Part 7 -aku kembali-

451 20 4
                                    

4 tahun kemudian.
Aku bersiap untuk berangkat melamar pekerjaan. Aku merapihkan rambutku dan memakai kalung bergangtung cincin di leherku. Aku melihatnya sejenak. Lalu aku menyemprotkan parfume beraroma mawar ke bunga mawar kering yang ada di meja riasku. "Aku akan menyemprotmu setiap hari, jadi kau akan terus wangi" ucapku pada bunga itu. Aku mencari surat lamaranku "Diamana surat lamaranku? Aah iya, kemarin aku masukkan ke dalam mantel bajuku. Tapi, kemarin aku pakai mantel yang mana?" Aku berusaha mencari surat lamaranku di setiap kantung baju dan mantelku. Dan aku menemukan sebuah surat di salah satu mantel bajuku. Akupun teringat bahwa surat ini merupakan surat dari Natasya 4 tahun lalu yang dititipkan ke Kelvin. "Aah, kenapa aku lupa untuk membaca surat ini selama 4 tahun". Gumamku. Akupun membukanya dan aku terkejut saat ada noda tetesan darah di surat itu, akupun mulai membacanya.

"Untuk Alisya, Temanku.
Sya, aku tau kita baru pertama kali bertemu. Tapi entah mengapa aku merasa bahwa kau orang yang baik, periang dan juga lucu. Saat pertama aku bertemu denganmu, aku berharap kau bisa akrab dengan kakakku dan kau bisa membuatnya bahagia. Sya, kakakku sangat menderita, dia harus menjaga dan merawatku selama bertahun-tahun. Orang tua kami berpisah. Ibu kami tidak pernah menghubungi kami, dan ayah kami selalu memberikan kasih sayang secara material tanpa pernah menemui kami. Sya, aku menderita kanker. Aku merasa penyakitku ini membuat kakakku menderita, karena dia tidak pernah bisa berkencan karena aku. Dia selalu berkata ingin menjaga dan merawatku dengan baik. Ia tidak ingin berkencan dengan seorang wanita karena ia terlalh khawatir tidak dapat merawatku dengan baik. Itulah yang menyebabkan kakakku beriskap cuek kepada seorang wanita. Sya, apa kau tau kenapa kakakku selalubyerlambat untuk menemui mu? Itu karena aku Sya, dia selalu mengantarku setiap hari ke rumah sakit sebelum bertemu dengan mu. Sya, aku menyadari bahwa aku tidak bisa bersama kakakku selamanya. Umurku tidak akan lama lagi. Dan hanya kau wanita pertama yang bisa membuat kakakku merasa bahagia dan membuat kakakku tersenyum. Ini adalah pertama kalinya ia jatuh cinta. Jadi aku mohon tetaplah bersamanya apapun yang terjadi. Buatlah ia bahagia Sya. Dia sangat mencintai dan menyangimu. Aku dapat melihat dan merasakan dari tatapan matanya".

Aku menangis tersendu-sendu setelah membaca surat itu. Entah apa yang harus kulakukan? Aku hanya bisa menangis saat ini. Aku menyesali kenapa aku baru membaca surat ini sekarang? Kenapa aku tidak membacanya empat tahun lalu? Kenapa semuanya harus terjadi seperti ini?

****
Aku kembali ke Paris. Berhari-hari sudah aku berada di Paris. Aku pergi ke tempat yang aku datangi empat tahun lalu untuk mengenang kenanganku dengan berharap aku bisa bertemu kembali dengan seseorang yang aku rindukan selama 4 tahun ini. Namun aku belum menemukannya. Hari ini aku putuskan untuk ke tempat dimana aku selalu menungguny saat 4 tahun lalu. Aku berjalan-jalan disekitarnya dan menikmati udaranya. Saat aku berjalan-jalan aku melihat seorang pria familiar yang mentapku dengan tatapan rindu dari jauh. Apakah dia orang yang selama ini aku rindukan? Dia berjalan perlahan menghampiriku. Dan ternyata dialah orangnya. Dialah orang yang aku rindukan selama 4 tahun ini. Kelvin. Ya, dia. Dia orangnya. Dia datang membawa sebuah boneka.

"Apa itu bonekaku?" Tanyaku padanya sambil menahan tangisku. Kelvin hanya mengangguk dan terus menatapku. Dia melihat kalung yang bergantung cincin di leherku dan dia berkata.

"Kau masih menyimpannya". Ucapnya padaku sambil menatap cincin itu.

"Cincinnya indah" jawabku.

"Dan apa itu mawar dariku?" Aku mengangguk dan mulai menitikkan air mata. Kelvin bertanya lagi.

"Apa kau kembali untukku?"

Akupun bertanya kepadanya "apa kau menungguku?". Kelvin memelukku dengan erat. Ia mulai menangis. Dan akupun menangis di pelukkannya. Tubuhnya kini tak sehangat dulu. Tubuhnya kini mulai terasa dingin. "Apa kau kesepian? Apa kau kehilangan adikmu? Apa adikmu telah pergi?" Gumamku dalam hati. Kelvin berkata dengan lembut sambil memelukku. "Aku merindukanmu". Aku telah kembali dan mulai saat ini, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi karena aku mencintaimu.

~Tamat~

Paris In LoveWhere stories live. Discover now