Part 1

63.6K 2.8K 21
                                    

     Ken baru saja selesai kelas di kampusnya.Ia terlihat begitu kelelahan,mata Ken sedikit kelihatan sayu.sepertinya Ken baru mengalami hal yang membuatnya benar benar terpuruk hari ini.Ken masih masih saja menundukkan wajahnya sambil menyeret ke dua kakinya dengan agak malas.

Rasa kemalasan Ken berbuyar saat suara dari seorang wanita memanggilnya berulang kali dari kejauhan sana.

"Ken..,apa kau sudah selesai?
Ibu dari tadi menunggumu pulang." Seru Ibu Ken yang ternyata sudah berdiri sejak tadi menunggu Ken selesai kelas.

Ken agak terkejut dengan kedatangan Ibunya yang mendadak itu.berulang kali Ken menyipitkan ke dua matanya memastikan Ia benar benar Ibunya.Dengan sedikit agak cepat langkahnya,Ken menghampiri Ibunya.

"Ibu...??? Kenapa ada di sini???"
Nada Ken begitu kaget.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau tidak merasa senang Ibumu ada disni"

"Bukan begitu bu,kenapa Ibu tidak menelpon Ken sebelumnya,jadi Ibu tidak kerepotan seperti ini" Ken hanya bisa menatap Ibunya dengan penuh keheranan.Ibu ken membawa begitu banyak tas dan perlengkapan.

"Apa saja yang Ibu bawa dengan tas sebanyak itu? Apa ini tidak terlalu berlebihan.Ken sudah dewasa,Ken tidak perlu barang sebanyak itu di asrama" suara Ken sengaja di buat sedemikian pelan,mengingat beberapa mata memandanginya dengan sedit senyum.

"Ah ,kau jangan membantah.ini semua barang barang keperluanmu nanti yang kau butuhkan di asrama.kau tidak perlu hidup boros dengan membeli barang baru.kau harus belajar hemat.Bukanya Ibu pelit.Ibu hanya tidak ingin uang jajanmu kau habiskan sebelum saatnya " Ibu Ken memandang anaknya dengan sedikit senyum.

"Kenapa kau masih berdiri saja di situ,apa kau tidak mau membantu Ibumu?" Ibu ken menegur anaknya yang sejak tadi berdiri seperti patung hidup.wajah Ken kusut.Ken terlihat kurang nyaman.

"Mana kamarmu..?tunjukan pada Ibu"

"Ia..,sebelah sana.no.045.sini bu,biar tasnya Ken yang bawa" Ken meraih beberapa tas di tangan Ibunya dan membawanya melangkah kamar yang di tuju.Bagaimanapun juga,Ken sebenarnya senang.dengan bentuk perhatian Ibunya,hanya saja bagi Ken semua terlalu berlebihan.Itulah sifat Ibu ken,yang sejak dulu menempatkan Ken sebagai anak yang istimewa.

Ken meraih kunci kamar dari saku celananya.lantas membuka kamar dengan pelan.Setelah mulut pintu terbuka,yang terlihat begitu minim perabotan.hanya ada dua tempat tidur yang tertata berjejer agak berjauhan dan dua meja belajar mini.di setiap sudut masing masing ada satu lemari untuk pakaian.

"Oh..kamu sekamar dengan temanmu,mana dia "

"Sebentar lagi juga dia kembali" jawab Ken sambil meletakkan tasnya.

"Apa kau sebelumnya pernah mengenalnya"

"Tidak"

"Lalu,apa kau pernah melihat juga?"

"Tidak juga" Ken sambil menatap wajah Ibunya datar.

"Jangan bilang kau sekamar dengan seorang wanita,Ibu belum siap kalau kau menikah muda hanya karena kau menghamilinya duluan " Tatapan ibu ken begitu terlihat mengancam.namun Ken menanggapi dengan sedikit kesal.

"Kenapa Ibu bisa berfikir seperti itu,di sini kan asrama laki laki.Ken sudah kuliah.itu artinya Ken sudah dewasa.dan ingin belajar mandiri.apa kalau Ken sekamar dengan seorang wanita,Ibu akan mau?" Ken melirik ke arah Ibunya yang sedang meletakkan barang bawaanya .seketika itu Ken melihat raut Ibunya berubah garang.namun Ken balas dengan senyum santai.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu.sangat tidak lucu"

Ken merasa kepenatan saat ini sudah agak berkurang,berbeda dari awal Ken keluar meninggalkan pelajaran di kampusnya.pikiranya kacau dan kelelahan.pikiran Ken terobati oleh perhatian Ibunya,yang bisa membuat Ken tertawa,walau menyebalkan sedikit,itu tidak seperti kelihatanya.

Bagi Ken,selain menjadi seorang Ibu,Ia mampu menjadi teman kedekatanya setiap hari.saat Ken butuh sesuatu.

Bersambung...

HEART ATTACK ( BL Stories )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang