13

822 95 21
                                    

a/n: kalian butuh sedikit istirahat dr adegan HunRa ataupun HyungRin/TaeRin, apalagi dr si ganteng Ryuu. Aku munculin tokoh yg lama ga mampir di ffku >.< dan maaf kalo chapter ini datar bin tanpa feeling sama sekali.

---

'Jika aku melakukan kesalahan, maafkan aku. Aku tahu aku tak sempurna untukmu, Hun.'  -Aira

.

.

Dan pria itu menjauh. Menghilangkan sosoknya dibalik pintu kamar mandi. Meninggalkan Aira yang didera kebingungan dan hati yang ... perih?

.

.

.

.

.

Aira POV

Apa salahku? Kenapa setiap harinya, setiap saat ... aku merasa sangat bersalah?

Kenapa setiap harinya, aku hanya bisa merenungi jarak yang tercipta antara diriku dan Sehun?

Kenapa yang bisa kulakukan hanyalah menghindar?

Kenapa aku merasa sangat tak berguna?

Kenapa aku tak pernah mencoba untuk memperbaiki semua ini?

Seseorang, jawab aku. Kumohon.

Aku tak tahu jawaban dari semua pertanyaanku.

Kenapa aku merasa, aku menjadi begitu tak berdaya karena Sehun?

Hahaha, aku tahu itu adalah hal bodoh. Tak seharusnya aku menjadi seperti ini. Tak seharusnya aku menjadi lemah.

Aku bukan wanita seperti itu. Ya, aku tahu.

Aku adalah wanita yang kuat. Aku adalah wanita yang mandiri. Aku tak ingin masalahku dengan Sehun muncul ke permukaan.

Yang harus kulakukan sekarang ini hanyalah terlihat baik-baik saja. Seperti biasanya.

Atau mungkin ...

tidak?

"Aira-ya, apa kau memiliki masalah?" Fei Yun eonni duduk disebelahku setelah menaruh secangkir teh di meja.

"Kau tak perlu repot-repot, Eonni." Aku merasa sangat tak enak padanya. Usia kandungannya semakin matang, menginjak delapan bulan. "Maaf aku baru mengunjungimu lagi."

"Gwaencahana, Aira-ya. Aku juga baru kembali dari China dua minggu yang lalu. Bukan masalah."

"Tapi tetap saja ..."

"Sudahlah. Kau ini hobi sekali membesar-besarkan masalah," gerutu Fei Yun eonni dengan nada bercanda.

Tapi aku tak menanggapi gerutuan Fei Yun eonni dengan baik, sepertinya. Aku hanya tersenyum masam dan bertanya pada diriku sendiri,

Apa benar aku suka membesarkan masalah?

Dan wanita anggun nan cantik itu menyadarinya. Menyadari ada yang salah dengan diriku.

"Apa kau punya masalah, Aira-ya? Ceritalah padaku." Fei Yun eonni mengelus lenganku pelan. Ah, aku sangat suka ketika ia mengeluarkan sisi keibuannya seperti ini.

"Mollayo, Eonni. Aku merasa serba salah sekarang ini." Aku menyandarkan kepalaku dibahunya. Dan aku sadar, aku butuh sandaran sekarang. Aku tak bisa menanggung semuanya sendiri.

"Ceritalah. Aku akan mendengarkanmu dan membantumu sebisaku."

"Sehun ..."

Fei Yun eonni hanya diam, menungguku yang bahkan tak berniat membuka suara.

AFTER [Indonesian Girl Sequel]Where stories live. Discover now