7

2.1K 228 5
                                    

Sesampainya dirumahnya,
Wendy langsung menyuruh Mark masuk dan duduk disofa yang ada diruang tengah.

"Duduklah dulu.Aku akan mengambil kotak P3K"Ujar Wendy lalu berjalan menuju kamarnya yang ada dilantai 2.

Mark menuruti ucapan Wendy,ia dudukan tubuhnya pada sofa merah yang ada diruangan itu.Mark mengedarkan pandangannya keseluruh sudut rumah itu.

Besar dan mewah.Ya,dua kata itu muncul dalam pikiran Mark.Tapi sangat sepi,seperti tidak ada orang lain disini selain Wendy.

Tak lama kemudian,Wendy datang dan duduk disampingnya dengan membawa kotak P3K dan baskom berisi air dan handuk kecil berwarna putih.Mark yang menyadari kehadiran Wendy langsung mengalihkan wajahnya menatap gadis itu yang tengah sibuk menyiapkan sesuatu.

"Aku akan membersihkan lukamu dulu"Ucap Wendy lalu perlahan mulai membersihkan darah-darah yang ada diwajah Mark dengan handuk yang sudah ia basahi dengan air hangat.

Mark hanya diam saat Wendy mulai menempelkan handuk itu pada wajahnya.Entah kenapa ia merasa sedikit aneh saat jarak antara wajahnya dan wajah Wendy semakin dekat.Mark melirik kearah Wendy yang tampak telaten membersihkan lukanya.

Wendy yang merasa Mark menatap kearahnya langsung mengalihkan sejenak pandangannya pada Mark,tapi pria itu langsung mengalihkan pandangannya juga.

"Jangan menatapku atau mungkin lukamu akan bertambah lagi!"Ucap Wendy lalu kembali fokus membersihkan luka Mark.

"Ini mungkin akan sedikit perih,tapi aku melakukannya dengan hati-hati"Ujar Wendy lalu mengambil obat merah di kotak P3K dan perlahan meneteskannya pada luka-luka diwajah Mark.

"Aww!"Pekik Mark saat Wendy meneteskan obat merah dilukanya.

"Mian"Ucap Wendy.

Setelah memberikan obat merah pada luka Mark,tak lupa Wendy memberikan sedikit perban pada luka yang ada dipipi bagian kanan Mark.

"Sudah selesai"Ucap Wendy lalu membereskan kotak P3K miliknya.

"Gomawo.Dan jangan melakukan itu lagi"Ujar Mark.

"Melakukan apa?"

"Kau itu wanita,bagaimana bisa kau melawan seorang pria huh?"

"Makanya lain kali jika kau dihajar seperti itu larilah! Jangan hanya diam"

"Araseo"

"Aku tidak akan memintamu untuk penjelaskan semuanya,aku hanya memintamu untuk menjaga jarak dengan Krystal dengan begitu mereka tidak akan menghajarmu seperti itu"

"Apa kau mengkhawatirkanku?"

"A-aniya.Aku hanya memberimu saran"

"Benar kau tidak mungkin khawatir padaku kan?"

Wendy hanya menganggukkan kepalanya.

"Bodoh!! Tentu saja aku mengkhawatirkanmu! Aku sangat mengkhawatirkanmu Mark Tuan!"Batin Wendy.

**
"Mark! Tunggu!"Teriak Krystal saat melihat Mark berjalan melewatinya.

Mark menghentikan langkahnya dan menatap Krystal yang sekarang berdiri dihadapannya.Atau lebih tepatnya menghadang jalannya.

"Minggirlah! Aku mau kekantin"Ujar Mark dingin.

"Wajahmu..kenapa bisa begini huh?"Tanya Krystal panik,tangannya yang hendak menyentuh wajah Mark lalu ditepis oleh Wendy yang tiba-tiba saja datang.

"Jika kau mau tahu kenapa,tanyakan saja pada pacarmu itu! Kajja!"Ujar Wendy yang memberi penekanan pada kalimat pacarmu.Lalu menarik tangan Mark dan membawanya pergi.

"Mwoya? Hei! Wendy,apa maksudmu huh?"Teriak Krystal yang diabaikan oleh Wendy.

"Aish! Pasti kerjaan pria itu!"Ujar Krystal lalu mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.

"Hei!! Temui aku ditaman hari ini!"

**
Wendy membawa Mark ke rooftop sekolah mereka.Disana Wendy langsung menyadarkan tubuhnya pada tembok pembatas yang ada dan Mark pun melakukan hal yang sama.

"Hah...."Wendy menghela napasnya lalu melipat kedua tangannya tepat didepan dadanya.

Mark melirik kearah Wendy,dapat dipastikan bahwa gadis itu sedang bete lihat saja ia mempoutkan bibirnya.

"Kau marah?"Tanya Mark,yang membuat Wendy langsung menoleh kearahnya.

"Kenapa kau menatapku?"Tanya Mark lagi saat Wendy menatap kearahnya.

"Apa kau melupakan ucapanku semalam Mark?"Tanya Wendy menatap Mark serius.

"Apa?"Wendy menghela napasnya berat saat ia mendengar ucapan Mark.

"Hei!"Pekik Wendy kesal.

"Waeyo?"Tanya Mark dengan tampang polosnya.

"Mark Tuan,jauhi Krystal! Apa kau mau orang-orang it-"Ucapan Wendy terputus.

Wendy terkejut,ia membulatkan matanya saat Mark tiba-tiba saja mencium pipinya.Blush~ pipi Wendy memerah.

"Hei,apa yang kau lakukan huh?"Tanya Wendy lalu menutupi kedua pipinya yang memerah dengan tangannya.

"Aku bosan mendengar omelanmu Wendy Shon"Jawab Mark santai lalu berjalan meninggalkan Wendy yang masih diam ditempatnya.

"Hei.."Pekik Wendy kesal.

"HEI!! MARK TUAN!"Teriak Wendy dengan highnotenya.Sementara Mark hanya melambaikan tangannya.

**
Krystal berjalan menghampiri seseorang yang duduk disudut taman yang ia datangi.Ya,ia menghampiri pria yang membuat wajah Mark penuh dengan luka.

"Soojung ah~"Panggil orang itu lembut saat melihat Krystal berjalan kearahnya.

"Kau! Apa yang kau lakukan pada Mark huh?!"Tanya Krystal to the point dengan penuh amarah.

"Aku tidak melakukan apapun"Jawab orang itu santai.

"Hei! Kim Jongin! Kita sudah putus jadi kau tidak berhak melarangku dekat dengan siapapun"Ujar Krystal.

"Putus?? Sejak kapan kita putus Jung soojung? Apa karena Irene?"Tanya Jongin.

"Jika kau tahu kenapa harus bertanya huh?"

"Bukankah sudah kukatakan dia hanya temanku"

"Apa temanmu itu sangat penting? Sampai kau melupakan kencan kita huh? Apa kau tahu aku menunggumu hampir 4 jam? Tapi apa yang kudapati melihat pacarku jalan bersama temannya itu"

"Soojung ah.."

"Sudahlah! Aku malas membahasnya.Dan kuperingatkan padamu jangan berani-beraninya melukai Mark lagi atau aku membunuhmu.Kau paham Kim Jongin?"

"Kenapa aku harus melakukannya?"

"Karena aku menyukainya.Aku menyukai Mark!"

_tbc_

A/N: plz ini cman crita ya xD bkn berarti mereka putus beneran brb ntar--.Dan untuk next part akan special krn yg nulis bkn aku hohoho~
Okay,thanks!

XOXO ✅Where stories live. Discover now