Beating Heart-5

332K 23.6K 1.5K
                                    

Author

Urat yang ada di sekitar lengan Fero tercetak jelas saat kedua tangannya mengepal melihat motor Irul dkk sudah terparkir di depan rumah Bobby

Dengan satu kali hentakan Fero membuka pintu rumah Bobby secara kasar.

Wajahnya merah padam menahan emosi.

"IRUL!"teriaknya, membuat Bobby yang sedang meneguk air mineral tersedak mendengar teriakan Fero yang terdengar begitu mengerikan

Afran yang sedang bermain PS berlari terbirit-birit bersembunyi di balik pintu kamar mandi.

Irul dengan langkah yang gugup, berjalan ke arah ruang tengah untuk menemui Fero.

Irul dkk sudah tau bahwa kejadian ini akan terulang lagi.

Yang berbeda kali ini, kesabaran Fero sudah melampaui batas.

"Ha— hai, Ga!"sapa Irul dengan gugup, membuat mata Fero menatap Irul yang tengah berdiri dengan kakinya yang bergetar dengan tajam.

"KELUAR LO SEMUA!"teriak Fero lagi, membuat Irul menutup kedua telinganya mendengar teriakan Fero yang bergema di dalam rumah Bobby

Bobby dan Afran keluar dari persembunyian mereka, menatap Fero dengan tatapan takut.

"Habis darimana lo pada?"tanya Fero dengan suaranya yang begitu dingin dan menusuk di telinga Bobby dkk

Irul menggaruk tengkuknya, "Ba—balapan, Ga"jawab Irul, membuat Fero mendengus kesal

"Gue udah berapa kali ngasih tau lo pada— JANGAN IKUT CAMPUR SAMA URUSAN KELUARGA GUE!"teriak Fero kembali, membuat Irul menghela nafasnya

"Lo ga boleh egois, Ga. Mama lo perlu—"

"TERUS LO NGERTI GA SIH RUL SAMA PERASAAN GUE!"potong Fero,  membuat Bobby menyikut lengan Irul mengisyaratkan untuk diam.

Dan Irul malah kembali berbicara "Gue ngerti, Ga. Lo itu kese—"

"Mama gue baru cerai 5 bulan yang lalu, Rul. Lo coba mikir kalau lo ada di posisi gue, lo pasti belum bisa nerima hal kaya gitu dengan mudah."ucap Fero yang sudah menjatuhkan tubuhnya di sofa, lalu memijit pelipisnya yang terasa penat

"Lamaran?"tanya Fero yang sudah terkekeh miris "Asal lo tau, siang ini gue udah ngerusak acara lamaran nyokap gue."ucap Fero, lalu menatap Irul yang sudah duduk di lantai, menatap Fero dengan pandangan menyesal.

"Apasih untung lo semua? Lo pikir gue suka ketemu sama calon bokap tiri gue? Gue lebih milih balapan daripada hadir di acara lamaran kaya tadi."

"Kepala gue mau pecah"sambung Fero saat ingatannya jatuh membayangkan bagaimana Mamanya yang menangis melihat Fero yang mengacaukan lagi acara lamaran tersebut.

"Tapi—"

"Bagusan lo diem daripada tangan gue refleks ngehancurin muka lo, Fran."potong Fero, membuat Afran kembali diam.

"Lo semua— apasih yang ada di dalam kepala lo pada? Lo malu punya temen yang mamanya ga punya suami? Yang mamanya janda?"

Beating HeartWhere stories live. Discover now