Prolog

1K 38 3
                                    

Suatu cahaya adalah titik terang yang sangat indah. Dimana cahaya dapat memberikan penerangan bagi setiap insan yang mengalami kegelapan. Namun bagaimana jika titik terang itu berjumlah ribuan, bahkan jutaan? Tentu hal itu akan menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah.

Kota seribu cahaya cinta. Kota nan indah dan gemerlap saat malam hari karena seribu cahaya yang menerangi ditambah dengan bangunan tinggi yang menjulang dan biasa disebut dengan menara. Menara yang indah dan membentuk huruf A sama dengan abjad awal namaku. Aku adalah Alisya Vieiffel. Entah apa yang membuat kedua orang tuaku memberi nama yang sama dengan menara yang disukai banyak orang diseluruh dunia. Aku sempat bertanya kepada nenekku kenapa ayah dan ibu memberiku nama yang sama dengan menara itu, nenek menjawab bahwa ayah dan ibuku berharap bahwa aku bisa menjadi wanita yang cantik dan indah seperti menara itu, memberikan kebahagian kepada setiap orang dengan cahaya yang selalu terpancar sehingga banyak orang yang menyukaiku, selain itu cinta antara ayah dan ibuku bersemi di kota Paris tepatnya di menara Eiffel. Sehingga aku merupakan kenangan dari buah cinta mereka. Namun sayang, aku tidak dapat memiliki kenangan banyak dengan ayah dan ibu karena ayah dan ibuku telah tiada saat aku berusia 5 tahun karena sebuah kecelakaan pesawat dalam sebuah perjalanan bisnisnya. Aku hanya bisa mendengar tentang kehangatan cinta mereka dari nenekku. Nenek yang selalu menceritakan tentang ayah dan ibu kepadaku setiap malam. Dari cerita nenekku aku ingin sekali pergi ke Paris untuk merasakan bagaimana indahnya cinta kedua orang tuaku di kota yang indah itu.

Bersambung

Paris In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang