7. Bad Habit

34K 711 18
                                    

Harry POV

Ah ternyata menjadi seorang plumber menyenangkan juga, tinggal putar kencangkan selesai. Bahkan aku yang tak mengerti apa-apa ini selalu berhasil memperbaikinya.

Tok tok tok...

Ah apalagi ini, mengganggu waktu santai ku saja.

"Har?"

Gah. Ini pasti Gemma.

"Apa?!" jawabku sambil membuka pintu dengan malas.

"Bolehkah aku masuk?"

"Ya ya, masuk saja. Kau bahkan boleh saja menghancurkan isi rumahku" jawabku ketus.

"Aku hanya ingin membawakan ini, sedikit makanan."

"Oh ya terima kasih" jawabku merasa sedikit terhibur dengan hal ini.

"Um, Har. Aku tahu kau sudah mulai bekerja, dan itu kabar baik untukku." Ucap Gemma sambil tersenyum.

"Ya ya ya. Apakah kau sudah selesai Gem?" Ucapku mengusir wanita yang lebih tepatnya kakakku ini, jujur saja aku tak suka dengan orang yang bertele-tele dan sok-sokan peduli dengan nasib orang lain, karena pada dasarnya mereka hanya ingin di-cap sebagai orang baik yang suka menolong. Cih.

"Ah baiklah, aku akan pulang, dan ini, sedikit uang untuk membantumu" katanya sambil menjulurkan beberapa buah kertas ber-angka itu.

Ah. Hari yang indah.

"Yea terimakasih. Dan bisakah kau pergi sekarang? Aku sedang bersantai dan kau menggangguku" ucapku sambil menerima uang dari Gemma.

Ia pun pergi dari rumahku dan perlahan-lahan bayangannya hilang di ujung jalan sana.

Whoa. Nampaknya hari ini aku beruntung sekali. Setidaknya aku bisa makan enak kali ini.

Ah ya. Aku akan membeli beberapa botol minuman. Aku merindukan mereka.
~~~~~

Author POV

Disitulah Harry, terkapar di sofa bututnya sambil berceracau tak jelas lengkap dengan sebotol minuman keras di tangannya, tak lupa beberapa linting ganja di meja di dekatnya.

Ia kembali lagi. Seperti semula.

Uang pemberian Gemma dan hasil kerjanya selama beberapa hari ini ia habiskan begitu saja untuk membeli minuman keras dan beberapa linting ganja.

Ia bahkan tak ingat dengan janjinya kemarin.

Persetan dengan dunia nyata, ia sedang bahagia melayang-layang di dunianya sendiri, pikirnya.

"Ed! Mana uangmu!?" Tiba-tiba suara gaduh pintu dibuka paksa mengusik kesenangan semunya itu.

"Ah ka-kau s-si botak rupa-a-nya" kata Harry setengah menggumam dan bau alkohol langsuk merangsek keluar dari mulutnya.

"Sialan kau ini, kemarikan uangmu bodoh!"

Bug...

Pukulnya di pipi Harry.

"Ah uang apa?" Jawab Harry terhuyung kebelakang.

"Bayar hutangmu bodoh! Kau sudah berjanji kemarin"

"Ah hutang? oh hutang, i-itu aku ah tak ta- oh uang ku itu" ucap Harry tak jelas.

"Kau main-main denganku rupanya"

Bug...

Satu pukulan tepat di perutnya.

Harry yang masih tak sadar karena pengaruh alkohol itu terjatuh sempoyongan menabrak meja.

Diinjaknya dada Harry oleh penagih hutang itu, ditekannya kakinya hingga Harry hampir tak bisa bernafas.

Krek...

Sepertinya lelaki botak berbadan besar itu mematahkan sesuatu di dalam tubuh Harry.

Bug...

Satu pukulan lagi menghantam wajahnya, hidung Harry mulai mengeluarkan darah kali ini.

Harry hanya terdiam tak bisa membalas.

Krek...

Tangan Harry yang terkulai disamping badannya itu diinjak hingga terdengar bunyi patahan.

Bug...

Ditendangnya tulang rusuk Harry hingga ia mulai tak sadarkan diri.

Diambilnya botol sisa minuman keras Harry, lalu dipecahkan ujungnya ke tembok dan memukulkannya ke wajah Harry yang kini sudah berlumuran darah itu.

Harry tak sadarkan diri. Ia tak bergerak sedikitpun.

Melihat Harry tak bergerak, si penagih hutang langsung melarikan diri dari situ dan membiarkan Harry terkulai tak bergeming di atas lantai.

Dengan darah dan pecahan beling berceceran disekitarnya.

"Harry! Kau didalam? Tasku tertinggal, aku ingin mengambilnya!" Teriak Gemma dari luar rumah Harry.

"Har?"

"Harry?"

"Oh astaga!"
~~~~~

A/N:
Yo wassup! :3
Akhirnya w balik lagi yeah. Setelah sekian lama menghilang dari dunia per-wp-an.

Sorry ini lama banget ga pernah apdet, hehe.
Yodah ya, double update deh ntar maleman buat kalian yang masih setia nunggu ini lanjutan cerita.

Btw, thanks for 1 k followers yeayyy! I appreciate it so much \^o^/

All the love as always,

-Sya

Yes, Daddy? [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang