Buku Resep Makanan

3.5K 262 76
                                    

Aslinya Paijem itu tidak suka masak. Namun karena dia adalah seorang wanita yang (kadang)normal, Paijem kalau pas ada mood ya masak. Tapi bukan Paijem kalau dia masak sesuai kaidah memasak yang berlaku. Paijem memasak sesuai dengan maunya. Semisal nih, normalnya kalau masak sayur asem kan banyak tuh sayurnya, ada labu siam, kacang panjang, kulit melinjo, kacang tanah, nangka, dan lain sebagainya. Nah ditangan Paijem, beragam sayur dalam sayur asem menyusut drastis menjadi hanya labu siam, kacang panjang, kacang tanah dan kadang jagung kalau nemu di tukang sayur. Alasanya? Simple, kata Paijem, pancinya ga muat kalau kebanyakan sayur, jadi kuahnya kurang banyak. Alhasil dia cuma memakai sayur yang menurut dia enak dimakan saja. Hal lain yang suka dilakukan Paijem adalah dia gemar sekali mencampur bahan yang ada di kulkas untuk dimasak. Bagus kalau bahannya nyambung. Lha kalau tidak nyambung??? Cilakanya, seringnya bahan itu tidak nyambung. Pernah Paijo menemukan kacang panjang di sayur sop. Pas ditanyakan, jawab Paijem : ooh itu sisa bikin oseng kemarin, daripada dibuang aku masukin saja ke sop. Iya, Paijem serandom itu.

Di lain pihak, Paijo adalah penggemar makanan rumahan. Dulu almarhum mama Paijo jago masak apalagi bikin kue dan camilan. Beda sama Paijem yang cuma jago ngemil tapi sama sekali tidak jago bikinnya. Karena mamanya inilah Paijo jadi suka camilan dan makanan rumahan. Namun setelah hampir 6 tahun menikah, Paijo belajar satu hal, jangan memaksa Paijem memasak. Karena ketika istrinya itu sedang tidak mood memasak terus dipaksa memasak, maka rasa masakan yang dihasilkan akan sangat-sangat ajaib. Pernah Paijo memaksa Paijem bikin makaroni skotel karena saking pengennya. Istrinya yang sebenarnya tidak sedang mood memasak akhirnya menuruti juga. Namun entah bagaimana perempuan itu alih-alih pakai susu full cream rasa plain malah menuangkan susu cair rasa coklat. Alhasil makaroni sekotel hari itu berasa ada manis-manisnya gitu.

Paijo itu sejujurnya masih menyimpan suatu harapan bahwa suatu hari istrinya bangun dan mendadak jadi suka memasak. Sederhana sih sebenarnya harapan si Paijo itu, tapi jadi tidak sederhana kalau diterapkan ke Paijem. Karena memang tidak ada yang sederhana apalagi biasa dalam diri Paijem. Ibarat kata, ketika wanita lain ke kanan, Paijem akan ke Tenggara. Begitulah Paijem. Namun jangan sebut dia Paijo kalau lelaki itu gampang menyerah. Walau dia tidak pernah memaksa istrinya untuk rajin memasak, Paijo tetap meyimpan harapan itu dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Dan Paijo tahu bahwa harapan akan tetap tinggal harapan kalau dia tidak melakukan apapun untuk mewujudkannya. Nah, akhirnya Paijo memutuskan untuk melakukan suatu usaha. Salah satunya adalah membelikan Paijem buku resep masakan.

Dan hari ini dia membelikan Paijem sebuah buku memasak. Judul bukunya adalah "Hidangan Ramadhan & Lebaran". Tidak, Paijo dan Paijem tidak merayakan Ramadhan dan Lebaran. Namun mereka berdua pecinta makanan yang banyak dijual di bulan puasa macam kolak pisang, kolak biji salak, risol, opor ayam, sambal goreng ati, nastar dan kawan-kawannya. Pada dasarnya Paijo dan Paijem itu memang pecinta makanan.

"Jem, aku beli buku buat kamu."

Paijem yang sedang menikmati es kolak kaget sampai tersedak. Bukan rahasia kalau Paijem itu hobinya selain main drama di depan suaminya, nulis cerita ga jelas plus nulis status di FB adalah membaca.

"Waaah, ini malam jumat ya?"

Boro-boro berterima kasih, Paijem malah curiga.

"Ck, kalau mau minta jatah, ndak perlu nunggu malam jumat juga ndak perlu ngasih hadiah. Mau nggak?" tanya Paijo.

"Ya maulah. Buku apa? Buku Tahta untuk Rakyat, bukan? Itu buku langka yang sedang aku cari-cari."

"Bukan," Jawab Paijo seraya mengeluarkan buku masakan besar dari tas ransel yang biasa dia pakai untuk bekerja.

"Buku resep??" Tanya Paijem seraya menerima buku yang lumayan tebal karena hard cover itu.

"Iya, itu resepnya gampang-gampang kok."

Paijem terdiam, mengamati buku di tangannya. Kemudian wanita itu nyeletuk,

"Bukunya tebal, kalau bantal kita pas dicuci, bisa nih buat jadi bantal sementara."

~*~

Walau sebenarnya tampak cuek dan seenaknya, Paijem itu sensitif dan sayang sama Paijo walau idung Paijo gede dan kalau tidur mendengkur. Paijem ngerasa kok kalau Paijo membelikan dia buku resep dengan harapan dia mau mencoba resep-resep itu. Dan sebagai istri yang (kadang)baik, Paijem pun berencana mencoba satu resep di buku itu untuk menyenangkan hati suaminya. Pagi tadi Paijem yang biasanya jarang bangun pagi, rela bangun pagi dan jalan ke mbak yang jual sayur untuk berbelanja. Siangnya, alih-alih sibuk dengan lappynya, Paijem ngumplek di dapur. Setelah selesai, Paijem kirim pesan ke Paijo lewat WA.

Pi (Paijem): Mas, aku masak.

Po(Paijo): hemmm

Pi: mas, aku serius masak.

Po: Aku juga serius bilang hemmmnya.

Pi: Aku masak dari resep di buku yang kamu kasih.

Po: Waaah???

Pi: hehehehehe, cepet pulang yak.

Paijo pun jadi tidak sabar untuk cepat sampai di rumah. Bayangan Paijem memasak sayur lodeh atau membuat kolak biji salak seperti resep di buku itu membuat mata Paijo berbinar-binar.

~*~

"Ini yang kamu masak?"

Paijo bertanya seraya menunjuk ke mangkok berisi sesuatu seperti potongan buah pisang dikasih air gula.

"Yup, setup pisang. Itu ada kok di buku. Gampang banget, pisang dipotong-potong, lalu dimasak sama air, kasih gula jawa, gula pasir sama kayu manis, dan tadaaaa sudah jadi."

Paijo melongo. Sirna sudah bayangan tentang makan malam dengan lodeh atau nonton TV sambil makan kolak biji salak. Ditatapnya Paijem yang senyum tanpa rasa bersalah.

Istrinya ini memang...beda.

~*~

Ketika hendak tidur, sesudah berdoa bersama, Paijo merasa Paijem memeluk dirinya dari belakang.

"Mas, besok sabtu aja ya jem masaknya. Ndak usah pakai resep, masak ala-ala jem yang kayak biasanya aja, ya?"

Paijo mau tak mau tersenyum. Seakan dia diingatkan, ketika menikahi Paijem, dia menikahi semua sifat dan karakter serta kebiasaan wanita itu. Dia menikahi apa yang baik dan tidak baik, apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka dalam diri wanita ini, semuanya.

Dengan tenang Paijo berbalik lalu balas memeluk Paijem seraya berkata,

"Iya. Masak saja yang kamu mau. Buku itu biar buat jaga-jaga kalau bantal kita dicuci saja."

~*~

Cilebut, 9 juni 2016

Masih tentang pasangan random ini.

Happyreading, sorry for stupid typos

PASANGAN KURANG PIKNIKWhere stories live. Discover now