Chapter 5 - Menyingkap Tabir Masa Lalu dan Menguji Logika

9.9K 258 7
                                    


Sore harinya, setibanya gue, minto dan indra di mess, sebuah pertanyaan yang belum terjawab siang tadi, kini kembali gue pertanyakan kepada indra dan minto, mendapati hal tersebut, kini minto dan indra tidak mempunyai pilihan lain selain harus menjawab pertanyaan gue itu

" lu aja yang nerangin to.... " ujar indra seraya mengarahkan pandangannya ke wajah minto

" ahh lu aja ndra, sumpah...gue belum cerita aja, bulu kuduk gue ini udah merinding, apalagi gue udah cerita.... " seiring dengan perkataannya tersebut, terlihat tatapan mata minto memandang ke arah semua sudut ruangan yang ada di dalam mess, sepertinya minto merasa khawatir akan keberadaan dari sesuatu yang tengah mengawasi setiap perkataan yang terucap dari mulutnya

" ya udah... kalau begitu kita gantian aja, memangnya lu pikir gue enggak takut apa..." ucap indra seraya ikut memperhatikan dengan apa yang tengah diperhatikan oleh minto saat ini, sejujurnya bagi gue pribadi, keberadaan semua ruangan yang ada di dalam mess ini tidak lah menyeramkan, tapi harus gue akui, memang ada beberapa ruangan yang ada di dalam mess ini, terasa begitu lembab dan dingin

" sebenarnya gue agak enggan untuk menceritakannya za, jujur aja gue takut, nantinya lu akan merasa enggak betah tinggal di mess ini.... "

Dari arah pembicaraan yang kini tercipta, entah mengapa gue merasa bahwa indra tengah membawa pembicaraan ini ke arah sesuatu yang berbau mistis dan kelenik

" tenang dra, semua ucapan lu itu, enggak akan gue telan bulat bulat kok..... " ucap gue menepis keraguan indra

" gue ini orang yang lebih mengutamakan logika dalam berpikir dibanding harus ketakutan untuk hal hal yang tidak masuk akal....."

" lu masih ingat kan dengan cerita gue waktu pagi tadi.....?" tanya indra seraya menyalakan sebatang rokok

" iya gue masih ingat dra, cerita pengalaman lu tentang tentang kejadian kejadian aneh yang pernah terjadi di mess ini kan...?" jawab gue dengan sedikit tersenyum sinis,

" intinya za, sebelum gue, minto dan arda menempati mess ini, di mess ini sudah banyak terjadi kejadian aneh, dan mas dikin lah yang tau banyak akan kejadian aneh yang pernah terjadi di mess ini ?"

Seiring dengan cerita yang terus mengalir dari mulut indra, indra kini mulai menceritakan tentang beberapa kejadian aneh yang pernah terjadi di mess ini, mulai dari barang yang terlempar atau berpindah dengan sendirinya, terdengarnya suara rintihan, penampakan dalam bentuk yang meniru orang yang menempati rumah ini, hingga kehadiran sosok wanita yang berjalan dengan rantai di kakinya dengan bentuk leher kepala yang nyaris patah

" ya ampun dra, ngapain juga lu menceritakan tentang kejadian yang tadi pagi udah lu ceritakan sama gue, pertanyaan gue cuma satu...apa sebenarnya yang telah terjadi pada arda... ?" tanya gue dengan penuh selidik, dan berbalas dengan ekspresi ketidaknyamanan di wajah indra dan minto, dan kini diantara ketiadaan jawaban yang terucap dari mulut indra dan minto, gue segera menyalakan sebatang rokok lalu menghisapnya

" arda meninggal bro..." jawab indra dengan sebuah jawaban yang singkat

" hahh meninggal....meninggal karena apa...apa dia sakit...?" tanya gue kembali diantara rasa terkejut gue atas perkataan minto yang mengatakan bahwa arda telah meninggal, sungguh gue sama sekali tidak menyangka kalau orang yang telah gue gantikan posisinya di perusahaan ini ternyata sudah meninggal

" sudah dua bulan yang lalu za, dulu...pernah ada orang semarang yang mencoba untuk menggantikan posisinya dan tinggal di mess ini.... "

" terus apa yang terjadi pada orang itu...?" tanya gue memotong perkataan yang belum selesai terucap dari mulut indra

Jeritan Malam - ketika keindahan menjadi sebuah ketakutan (SUDAH DITERBITKAN)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ