Chapter 9

399 62 0
                                    

ALARAM jam weker berdering, membuat Ruby terbangun dari tidurnya. Setelah ia melirik jam wekernya, sedetik kemudian ia terperanjat kaget.

"Ya ampun! Aku salah mengatur alaramnya! Bisa terlambat jika begini!"

Ruby langsung beranjak dari kasurnya tanpa membereskannya terlebih dahulu. Berlari ke kamar mandi lalu mandi dengan terburu-buru. Baru kali ini Ruby kesiangan diawal pekan.

Selesai mandi ia tidak sarapan. Ruby langsung berpamitan dengan Ibunya yang sedang berada di dapur.

"Aku pergi sekarang Bu," ucap Ruby sambil membenarkan tali tas ranselnya yang terturun dari pundaknya.

"Apa kau tidak sarapan dulu?" tanya Ibunya.

Dan tepat setelah itu, bus sekolah berhenti di depan rumahnya.

"Busnya sudah datang, aku akan terlambat nanti. Aku akan sarapan di sekolah saja. Sampai jumpa Bu!" ucapnya lalu berlari menuju bus.

Ia menghempaskan punggungnya di sandaran kursi, mengatur nafasnya yang terengah-engah. Entah kenapa ia begitu terlihat panik dan kelelahan, padahal ia hanya bersiap-siap untuk sekolah. Mungkin karena gugup atau takut terlambat?

"Bangun kesiangan huh?" tanya seseorang.

Ruby langsung menoleh, ternyata orang itu adalah pacarnya sendiri.

"Sejak kapan kau disini?" tanya Ruby.

"Sejak tadi. Omong-omong, kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Greyson.

Ruby menghela nafas panjang. "Iya. Aku salah mengatur alaram."

Greyson tertawa sekali lalu mencubit pelan pipi pacarnya. "Ternyata wajah pacarku sangat lucu jika sedang panik."

Ruby menepis pelan tangan Greyson. "Jangan mencubitku."

Greyson tertawa. "Lain kali, kau harus lebih disiplin."

Bus kemudian berjalan. Beberapa meter kemudian berhenti untuk menjemput para murid lainnya. Tidak terasa, bus sudah terisi penuh. Tentunya juga sudah ada Becca dan Rachel.

"Greyson, apa satu sekolah tau kalau kita pacaran?" tanya Ruby.

Greyson mengangguk. "Tentu," ucap Greyson dengan bangga sambil merangkul pundak Ruby.

"Benarkah? Darimana kau tahu?" tanya Ruby lagi.

"Jelas saja aku tahu."

"Lalu, apa Becca dan teman-temannya juga sudah tahu?"

"Mungkin," jawab Greyson.

Ruby memutar bola matanya. "Itu tandanya kau tidak tahu."

Ruby menoleh ke kiri, mendapati Becca yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin dan mengancam. Selama beberapa detik mereka bertatapan, namun setelah itu Ruby lekas mengalihkan pandangannya.

Sekitar 30 menit kemudian bus sampai di depan St. Joseph's Prep. Greyson dan Ruby memutuskan untuk turun belakangan karena pintu keluar penuh dengan teman-temannya yang berdesakan.

"Apa kelas pertamamu?" tanya Greyson.

"Kenapa kau selalu menanyakannya?" Ruby balik bertanya.

"Aku ini pacarmu, jadi aku harus tahu." Greyson melipat kedua tangannya didepan dada.

"Seni," jawab Ruby tanpa melihat Greyson.

Greyson mengangguk. "Sayang sekali jadwal kelas selalu berubah akhir-akhir ini. Jika tidak, kau akan sekelas denganku pagi ini," ucap Greyson.

Catch a Dream | Greyson ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang