Bab 8 ✔

9.7K 355 3
                                    

Setelah puas mengobrol dengan tante Lidia. Akhirnya Sephia dan Saras memilih pulang ke rumah. Karna matahari sudah mulai menenggelamkan diri di kawasan barat.

Dalam perjalanan pulang Sephia hanya diam karna memikirkan rencana pertunangan yangs sudah disusun oleh keluarganya ini.
Ingin sekali rasa nya Sephia menolak, tapi dia tak tahu harus memulai nya dari mana.

"Kamu kenapa diam sayang," tegur Saras.

Wanita itu sempat menoleh sebentar untuk memastikan keadaan anak gadisnya, setelah itu ia kembali fokus menyetir mobil yang sedang mereka tumpangi.
Mungkin Saras merasa tersisih karna terus-terusan dicuekin sedari tadi.

"Aku gak papa kok ma," sahut Sephia.
Gadis itu masih fokus melihat keluar jendela mobil.

Alhasil Saras hanya ber"oh" saja.

Tak lama Setelah itu mereka sudah sampai di depan rumah. Mang ujang satpam di rumah mereka dengan senang hati membuka gerbang untuk sang majikan.

"Makasih ya mang," ucap Saras seraya tersenyum kepada mang ujang.

"Iya nyonya, sama-sama."

"Ma, kayak nya kak Ridho sama papa udah pulang deh, liat tuh mobil nya."

Sephia menunjuk mobil kedua pria yang ia sayangi itu dengan dagu. Saras mengikuti arah yang Sephia maksud.

Dan Saras hanya menjawab dengan berkata 'Mungkin'.

Sephia dan Saras langsung masuk ke dalam rumah.
Di sana terlihat Rayyan dan Ridho sedang menonton televisi.

Setelah menyadari akan kehadiran Sephia dan sang mama, Rayyan segera menghampiri kedua wanita tersebut.

Rayyan kemudian mencium kening istrinya dengan sayang. Tak lupa mengacak gemas rambut sang anak gadis.

"Kalian dari mana?" tanya Rayyan seraya merangkul Saras dari samping.

"Kita dari butiknya Lidi, Pa" sahut Saras.
"Abis nyari dress buat Sephia."

Awalnya Sephia masih memperhatikan interaksi kedua orang tuanya tersebut.

Dalam hati Sephia berpikir, apakah nanti rumah tangganya akan bahagia seperti mama dan papa. Sedangkan Sephia saja tidak kenal dengan orang yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Sephia menatap lantai sebenarnya. Memikirkan ini membuat kepala Sephia seketika merasa pusing. Alhasil, dia lebih memilih berpamitan untuk pergi ke kamar saja.

"Sephia ke kamar dulu ma, pa" kata gadis itu tak bersemangat.

Semua itu tak luput dari perhatian Rayyan dan Saras.

"Kamu langsung mandi ya sayang,nanti kita makan malam sama-sama," ucap Rayyan pada Sephia yang sudah berlalu.

Lalu pria paruh baya itu menatap istri nya penuh tanya.

Saras sendiri hanya mengangkat bahunya tak tahu. Dia mengerti akan apa yang suaminya maksud. Hanya saja, dia tidak tau apa yang terjadi dengan putri mereka.

"Dari di jalan pulang dia diem terus." Setelah itu Saras ikut meninggalkan sang suami menuju kamar mereka.

>>>>>>>>>>>=<<<<<<<<<<<

Setelah makan malam selesai.
Sephia membantu Bi Ida membereskan dapur.
Kemudian gadis itu ikut menyusul mama dan papanya yang sedang bersantai di ruang keluarga. Dapat gadis itu lihat Mama,Papa, dan sang kakak sedang bersantai di ruang tersebut. Mereka sedang menonton tv sambil sesekali bercanda ria.

My Teacher Is My Love (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang