Bab 5

4.7K 434 24
                                    

Satu jam kemudian, Nichole pulang dari sana setelah benar-benar
membersihkan kamar Mike. Ia kembali sendirian di rumah itu.

Mungkin sebaiknya aku mencari teman serumah saja. Rumah ini terlalu besar dan menakutkan.. batin Mike dan berjalan ke kamarnya.

Malam itu hujan kembali turun dengan derasnya dan rumah itu menjadi sangat dingin. Tidak ada
penghangat listrik di sini. Ia menatap perapian di depan kamarnya dan mencari kayu di gudang. Ia kemudian mulai mencoba menyalakan api dan ruangan seketika menjadi hangat.

Saat ia sedang sibuk menghangatkan diri, petir menggelegar dan mati lampu seketika.

Uh-oh, aku tidak tahu dimana lilin di rumah ini... pikirnya lelah dengan
keanehan rumah yang ditinggalinya.

Ia mulai beranjak dari kursi berlengannya hingga ia menyadari ada hembusan dingin mengenai tengkuknya.

Krieett....

Mike menoleh dan melihat pintu kamarnya terbuka sedikit. Karena heran, ia berjalan ke kamarnya dengan diterangi api dari perapian. Dibukanya pintu lebih lebar dan ia
mengintip ke kamarnya.

Dengan jantung terlonjak kaget, Ia melihat jendela kamarnya yang rusak terbuka lebar !

Mike menghampiri jendela itu segera. Air hujan sedikit demi sedikit masuk ke kamarnya. Mike segera menutup jendela itu dengan heran.

Baru selesai ia menutup jendela kamarnya, terdengar suara tuts piano berdenting tak beraturan tanpa nada.

Mike semakin terkejut karena bunyi
piano itu bergema di rumah itu. Jantungnya semakin bergerak dengan cepat dan ia berkeringat dingin.

Ada sesuatu yang aneh di rumah ini ! pikirnya cepat.

Walaupun ketakutan, ia memberanikan diri untuk naik ke lantai tiga untuk melihat siapa yang
membunyikan piano di atas.
Setelah membongkar laci di kamarnya dan di dapur, ia menemukan sebuah lilin besar dan segera menghidupkannya.

Dengan perlahan, ia menaiki tangga dengan jantung yang terus berdetak cepat. Dipandanginya grand piano yang sudah tak berbunyi lagi dan ia terkesiap !

Sepasang mata kuning menyala di kegelapan. Mike terdiam di tempatnya dan tak dapat berkata apa-apa.
Seluruh tubuhnya lemas dan gemetaran. Dengan memberanikan diri, ia mendekati grand piano itu.

Sepasang mata itu masih menatapnya tajam. Mike tidak bisa menggenggam lilinnya dengan baik, tapi ia tak ingin menjatuhkannya.

Dengan tiba-tiba, sepasang mata itu bergerak dan meloncat ke arah sebaliknya menjauhi Mike. Mike malah berlari mengejar sosok itu yang menuju jendela besar segitiga
di depannya.

Dengan bantuan cahaya kilat, Mike menahan nafas melihat sosok apa itu. Ternyata seekor kucing hitam dengan mata berwarna kuning menyala
menatapnya.

Dengan menghela nafas lega, Mike menenangkan dirinya dan berjalan ke arah kucing hitam itu dengan pelan. Kucing itu diam tak bergerak, ia
hanya menatap Mike dengan penuh waspada.

Mike mengayunkan tangannya
untuk meraih kucing itu dan menggendongnya.
"Huuffthh... Kupikir apa... Ternyata kucing. Mungkin kau masuk dari jendela kamarku ya ?" kata Mike lega dan membawa kucing itu kembali ke lantai dua.

Tak berapa lama, lampu pun hidup kembali. Mike benar-benar lega dengan hidupnya lampu. Ia tak bisa bertahan tenang dalam keadaan gelap dan terus menggendong kucing itu di kursi berlengannya.

Ia sudah memutuskan untuk
memelihara kucing itu. Pikirnya mungkin daripada ia sendirian lebih baik ada yang menemaninya.

Karena ia terus memikirkan suasana sekitarnya, Mike lebih memilih tidur dan ia bergerak ke kamarnya dan berguling di ranjangnya.

Rasa kantuk menderanya tapi ia sulit tidur. Dicobanya untuk memejamkan mata tapi tetap saja ia sulit tidur. Hingga akhirnya menjelang tengah malam Mike tertidur dengan pulas.

***

Pagi menjelang, Mike terbangun dan merasakan bahwa celananya basah
dari pinggang sampai ke paha.

Dirabanya tempat tidurnya dengan mengantuk dan ia heran seketika. Tempat yang ditidurinya bukan ranjang. Ubin dingin menyambutnya dan ada genangan air sedikit.

Dipaksanya matanya untuk membuka dan ia terbangun lalu menoleh untuk melihat sekelilingnya.

Dengan memicingkan mata, ia terkejut karena ia tidak tidur di ranjangnya melainkan di
bathup kamar mandinya !

Mike langsung bangun dengan cepat dan keluar dari bathup itu. Ia mulai mengingat-ingat, Mike benar-benar sadar saat tadi malam ia beranjak tidur ke ranjangnya bukan ke kamar mandi.

Dengan bingung, ia memutuskan bahwa mungkin ia hanya tidur berjalan dan segera menepiskan
anggapan lain.

The Secret Of Mauenville No.13 (OPEN PO)Where stories live. Discover now