Prolog

146K 10.9K 100
                                    

Seorang perempuan merapatkan jaket panjangnya. Kedua tangannya mendekap dirinya sendiri agar tubuhnya tetap hangat, terlindung dari terpaan angin dingin yang berhembus. Sesekali ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Menatap jalan kemudian sepatu cokelat usangnya, kemudian kembali ke jalan lagi.

Sampai pada akhirnya, tatapan matanya terkunci pada sesuatu, yang berada jauh di depannya, di seberang jalan besar yang ada di hadapannya.

Dengan cepat perempuan itu berbalik dan berlari pergi. Sejauh yang ia bisa. Dadanya bergemuruh, berdetak kencang. Kian menyisir rambutnya kebelakang, tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Sudah dua tahun, tapi hatinya tetap tidak tahu malu dan berdetak dengan kencangnya.

From the moment I saw you, I know I love you..

too much.


(Don't forget to touch the star below if you like the story 😊👉🌟)

Inevitable DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang