13. Dirty Mind

43.5K 757 64
                                    

"Jadi kau kenapa kesini?" Tanya Harry to the point sesaat setelah ia membersihkan sisa-sia cairan kenikmatannya itu.

"Menjengukmu" jawab Ally enteng.

"Kau kan sudah kesini semalam"

"Kau ini kan sedang sakit, dan Gemma harus bekerja sehingga tak mungkin bisa disini 24 jam, jadi aku bisa sekalian menjagamu"

"Aku tak perlu dijaga oleh anak kecil, aku sudah jauh lebih dewasa daripada kau"

"Ya ya terserah kau, aku akan tetap disini menjagamu"

'Tunggu, dipikir-pikir dengan kehadiran Ally disini, aku bisa memanfaatkannya juga, hehe.. Tadi saja ia tak masalah melakukan handjob untukku, sepertinya aku bisa melakukan lebih, lagipula aku sudah lama tidak bersama wanita' pikir Harry dalam hati sambil menyeringai licik.

"Hmm Al?"

"Iya?"

"Soal yang tadi, kau senang kan membantuku?"

"Membantu apa?"

"Membantu aku melepaskan semua ketegangan di sela-sela selangkanganku" jawab Harry sok-sokan dengan bahasanya itu.

"Oh, ya aku senang membantu mu" ucap Ally polos.

"Hmm, kau mau kan membantuku lain kali bila aku membutuhkannya?" Tanya Harry ragu-ragu.

"Ya tentu saja, dengan senang hati"

'What? Yasss!' Tak kukira akan semudah ini' Ucap Harry gembira dalam hati.

"Al?"

"Ya?"

"Kau tak sekolah?" Tanya Harry heran karena seharusnya ini masih jam sekolah.

"Aku bolos hari ini" jawab Ally enteng.

"Kau bolos? Hanya untuk kesini? Hey tukang bolos dengar aku, sebenarnya aku tak peduli kau mau sekolah atau tidak, tapi tahukah kau kalau sekolah itu lebih penting dari pada aku, kau jangan sering-sering membolos, bagaimana masa depanmu nanti, kau tak bisa terus membebani orang tuamu yang malang itu, kau harus belajar lalu bekerja dan menghasilkan uang. Dan kau tahu apa? Wanita-wanita jalang penari bugil di klub yang biasa aku datangi itu, mereka menjual harga dirinya demi uang, mereka begitu karena mereka sering membolos ketika sekolah dulu dan mereka tidak cukup pintar untuk mendapat pekerjaan yang layak" nasihat Harry panjang lebar.

Sementara Ally mendengarnya dengan ternganga-nganga kagum dengan nasihat Harry tentang masa depan itu padahal disini yang sepertinya butuh dinasihati itu dirinya sendiri, bukan Ally.

'Mungkin Harry kesambet om Mario Gold*n W*ys' pikir Ally dalam benaknya.

"Ayolah, aku hanya membolos untuk sehari ini saja. Apa salahnya dengan bolos sehari, biasanya juga aku selalu datang" bela Ally tak terima kalau ia disangka tukang bolos.

"Ya ya terserah kau saja, aku hanya tak mau kau menjadi penari striptis dewasa nanti. Um tapi sepertinya badanmu bagus juga untuk melakukannya" ucap Harry frontal.

"Badanku apa?"

"Tidak, lupakan saja. Kuajarkan kau nanti" kata Harry sambil menyeringai jahat.

"Ajarkan apa?"

"Oh astaga, lupakan saja!"

'Apakah Ally sepolos dan se-telmi ini? Ya ampun!' Ucap Harry dalam hati sambil memutar bola matanya.

"Kau pernah menonton film porno tidak?" Tanya Harry lagi untuk mengetes seberapa polos Ally.

"Eww.. Seriously? Tentu saja tidak pernah!" Jawab Ally dengan nada jijik.

Yes, Daddy? [H.S]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora