-008-

356 64 24
                                    

Seoul, Korea Selatan

Gongchan menemani Nayeon yang malam itu belum tidur dan hanya memandangi langit dari balkon apartemennya seperti biasa.

"Aku sudah memikirkan soal sesuatu, Nayeon-ah." Kata Gongchan sambil menatap Nayeon.

"Kau akan tinggal dengan Mina di Jepang, kan?" sahut Nayeon seolah-olah baru saja membaca pikiran Gongchan. "Kalian akan melakukannya setelah menikah nanti."

"Ya! Bagaimana mungkin kau mengetahuinya?" kata Gongchan, kemudian hanya menghela napasnya. "Maafkan aku, Nayeon. Aku rasa kita akan berpisah untuk beberapa waktu lagi, ditambah aku juga membuat Mina jauh darimu."

"Gwaenchanayo. Lagipula aku masih memiliki Jinyoung dan mungkin Chansung oppa." Nayeon memeluk Gongchan dengan erat. "Tapi kau harus berjanji untuk mengunjungiku lagi. Ok?" tambahnya.

"Aku tidak bisa mengatakan 'tidak' padamu." Gongchan membalas pelukan Nayeon dengan erat pula. Kemudian dia mencium kening Nayeon dengan lembut.

Hari itu mungkin tidak akan dilupakan Gongchan. Hari ulang tahunnya sukses dibuat oleh Nayeon, Mina, dan Jinyoung. Minggu depan Gongchan harus sudah kembali ke Jepang, dan dia akan meminta Mina untuk ikut dengannya. Rencana pernikahannya juga akan diselenggarakan disana. Tapi Gongchan dan Mina belum menentukan waktunya kapan untuk melaksanakan pernikahan itu.

Ketika yang lain sudah tertidur dengan lelap, Nayeon belum juga bisa menutup matanya rapat malam itu. Dia tiba-tiba teringat dengan Himchan. Apa kita akan bertemu kembali, Himchan? Kurasa sekeras apapun keinginanku untuk melupakanmu.. aku belum mampu, Katanya dalam hati. Hal itu mengusik Nayeon. Seandainya dia dipertemukan kembali dengan Himchan, apa yang akan Nayeon katakan dan lakukan.

Nayeon kemudian turun dari tempat tidurnya dan duduk disamping Jinyoung yang sudah tidur. Nayeon memandangi wajah Jinyoung dari kening sampai bibir.

"Entah apa dari waktu ke waktu, hari ke hari, kau mampu membuatku jatuh lebih dalam soal cinta. Semoga saja aku tidak salah mengartikan rasa ini. Namun, apa sebenarnya cinta itu, Jinyoung-ah? Kenapa ada cinta kalau pada akhirnya mereka meninggalkan seseorang yang memberikan cinta itu?" kata Nayeon yang masih menatap wajah Jinyoung. Nayeon mengusap pipi Jinyoung dengan lembut. "Siapapun kau kini bagiku, meski aku sering mengagumi atau jatuh hati pada banyak orang- pada dia yang telah pergi tanpa alasan sekalipun, tetap kau membuatku berbeda dan semuanya terasa indah. Kenapa harus dirimu?" lanjutnya.

Jinyoung yang ternyata saat itu tidak benar-benar sedang tidur, menyadari kehadiran Nayeon. Bahkan Jinyoung mendengar semua yang barusan Nayeon katakan. Jinyoung tiba-tiba menggenggam tangan Nayeon yang sedang mengelus pipinya.

"Aku ingin membantumu meninggalkan masa lalu yang melukaimu, Nayeon-ah. Menapaki hari-hari yang mungkin kadang kau rasakan berat. Terlalu banyak hal sederhana yang mungkin harus kita habiskan bersama. Sesederhana rasaku yang tumbuh padamu. Sesederhana rasa kita." Kata Jinyoung yang mengejutkan Nayeon saat itu.

"J-Jinyoung-ssi.." Nayeon tidak tahu harus berkata apa, dia ingin melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Jinyoung, namun Jinyoung tidak membiarkannya.

"Aku tahu, di hatimu aku mungkin tidak bisa menggantikan dia. Entah siapa dia itu, mungkin pula dia masih yang inginkan bersama. Tapi cinta untukmu masih kusimpan, dan entah itu akan sampai kapan." Ujar Jinyoung yang mencium tangan Nayeon dan masih menggenggamnya.

Nayeon seperti kehilangan kata-kata untuk menanggapi perkataan Jinyoung. "Himchan. Dia adalah Himchan, seseorang dari masa laluku yang tiba-tiba menghilang. Sekalipun aku berusaha menjadi seseorang yang memberi cinta bukan malah yang mencari cinta, dia tetap saja tidak kembali," tukasnya tiba-tiba.

U GOT ME [FanFiction]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora