Bab 4

4.7K 431 10
                                    

"Aku mencari belnya tapi tidak ada ! susah sekali menemukan rumahmu ini."protes Nichole.

"Tapi kau menemukannya juga 'kan ?" tawa Mike sambil kembali menutup
gerbang.

"Ya, tapi dengan kesulitan karena aku menanyakan pada orang yang kulihat di jalan blok ini. Banyak dari mereka yang menolak membicarakan alamat rumahmu ini." lanjutnya sambil menerawang.

"Kau bertemu warga sini ?" heran Mike sambil membuka pintu mobil.

"Um ! Memangnya kau tidak ?" tanya Nichole bingung dan ia berhenti berjalan.

"Tidak, bahkan aku tidak menemui satu orang pun di jalan menuju kemari." jawab Mike berhenti juga.

"Kalau mereka menolak memberitahumu alamat rumahku, bagaimana kau bisa menemukannya ?" tanya Mike lagi dengan heran.

"Aku memaksa salah satu pria di sana, dia hanya menunjukkan arahnya saja setelah itu kabur." jawab Nichole simpel. Ia memperhatikan mobil Mike.

"Tunggu sebentar, kenapa kita harus naik mobil hanya untuk ke rumahmu ?" tanya Nichole sambil menatap Mike.

"Kau akan tahu nanti." jawab Mike tersenyum sekilas dan ia langsung masuk ke mobil.

Nichole mengikutinya dengan bingung. Mereka kembali menyusuri jalan utama rumah dan Nichole baru mengerti mengapa mereka harus naik mobil.

"Ah, rumahmu ini luas sekali..." katanya kemudian sembari memandang sekeliling.

"Kau baru tahu 'kan ? Nah, coba saja jalan kaki, aku akan menunggumu di rumah satu jam lagi." canda Mike dan menghentikan mobilnya di depan rumah. Mereka turun dari mobil dan Nichole menganga melihat kondisi rumah itu.

"Kau perlu merenovasi total rumah ini, Mike." katanya terus memandang keseluruhan rumah itu.

"Itu juga yang kupikirkan." jawab Mike simpel dan membuka pintu.

Nichole semakin menganga melihat keadaan dalam rumah itu.

"Astaga... Kau tinggal di rumah begini ?" heran Nichole.

"Yah, mau bagaimana lagi ? Ini yang diwariskan untukku. Ya terima saja.." jawab Mike sambil meletakkan kunci mobil di atas meja kembali.

"Untung sekali kau datang, jadi kau bisa membantuku membersihkan kamar tidur yang akan kutinggali nanti malam." lanjutnya dan mulai menaiki tangga.

Nichole mengikutinya lagi.
"Kau mau menginap ? Aku butuh teman untuk tinggal di rumah semengerikan ini." pinta Mike memandangnya.

"Oops, sorry Mike. Steve bisa membunuhku jika dia tahu aku menginap di tempatmu. Aku cuma bilang padanya aku membantumu pindahan." kata Nichole
memutarkan bola matanya.

"Baiklah..." jawab Mike menghela nafas panjang.

Mereka mulai membersihkan kamar yang akan ditempati Mike. Lebih dari dua jam mereka terus membersihkannya di ruang tertutup itu. Jendela kamar itu rusak dan tidak bisa dibuka. Sebagian barang-barang dipindahkan keluar.

"Ah, aku melihat sapu di gudang tadi. Bisa kau bantu aku mengambilkannya, Nic ?" tanya Mike.

"Oh baiklah." Nichole langsung turun kembali ke lantai satu dan hilang dari pandangan.

Mike akan melanjutkan pekerjaannya hingga tiba-tiba vas bunga yang
terletak di dapur tiba-tiba pecah.

PRANG !

Mike langsung menoleh dan berjalan keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi.

"Nic ?" panggilnya. Nichole tidak menjawab.

Dilihatnya vas bunga itu pecah dan
Mike menghampiri tempat itu. Ketika ia sedang mengamati, pintu kamar
mendadak tertutup.

BLAM !

Mike terkejut dan langsung melihat ke arah kamar. Tiba-tiba Nichole datang dan heran melihat Mike di luar.

"Sedang apa kau ?" tanyanya dengan membawa sapu tua. Mike menoleh
memandangnya.

"Apa kau tadi menyenggol vas bunga ini ?" tanya Mike penasaran. Nichole
menggeleng bingung.

"Bicara apa kau, Mike ? Aku 'kan di bawah." jawab Nichole menatapnya juga. Ia langsung berjalan menuju kamar dan membuka kenopnya.

"Kenapa kau menutup pintunya ? Kita 'kan sedang membersihkannya. Bagaimana debunya bisa keluar kalau kau tutup begini pintunya..." keluh Nichole dan mulai melanjutkan membersihkan kamar lagi.

"Aku tidak menutupnya ! Tadi pintu itu menutup sendiri !" Mike membela diri.

Nichole berkacak pinggang dan menatapnya.
"Oooh please Mike.. Jangan menakutiku dengan gurauan konyol macam itu." katanya sebal.

"Aku tidak bergurau Nic ! Tadi aku disini dan pi... Ah sudahlah ! Mungkin cuma angin..." kata Mike mengurungkan niatnya untuk mengatakan kejanggalan itu
pada Nichole.

"Mana ada angin di kamar ini dengan jendela rusak begini." gerutu Nichole dan mengacuhkan Mike.

The Secret Of Mauenville No.13 (OPEN PO)Where stories live. Discover now