Chapter 31

1.7K 132 0
                                    

"Sini Ping, masuk!" Ajak Moza sambil berjalan menuju teras rumahnya. Jevin yang baru turun dari motornya langsung menggantung helm di spion motor dan mengekor di belakang Moza.

Beberapa temannya memang selalu memanggil Jevin dengan sebutan "Ping".

Tadi di sekolah Jevin tidak sengaja bertemu lagi dengan Moza saat gadis itu sedang menunggu taksi, tanpa pikir panjang Jevin langsung menawarkan angkutan gratis pada teman sekelasnya itu.

Moza yang memang sudah lelah dan ingin cepat pulang langsung menerima tawaran Jevin dan sampailah mereka disini sekarang. Di rumah luas yang bergaya minimalis yang terletak di komplek perumahan elit.

Jevin langsung menghembuskan nafasnya kencang saat menghempaskan tubuhnya ke sofa warna hitam yang terlihat menggoda di belakangnya.

Moza hanya terkekeh melihat tingkah Jevin yang terkesan berlebihan, "Mau minum apaan, Ping?"

"Gak usah repot-repot Za, air putih aja" Jawabnya sambil meregangkan tangan ke udara.

"Ehm..sama mie rebus pake keju kalo ada, kalo ada loh ya" Tambahnya membuat Moza yang baru akan melangkahkan kaki seketika melirik ke arah Jevin yang sedang memasang tampang kocak khas Jevin.

"Bego, intinya minta mie rebus kan lo?" Moza tergelak sambil menahan tawa.

Moza langsung melesat ke dapur untuk meminta Mbak Yaya membuatkan dua porsi mie rebus campur keju. Ia jadi ngiler saat Jevin bilang keju, makanan favoritnya.

Segelas air putih diletakkan di meja kaca saat Moza mendapati Jevin yang sedang terpejam, membuat Moza mengurungkan niatnya untuk memberi tau Jevin bahwa ia sudah menaruh air minum untuknya.

Moza hendak meraih tasnya saat seseorang berkata "Makasih ya, Mbok"

Jevin tidak tidur, ia hanya menutup matanya dan ia tau kalau Moza sudah menaruh minum untuknya di meja.

"You're welcome-in aja deh" Balas Moza sambil berlalu ke arah tangga.

Pintu kamar mandi yang terletak di dalam kamar Moza itu dibiarkan setengah terbuka, saat si penghuni sedang membasuh wajahnya dengan buru-buru.

Baju seragamnya sudah diganti dengan tank top warna hitam bertuliskan "Hakuna Matata" dan legging berwarna senada. Rambutnya hanya dibentuk messy bun sehingga beberapa helai rambutnya dibiarkan terurai sehingga menambah manis penampilannya.

Ia menuruni tangga dan mendapati Jevin sedang bersedekap di hadapan semangkuk mie yang masih mengepul dengan tampang memelas.

"Kenapa gak di makan mienya?"

"Nunggu elu lah. masa gue main nyaplok aja" Jawab Jevin tanpa mengalihkan pandangan dari mie yang wanginya sungguh menggugah selera.

"Yaelah lebay banget. Kesana yuk!" Ajak Moza sambil membawa mangkuk miliknya ke ruang keluarga. Ia paling tidak suka makan dengan keadaan hening. Apalagi saat makan mie instan, ia biasa memakannya sambil menonton acara televisi atau menonton youtube di kamar.

Moza dan Jevin duduk bersebelahan di karpet bulu berwarna broken white dengan jarak kurang lebih satu meter. Jevin beberapa kali mendengar Moza berkomentar pada tayangan Fashion Show yang sedang mereka tonton.

Walaupun Jevin sempat melirik heran, Moza rupanya tidak menyadari hal itu. Gadis itu terlalu fokus mengamati setiap model yang sedang membawakan rancangan baju para designer terkenal dunia.

Jevin beranjak ke dapur untuk menaruh mangkuk kotornya, tanpa harus minta izin pada Moza. ia berlagak seperti sudah beberapa kali mengunjungi rumah gadis itu walau nyatanya ini adalah kali pertamanya.

BOMDonde viven las historias. Descúbrelo ahora