Prolog

5K 428 96
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, siswa-siswi berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.
Akan tetapi masih ada beberapa siswi yang berada di lingkungan sekolah.

Seorang siswi tengah dikerubungi oleh tiga siswi lainnya.
"Heh, lo jangan berani-berani deketin Rayhan lagi!" Siswi yang merupakan ketua geng tersebut menggebrak pintu loker.

Siswi yang sedang dikerubungi tersebut semakin menyenderkan tubuhnya di pintu loker dan hanya bisa mengangguk pasrah.
"Lo gak punya mulut ya!" Hardik salah seorang siswi lainnya.
"M-maaf," lirihnya.

Felice mulai menjambak rambuk Dalila dan menariknya dengan kencang.
Diandra meringis pelan dan tidak berusaha melawan.

"Felice, Tasya sudah cukup lebih baik kita pergi sekarang. "
"Dan lo awas kalo sampe lo deketin Rayhan lagi," ancam Diandra.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Dalila sendirian.
Dalila menangis dalam diam.

"Apa gue salah suka sama Rayhan? Gak ada aturannya kalo menyukai orang itu merupakan suatu kesalahan?"
Dalila terduduk dengan menyenderkan tubuhnya di pintu loker.

"Gue sudah bersahabat dengan Ray sangat lama bahkan sebelum Ray ketemu sama Diandra tapi kenapa gue selalu dianggap gak lebih dari teman? Apa karena Diandra pintar dan cantik? Atau karena dia ketua paduan suara?"
Setelah puas menyuarakan isi hatinya, Dalila langsung mengambil tasnya dan pulang ke rumah.

Haloo guys
Ini cerita aku yang pertama
Dimohon kritik dan sarannya ya
Soalnya masih amatir hehe
Semoga suka sama ceritanya.

Girlfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang