Manyun

2.5K 219 38
                                    

Jadi ceritanya pas hari sabtu, Paijo ke bengkel plus potong rambut lama sangat,  dari siang sampai petang ga pulang-pulang. Paijem manyun. Ya iyalah, kan biasanya hari sabtu petang saatnya dia diajak jalan-jalan sama Paijo pakai motor keliling Bogor yang jalanannya masih banyak yang lengang, ga macet. Untung Paijo perginya ngebengkel ga sampai tahunan macam si sri yang beli terasi terus ngilang ga pulang-pulang sampai suaminya nyanyi.."ndang balio sri...ndang balio..".

Begitu  Paijo pulang , Paijem sudah menunggu dengan bibir mecucu, terus kakinya dihentak-hentakan ke lantai, macam cewek cabe-cabean yang ngambek sama cowoknya. Dasar Paijo ini entah karena sudah hafal kelakuan istrinya atau memang syaraf kepekaannya sudah tumpul, begitu masuk rumah bukannya langsung nyamperin Paijem seperti maunya wanita itu, malah ngeloyor langsung menuju ke kamar mandi.

Jelas Paijem murka. Paijem paling ga suka diabaikan oleh Paijo. Apalagi kalau pas manyun gitu. Maunya Paijem itu, Paijo nanya, "Kenapa, Jem?" jadi dia bisa ngomel tanpa dia harus memulai ngomel. Yang wanita pasti ngerti maksudnya Paijem. Pokoknya gitulah. Dengan Kesal Paijem masuk kamar terus berbaring model ebi menghadap tembok. Ngambek, pundung, nesu, jengkel,angry, sebut saja apapun namanya.

~*~

Beberapa saat kemudian Paijo yang segar sesudah mandi, memasuki kamar. Lelaki itu melihatnya Paijem menatap tembok sambil bibirnnya masih mecucu.

"Jem, jalan-jalan yuk."

Paijem diam, malah memejamkan mata. Jual mahal. Ga mau jual murah dia kali ini, pokoknya jual mahal semahal-mahalnya begitu tekad Paijem.

Paijo berjalan mendekati lalu memeluk Paijem dari belakang.

"Iiiih apaan sih peluk-peluk, aku mau bobok."

"Yakin ga mau jalan-jalan?"

Paijo sebenarnya sudah tahu dramanya Paijem. Lelaki itu sudah hafal tiap scenenya diluar kepala. Dia tahu kalau Paijem Cuma sedang menunggunya menanyakan " kenapa?" yang akan membobol bendungan kekesalan Paijem yang derasnya macam bendungan katulampa sehabis Bogor diguyur hujan selama seminggu berturut-turut.

"Yakin, aku mau tidur."

"Ga pengen mie ayam bangka komplit?"

"Nggak!"

"Kalau martabak telor sapi lada hitam pakai keju???"

Paijem mulai menelan ludah. Sialnya Paijem belum makan siang.

"Nggak!"

Gengsi yang menang ternyata.

"Oooh, bebek goreng aja, yang bebek goreng madura itu, deket tugu, mau, nggak??"

Mata Paijem mulai mengerjap. Wanita itu menelan ludah lagi.

"Nggak..."

Jawaban Paijem sudah mulai tidak bersemangat. Tekad wanita itu mulai goyah.

"Ooooh aku tahu, malem-malem gini makan ramen enak, mau nggak, Jem?"

Paijem menarik nafas panjang, menguatkan hatinya sebelum menggeleng lemah.

"Yaudah kalau ga mau, aku keluar sendiri aja."

Mata Paijem langsung melotot mendengar ucapan Paijo.

Apa-apaan suaminya ini, sudah keluar hampir seharian, sekarang tanpa merasa bersalah mau keluar sendiri? Sama sekali tidak memperdulikan Paijem yang lelah secara fisik dan mental plus spiritual menunggu. Belom lagi lelahnya bibir Paijem yang berjam-jam mecucu. Tidak bisa!! Tidak bisa dibiarkan begitu saja, pikir Paijem yang langsung bangun.

"Maaaaaaaaaas...."

Paijo tersenyum sebelum kemudian buru-buru memasang muka datar dan menoleh.

"Lha? Kamu ga jadi tidur?"

"Mas ini gimana sih? Ndak liat bibirku yang mecucu? Itu kode mas, kode!!!"

"Kode apa? Morse apa semapur?"

"Kode kalau aku manyun dan kesal."

"Okay. Terus kamu maunya aku gimana?"

"Ya maunya kamu nanya aku kenapa manyun. Jadi aku punya alasan buat ngomel. Tanya!"

Paijo males berdebat karena dia laper, Paijem hari ini tidak masak.

"Kenapa kamu manyun, Jem?"

"Aku manyun karena....bla...bla...bla..."

Setelah puas mengeluarkan kekesalannya Paijem menghela nafas lega.

"Udah? Sekarang mau makan apa?" Tanya Paijo.

"Ramen." Jawab Paijem seraya mengambil cardigan dan helm.

~*~

Cilebut, 17 Juni 2016

Pesan penulis : Jangan ada dua orang manyun dalam satu ruangan. Kalau pasangan kamu manyun, kamu harus nggak manyun. Kalau kepepetnya kalian manyun berdua, usahakan berada di ruangan terpisah. Masih manyun juga??? Yaelaaa, ga capek itu bibir manyun mulu???

*Ndang balio Sri...ndang balio : cepat pulang sri...cepat pulang (dari sebuah lagu campur sari)

*mecucu : bibir manyun, cemberut

*pundung : ngambek

*nesu : marah 

PASANGAN KURANG PIKNIKWhere stories live. Discover now