Divergent -02-

468 28 1
                                    

Divergent --  Chapter 2

Durarara!! © Ryohgo Narita

Divergent © Veronica Roth

Pairing: Heiwajima Shizuo x Orihara Izaya
Rate: T for now, M for violence (atau smut /?)
Genre: Adventure, Romance, Humor/?, AU, dll.

Based off dari Divergent! (Tapi agak beda) I only own my OCs here!

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Bersiap untuk melompat?" Tanya Shira saat melihat para member Dauntless yang lain pada berloncat keluar kearah sebuah atap gedung yang sudah hancur. Izaya mengangguk dan mereka berdiri disisi masing-masing, sebelum meloncat.

Shira berguling gaya tentara dan Izaya mendarat dengan lincah di kakinya. Mereka berdua membersihkan diri mereka masing-masing dari debu dan bebatuan yang menempel di baju mereka sebelum tertawa.

"Dauntless, silahkan berbaris," ucap sebuah suara. Izaya dan Shira melihat kearah sumber suara. Ada seorang pria tinggi dengan jas putih—kontras dengan semua pakaian Dauntless yang berwarna hitam. "Namaku Shiki Haruya. Pemimpin disini." Ucapnya bentar, lalu dilanjuti, "Kalian, kemari. Lihat dibawah sana."

Ucapan Shiki membuat mereka mendekat dan melihat kearah bawah gedung—itu sangat tinggi dan membuat Shira bergetar. Dibawah ada sebuah jalan yang telah rusak dan terbelah menjadi dua, sementara dibawahnya tampak gelap sekali.

"Ada apa dibawah sana?" Tanya Shira. Shiki langsung menatapnya dan tersenyum—mengerikan—yang membuat wajah Shira menjadi warna putih seputih putihnya. "Lihat sendiri."

"Siapa yang ingin meloncat duluan?" Kata Shiki kearah mereka semua—Dauntless yang masuk setahun yang lalu dan sekarang.

Semuanya pada menatap satu-sama-lain, beberapa berdebat siapa yang duluan,  dan ada yang menggunakan hompimpa untuk siapa yang duluan.

"Aku." Ucap Izaya langsung tanpa menyadarinya. Shira dan yang lain menatapnya seperti mengatakan 'apa-kau-bercanda'. Izaya menatap mereka satu satu sebelum mengangkat bahu. Shiki tampak kaget, sebelum berdeham dan menyingkir.

"Silahkan~" Shiki membukakan jalan untuk apa yang akan ia temukan nantinya. Mereka semua merinding ketika adanya sebuah seringai di wajah Shiki.

Izaya menelan ludah, apa yang ada dibawah? Air? Tanah? Atau api? Ia sungguh ketakutan. Tapi tentunya dia tidak menunjukkannya.

Akhirnya ia naik keatas pembatas yang tidak terlalu tinggi dan menarik nafas dalam-dalam. 'Aku tidak bisa berbalik sekarang', gumamnya dalam hati dan memejamkan matanya, sebelum membiarkan dirinya terjatuh.

Shira hampir saja berteriak kalau tidak menyadari adanya Shiki disampingnya.

Izaya memejamkan matanya takut. Semuanya terlihat sangat cepat dan ketika ia telah ditelan kegelapan, ia langsung bersiap untuk menghantam tanah dibawahnya. Tetapi yang membuat kontrak dengan punggungnya adalah sebuah jaring dari metal—membuatnya terpental/? beberapa kali lagi sebelum benar-benar terbaring.

Izaya membuka matanya—menampakkan manik ruby yang tampak... terkejut?

"As...taga," gumamnya pelan sebelum merasa jaring dibelakangnya ditarik dan ia berhadapan dengan wajah seseorang. Rambut blonde, mata almond yang terang, kulit tan yang sangat cocok untuk parasnya yang tinggi dan tegap, serta garis rahang yang kuat. Izaya menatap dengan kedua mata terbuka lebar.

"Butuh bantuan?" Tanya pemuda itu. Dan Izaya menelan ludah saat mendengar suara baritone yang dalam dan—sexy. "Tidak," balas simpel Izaya.

Tapi, Izaya langsung saja digendong keluar dengan kedua tangan besar yang melingkar di punggung dan kakinya.

Divergentحيث تعيش القصص. اكتشف الآن