Part 1 -pertemuan-

579 22 6
                                    

Hari ini adalah hari terakhirku berjuang di bangku SMA. Aku telah menyelesaikan Ujian Nasional di sekolahku. Aku segera bergegas pulang ke rumah untuk menemui nenekku.

"Nenek aku pulang.." teriakku gembira memanggil nenek.

"Cucu nenek sudah pulang, bagaimana ujiannya?"

"Ujiannya lancar nek. Nenek, aku boleh minta sesuatu?"

"Boleh. Apapun untukmu sayang" jawab nenek dengan lembut.

"Nenek ujianku sudah selesai, dan aku ingin liburan nek. Aku ingin ke Paris"

"Kenapa tiba-tiba kamu ingin ke Paris?"

"Nenek selalu menceritakan hal indah tentang ibu dan ayah selama mereka di Paris, aku ingin merasakan keindahan itu nek, aku ingin mengenang cinta ayah dan ibu di Paris. Nenek juga tidak perlu khawatir saat aku di Paris, disanakan ada tante Mira yang akan menjagaku, lagipula aku akan tinggal bersama tante Mira di apartemennya selama aku liburan di Paris" bujukku agar nenek mengizinkan aku untuk berlibur di Paris.

"Baiklah nenek izinkan" ucap nenek yang luluh dengan rayuan manjaku.

"Yeay!! Terimakasih nenek, aku sayang nenek" ucapku sambil memeluk dan mencium nenek. "Aku akan pesan tiketnya sekarang nek, dan aku akan berangkat besok" aku berlari kecil ke kamarku dengan rasa gembira.

****

Sunrise pertama di hari libur ku. Dan saatnya aku memulai petualangan ku, petualangan menjelajahi kota paris yang indah dengan jutaan cahaya cintanya. Dan aku akan menjelajahi kota paris ini seorang diri, karena tante Mira sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis. Hari pertama aku memulai dengan pergi ke menara Eiffel. Aku ingin pergi ke tempat lain, namun aku lupa dengan jalan-jalan yang ada di paris. Terakhir aku menggunjungi paris saat aku berusia 7 tahun bersama nenek tepat di hari ulang tahunku. Dan akhirnya aku menghabiskan waktuku untuk duduk di taman dengan memakan ice cream kesukaan ku, ice cream rasa strawberry. Sedang asiknya melihat pemandangan, datang seorang gadis yang membawa kameranya dan memotret-motret pemandangan sekitar. Gadis itu sangat cantik dan berwajah manis, kulitnya yang kuning langsat sangatlah indah. Ku rasa dia orang asia.

"Do you want ice cream?" Ucapku kepadanya, namun ia tak menjawab dan hanya tersenyum. Aku pun tak menghiraukannya "mungkin gadis ini tak bisa berbahasa inggris" ucapku lagi sambil meneruskan makan ice creamku. Dan yang membuatku malu adalah ia menjawab dengan bahasa indonesia "tidak, terimakasih". Aku hanya tercengang mendengar ucapannya. Sungguh itu membuatku malu. Dengan segera aku meminta maaf kepadanya nya.

"Maafkan aku, ku kira kau tidak bisa berbahasa inggris ataupun indonesia"

"Siapa namamu?"

"Namaku, Alisya Vieiffel kau cukup memanggilku Sya. Aku dari Jakarta dan datang ke sini untuk berlibur"

"Namamu sungguh indah, dan mirip dengan nama menara ini" dia menunjuk ke menara eiffel yang ada di belakangku.

"Terimakasih. Lalu, siapa nama mu?"

"Namaku Natasya Adila. Kau cukup memanggilku Nata. Apa kau berlibur ke Paris hanya untuk melihat menara ini saja?"

"Oh tidak. Aku sebenarnya ingin berkeliling di kota Paris. Namun aku bukan pengingat jalan pulang yang baik. Bagaimana jika aku nanti lupa jalan pulang ke apartemen tanteku. Sedangkan tanteku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk menemaniku jalan-jalan" aku berbicara panjang lebar, namun nata hanya tersenyum.

"Kalau begitu bagaimana jika besok kita bertemu di sini lagi, dan aku akan mengajakmu jalan-jalan mengelilingi kota Paris. Kau tidak perlu takut tersesat karena aku sejak kecil sudah tinggal di sini, dan mengetahui semua arah jalan yang ada di sini". Dengan segera dan tanpa berpikir panjang aku menjawab setuju.

Bersambung...

Paris In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang