"Iya. Kita gak masalah akan hal itu, kita malah ngedukung kalau mereka emang mau pacaran. Maul seminggu yang lalu nembak Viny.."

"Terus? Di terima?" Boby menggeleng

"Dia di tolak..."

"Kok? Bukannya Viny suka juga sama Maul?" Boby membuka matanya lalu menatap Shania.

"Viny nolak Maul karna Yona juga suka sama Maul. Viny paling gak bisa nyakitin orang terdekatnya apalagi Yona itu sahabat dia..."

"Jadi Viny ngalah buat Yona?" Boby mengangguk lagi.

"Terus? Tiga temen kamu kenapa bisa berantem? katanya kalian fine fine aja kalau Viny pacaran sama Maul"

"Tadi Yona nelfon Viny. Dan kamu tau Yona ngomong apa?"

"Apa?"

"Dia cerita Maul nembak dia dan sekarang mereka berdua pacaran. Kamu bisa bayangin gimana rasanya jadi Viny?"

"Pasti sakit"ucap Shania pelan.

"Itu yang buat Kinan dan Hamids marah besar karna Maul udah bikin Viny nangis. Apalagi Kinan dia paling gak bisa liat Viny nangis"

"Sebenernya aku juga marah tapi ya mau gimana lagi. Ini semua keputusan Maul kan? Aku dan yang lain gak bisa apa-apa"

"Hmm rumit ya? Tapi menurutku Maul yang salah. Dia labil, bilang sayang sama Viny tapi jadian sama Yona. Itu sama aja nyakitin dua-duanya. Hati cewek itu rapuh By, jangan main-main sama hati cewek"ucap Shania.

"Aku tau. Aku udah ngomong sama Maul tadi dan dia udah putusin buat belajar mencintai Yona. Aku harap dia bener-bener nepatin ucapannya"ucap Boby.

"Terus Viny? Gimana?"tanya Shania. Boby menghela nafas lelah lalu memejamkan matanya.

"Itu yang aku pikirin sekarang Shan. Viny selalu pinter nyembunyiin perasaan dia, aku baru liat dia gak bisa nahan emosinya tadi. Dia gak pernah teriak ke kita tapi tadi dia kelepasan. Aku tau dia paling tersakiti di sini. Dia selalu ngalah demi ngebuat orang yang dia sayang bahagia"ucap Boby lirih.

"Aku takut Viny berubah gara-gara ini. Aku takut Viny jadi jauh sama kita. Aku takut Shan.. Viny udah aku anggap kaya adik aku sendiri. Dia perlu di jagain, gak bisa di lepas sendirian gitu aja" Shania mengelus kening Boby dengan sayang.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang