Chapter 20 - Sebuah Pembuktian 8 (Terungkapnya Sejarah Mess)

7.5K 194 27
                                    


Cukup lama juga kini mbah wodo terdiam begitu mendengar pertanyaan gue itu, hingga akhirnya di saat kini gue telah bersiap siap untuk melakukan sebuah tindakan kepada mbah wodo, terlihat mbah wodo memberikan tanda, yang mengisyaratkan bahwa mbah wodo akan menjawab pertanyaan gue itu

" tempat ini tempat pesugihan.... ngalap berkah, selain itu kalian juga bisa menambah aura kecantikan dan ketampanan di tempat ini......."

" busettt..ternyata benar dugaan gue, kalau hesti..."

" dra...!" tegur gue memotong perkataan indra, hal ini gue lakukan karena biar bagaimanapun orang yang sekarang ada di hadapan kami ini adalah orang pintar yang telah menuntun hesti dalam melakukan semua ritual mistis ini, andai kami saat ini menghakimi hesti di depan mukanya, itu sama saja seperti kami memberikan tamparan keras di wajahnya, dan gue tidak ingin hal itu terjadi, karena disaat ini gue tengah mendapatkan sebuah momen untuk menggali keterangan lebih lanjut dari mbah wodo

" andaikan memang ini tempat pesugihan, ngalap berkah, dan ritual mistis lainnya, apakah bisa kami melihat prosesi ritualnya, karena sangatlah mudah bagi seseorang untuk berkata tempat ini tempat angker atau tempat ini tempat untuk meminta sesuatu, sedangkan buktinya itu hanya omongan dari orang ke orang yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya...."

Dan kini selepas gue menyelesaikan perkataan gue itu, terlihat mbah wodo mengarahkan sorot matanya yang tajam ke arah kami

" kalian pikir tempat ini untuk tempat main main...?" ujar mbah wodo dan berbalas dengan keterdiaman kami

" setiap pengorbanan itu ada nilainya...dan jika kalian mengharapkan bukti, lantas apa yang bisa saya dapatkan dari kalian....lebih baik kalian pergi sekarang, karena disini bukan tempat bagi orang yang hanya pintar berbicara tanpa berani untuk mengorbankan sesuatu....."

" sebentar..." ucap gue mencoba menahan kemarahan mbah wodo

" apa yang harus saya penuhi untuk bisa mengetahui atau setidaknya membuktikan bahwa yang mbah wodo katakan itu memang benar adanya...."

" hmmm...apakah kamu yakin dan enggak menyesal dengan keinginan kamu untuk membuktikan ini semua nak reza....?"

" saya yakin dan enggak menyesal, karena saya percaya, semua yang akan saya lakukan ini pasti enggak akan berpengaruh apa apa terhadap kehidupan saya...karena kehidupan saya itu tergantung pada hasil kerja keras saya...bukan pada ritual kelenik yang akan saya buktikan ini..." jawab gue dan berbalas dengan keterkejutan indra, minto dan mas dikin

" kamu siap untuk memenuhi persyaratannya...?"

" saya siap mbahh..."

" zaaa..tolong za...lu jangan gila.." ujar minto dan indra hampir berbarengan, sepertinya indra dan minto kini benar benar merasa khawatir atas keputusan yang telah gue ambil ini

" tolong di pikir pikir lagi pak reza..." kali ini mas dikin mencoba untuk memberikan nasihat

" hanya ini jalan kita untuk mengetahui apa yang telah dilakukan hesti ditempat ini..dan sekaligus membuktikan kebenaran dari perkataan mbah wodo ini..." bisik gue kepada indra dan berbalas dengan keterdiaman indra

" mari ikut saya ke dalam nak reza..." ucap mbah wodo mempersilahkan gue untuk memasuki rumahnya lalu menuju ke sebuah ruangan, dan sepertinya ruangan yang kini gue masuki, adalah ruangan yang di pergunakan oleh mbah wodo dalam menjalankan aktifitas keleniknya, hal ini bisa terlihat dari keberadaan pernak pernik yang berhubungan dengan hal yang kelenik, dan kini setelah mbah wodo mempersilahkan gue untuk duduk bersila, wajah kami kini saling berpandangan diantara keberadaan sebuah meja bulat yang kini menjadi pemisah dari keberadaan kami saat ini

Jeritan Malam - ketika keindahan menjadi sebuah ketakutan (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang