Part 5

931 114 34
                                    

Haloha, gue balik lagi nih
Udah gak sabar ya nunggu kelanjutannya?
Oke kita langsung aja ya
Happy Reading~

---------------------------------------

Dalila pov

"Selamat pagi semuanya."
"Pagi, bu."
"Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo perkenalkan diri kamu."

"Kenalin nama gue Xavier Lucas Smith, gue pindahan dari Amerika," ujar vier dengan senyum mengembang.
Cewek-cewek di kelas gue langsung teriak-teriak gak jelas.

Fyi, Xavier itu adalah SAHABAT KECIL gue dari TK tapi karena papanya pindah kerja ke Amerika jadi dia ikutan.
Back to the topic

"Xavier kamu bisa duduk di... di sebelah Dalila," ujar bu Agatha seraya menunjuk kursi di sebelah gue.
Yeeyyy, gue sebenernya sih seneng banget soalnya gue udah kangen banget sama vier.

Vier menghampiri gue dan duduk di sebelah gue.
"Hai vi."
"Halo lil, gimana kabar lo?"
"Gue baik-baik aja, kalo lo?"
"As you can see now."

"Kenapa lo tiba-tiba balik ke Indonesia, vi?"
"Papa sementara mau nge-handle perusahaan di sini," jelas vier.
Gue hanya ber-ooo ria.

"Kasian banget gue dikacangin dari tadi," ujar Desi mendramatisir.
"Hehe, sorry ya btw vier ini kenalin sahabat gue Desi."

Desi dan vier langsung berjabat tangan.
"Nanti pas istirahat jangan kemana-mana ya, gue bakal kenalin lo ke sahabat gue yang lain," ujar gue bersemangat.

***

Akhirnya saat yang gue tunggu-tunggu tiba juga, bel istirahat berbunyi.
"Ayo sini gue kenalin sama sahabat-sahabat gue," ujar gue seraya menarik tangan vier.

Gue langsung menuju ke kelas Ray.
Tapi pas gue sama vier mau keluar kelas ternyata Ray sama Diandra lewat di depan kelas gue.

"Ray!" seru gue.
Ray langsung menengok ke arah gue.
Gue langsung memberi kode kepada Ray untuk menghampiri gue.

"Ada apa Lil?"
"Ini Ray, gue mau kenalin lo sama sahabat kecil gue namanya Xavier."
"Kenalin nama gue Ray dan ini pacar gue Diandra." Ray dan vier berjabat tangan.

Ternyata sampe kapanpun gue gak akan pernah dianggep oleh Ray, batin gue sambil tersenyum kecut.
"Yaudah Lil kami duluan ya soalnya gue udah laper."
"Iya lo duluan aja."

"Lo mau ke kelas atau ke kantin?" tanya gue.
"Kita langsung ke kelas aja," jawab vier.
Kami langsung berjalan menuju ke kelas.

Tapi, tiba-tiba penghalang hidup gue dateng.
"Hai, cantik kamu lagi sama siapa?" tanya Steven.
Gue menghirup napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya.
Ini gue lakukan supaya gue tetap bisa sabar ngadepin curut di depan gue.

"Bu.kan u.ru.san lo," jawab gue penuh penekanan.
"Ih, kamu jahat deh jangan-jangan kamu udah berpaling ya dari aku."
Dalam hati gue udah ngakak ngeliat tingkah lakunya Steven.

Tapi gue menahan tawa, gengsi dong kalo sampe Steven tau.
"Apaan sih lo, emang gue pernah nitip hati gue ke lo?" tanya gue sinis.
"Pernah, setiap hari kamu selalu nitipin hati kamu ke aku karena jasa ini GRATIS."

Gue hanya memutar kedua bola mata gue malas.
"Ehm... Lil ini siapa ya?" tanya vier bingung.
Oh iya, lupa gue kalo vier lagi disini.

"Kenalin ini temen kak Angga, namanya Steven."
"Nama gue Steven, calon suami Dalila di masa depan."
Gue langsung melotot ke arah Steven, tapi Steven membalasnya dengan senyuman.

Girlfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang