Chapter 19 - Sebuah Pembuktian 7 (Terungkapnya Sejarah Mess)

6.9K 187 1
                                    


" saya mengenal kamu..sangat mengenal kamu...coba kamu perhatikan ini....." ucap mbah wodo seraya menggerakan telapak tangannya di depan wajahnya secara turun naik

Entah...apa yang tengah gue lihat saat ini, adalah kerena efek dari rasa lelah yang gue rasakan, yang pasti saat ini gue melihat pergerakan dari tangan mbah wodo yang semula bergerak cepat, terlihat mulai bergerak secara perlahan...dan diantara pergerakan tangannya tersebut, wajah mbah wodo mulai berganti ganti rupa, dan yang membuat gue terkejut atas pergantian rupa di wajah mbah wodo tersebut adalah munculnya wajah orang pintar dan juga wajah dari orang tua yang dulu pernah gue temui sewaktu keberangkatan gue menuju ke jawa timur...."

" ini enggak mungkin...enggak mungkin...." gumam gue dalam hati, seraya menyangkal atas apa yang telah gue lihat saat ini, dan kini diantara rasa terkejut yang masih gue rasakan, mbah wodo nampak menghentikan pergerakan tangannya, dan disaat mbah wodo menghentikan pergerakan tangannya tersebut, wajah mbah wodo terlihat kembali berubah ke wajahnya yang semula...."

" kamuuu...!,ilmu sihir apa yang baru saja kamu tunjukan kepada saya...?" tanya gue dengan rasa geram, begitu kini gue mengetahui bahwa sosok pria muda yang ada di hadapan gue ini adalah sosok yang sama dengan orang pintar dan kakek tua yang telah gue temui di kereta

" sekarang kamu sudah tau jawabannya kan atas pertanyaan kamu tadi..." ucap mbah wodo dengan sorot matanya yang terlihat tajam

" kalau saya boleh tau...sebenarnya ini tempat untuk apa ?" tanya gue seraya membalas tatapan tajam yang terpancar dari kedua bola mata mbah wodo

" dimana kamu tinggalkan harimau pendamping kamu itu.....?" jawab mbah wodo dan balik bertanya kepada gue

" sedari awal sudah saya bilang, saya enggak mengerti dengan maksud perkataan kamu itu...."

" jangan berlagak bodoh nak..kamu pikir kamu bisa membodohi saya " ucap mbah wodo dengan pandangan menatap ke pepohonan besar yang berada di sekeliling rumah, dan kini diantara keterdiamannya, terlihat mulut mbah wodo bergerak gerak seperti seseorang yang tengah berbicara dengan sesuatu

" apapun maksud dari perkataan kamu itu, saya enggak merasa mempunyai masalah apalagi mencari masalah dengan kamu...." ujar gue diantara rasa emosi yang kini mulai bersemai di hati gue ini

" saya hanya enggak suka ada pendatang dari wilayah lain masuk ke wilayah saya dengan membawa pendamping, benar benar terkesan menantang..."

" sekali lagi saya bilang...saya enggak menegerti dengan maksud dari perkataan kamu itu..."

" sekarang kamu telah memasuki wilayah saya, dan di tempat ini saya akan bertanya kepada kamu, apakah kamu masih menyangkal akan kekuatan dari sesuatu yang selama ini kamu bilang dengan sesuatu yang kelenik....?"

" kekuatan....? percayalah...walaupun saat ini saya sudah melihat sendiri bahwa kamu bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain, tapi hal tersebut enggak dengan serta merta membuat saya berpikir kalau saat ini saya telah melihat sebuah bentuk dari kekuatan alam ghaib, karena saya yakin...pasti akan ada jawaban yang masuk akal dari apa yang telah kamu lakukan itu...."

" ohhh begitu...." terlihat mbah wodo kembali melinting rokok jagungnya

" saya memaknai perkataan kamu itu seperti sebuah tantangan atau keinginan membuktikan.." ujar mbah wodo seraya menyulutkan lintingan rokok yang telah selesai di linting

" sekali lagi saya bertanya...sebenarnya ini tempat apa...?" tanya gue dengan rasa penasaran atas fungsi dari rumah mbah wodo ini, karena sangatlah tidak mungkin jika hesti ke tempat ini tanpa maksud dan tujuan tertentu

Jeritan Malam - ketika keindahan menjadi sebuah ketakutan (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now