14- Last?

2.4K 173 6
                                    

"Kau tidak akan menderita jika kau berhenti sekarang! Percayalah!"

Krystal menutup bukunya kasar,pikirannya tidak tenang.Kata-kata Jongin masih menghantui pikirannya.

"Apa aku sejahat itu? Apa aku seegois itu? Aku bahkan tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.Aku memang jahat"

"Kau tidak tidur?"

Krystal menoleh kearah suara itu,Jessica kakak perempuannya kini tengah berdiri menyender pada tembok kamarnya.

"Apa aku mengejutkanmu?"

"Ck,aku bahkan sudah hafal suara langkah kaki unnie"

Jessica tertawa pelan mendengar jawaban adiknya itu.

"Memikirkan sesuatu?"

Krystal menggelengkan kepalanya "Tidak"

"Tsk! Kau tidak bisa membohongi unnie mu Soojung-ah"Ujar Jessica lalu duduk disamping ranjang Krystal.

"Jinjja aku tidak sedang memikirkan apapun!"

"Kemarilah~"Suruh Jessica lalu menepuk tempat kosong disampingnya.

Krystal menurut,gadis itu sekarang duduk disamping kakaknya itu.

"Unnie mendengarnya tadi,ceritalah~"

"Apa menurut unnie aku jahat?"

"Mwo?"

"Aku tidak pernah memikirkan perasaan orang disekitarku,aku hanya fokus pada perasaanku sendiri sampai aku tidak sadar jika aku menyakiti seseorang. Aku mengejar orang yang tak pernah melihat kearahku,tapi aku juga mengabaikan orang yang selalu ada belakangku.Apa aku jahat unnie?"

Krystal menatap kakaknya sendu,Jessica langsung merangkul pundak adiknya itu.

"Aniya,kau tidak jahat.Kau hanya terlalu egois dan ambisius.Sebelum semuanya menjadi lebih buruk tidak ada salahnya jika kau memperbaikinya Soojung-ah.."

"Apa bisa??"

"Tentu saja,tidak ada kata terlambat untuk minta maaf"

"Araseo.Gomawo unnie~"

**
"Oh,eomma!"

"Ne,aku akan berangkat besok"

"Eomma tidak perlu khawatir,aku sudah biasa terbang jauh sendiri"

"Ne,aku akan menelfon Naneun unnie saat aku sampai"

"Araseo.Saranghaeyo eomma"

Bip.
Setelah memutus telfonnya,Wendy kembali fokus mengemas pakaiannya dalam koper.Sejenak ia memperhatikan sekeliling kamarnya yang sebentar lagi akan kosong untuk beberapa tahun kedepan , sebelum ponselnya berdering lagi.

Wendy tersenyum melihat nama sang penelfon dari layar touchscreennya.Ia gerakan jempolnya untuk menggeser tombol berwarna hijau pada layarnya lalu meletakan ponselnya pada telinganya.

"Ne,yeoboseyo?"

                "Apa kau sedang sibuk?"

"Aniya,waeyo??"

       "Tidak,apa kau bisa merubah rencanamu untuk pindah?"

"Wae??"

               "Karena aku tidak mau kau pergi!"

"Apa sekarang seorang Mark Tuan tengah menahanku untuk pergi huh?"

XOXO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang