a little bit of happiness or ? (part 4)

22K 1K 2
                                    


Ressie sedang menyiapkan pakaian untuk devan, dia memilihkan kaos casual warna tosca dan celana jogger selutut .

Setelah pakaian devan dia letakkan diatas kasur, ressie berjalan menuju meja rias,
Ressie tersenyum penuh arti memandang pantulan dirinya sendiri di cermin yang cukup besar

"Sudah lama aku tak bertemu dengannya tuhan, terimakasih kau masih menjaga hatinya hanya untukku " ucap ressie pada pantulan dirinya.

Ressie mulai menyisir rambut sepunggung nya lalu mulai memoles wajahnya dengan make up tipis yang terlihat natural diwajah cantiknya tak lupa juga dia memakai parfume dengan aroma favorite devan, Bizarre yang memberikan sensasi segar baginya.

Kini, ressie terlihat cantik sempurna tanpa kurang apapun.

Knock...knock..

Pintu kamar ressie ada yang mengetuk,

"Siapa ?"

"Aku ma..Bell." jawab seseorang dengan suara khasnya

"Masuk sayang, pintunya tidak dikunci."

"Mama..."

Bell berlari kearah mama nya dan langsung memeluk wanita cantik yang dia panggil mama itu.

"Em..mama cantik sekali, wangi lagi oho..ada papa ya ?"

"Aih ? Ada papa atau tidak, bukankah mama selalu cantik dan wangi ?"

"Hehe iya iya.. Mama ku ini memang selalu cantik seperti bidadari bidadari yang ada di surga.."

Ressie tersenyum mendengarnya.

"Mama ?"

"Hem ?"

"Benar ada papa kan ? Soalnya tadi aku lihat di luar ada mobil nya papa, dan itu juga ada baju papa, papa lagi dimana ma ?" ucap bell sambil menunjuk baju dev yang sudah disiapkan ressie diatas kasur

"Iya sayang, papa sudah pulang sekarang dia sedang mandi, bell tahu tidak tadi papa bilang apa sama mama ?"

"Apa ma ?"

"Papa bilang, besok papa mau ajak bell main "

"Yeeayy !!! Main sama papa, main main main "

Bellvania berlari mengelilingi kamar ressie sambil melompat lompat.
Pintu kamar mandi pribadi dikamar ressie terbuka menandakan bahwa dev sudah selesai mandi.

"Papa.. " Bell menghampiri devan yang hanya memakai handuk.

Ada sedikit rasa khawatir di benak ressie, dia takut kalau dev akan meminta bell untuk menjauh seperti apa yang pernah dia lakukan sebelum sebelumnya.

Tapi ketakutan ressie itu tidaklah terjadi, nyatanya dev hanya diam saja saat bell menghampirinya
Ya, walau devan tidak menunjukan respon apapun pada bell, tapi setidaknya dia tidak menyuruhnya menjauh.

"Papa ka—"

"Aku ingin pakai baju dulu, bisa tolong keluar dulu." dev memotong ucapan bell.

"Oke " ucap bell sedikit merendahkan nada bicaranya dari sebelumnya

"Dev, pakaianmu sudah kusiapkan, kau pakai yah "

"Iya ressie, terimakasih.."

"Oke, bell sekarang ayo kita keluar dulu "

"Ayoo yippiii !!" sorak bell saat digendong oleh mama nya

Entah sadar atau tidak, devan tersenyum melihat ressie menggendong bellva

£££££~~~£££££

"Uhuhuh.. Tuan putriku ini sudah sangat berat sekali ternyata makan apa sih nak kau jadi berat begini "

Ressie menurunkan bell dari punggungnya saat berada diruang main.

"Makan batu. Hehe " bell menjawabnya asal sambil tertawa tawa.

Ressie mengusap kepala putrinya dan menatapnya dengan tatapan teruslah tertawa seperti ini sayang,

"Haha kau ini." ucap ressie kemudian.

"Mama, besok kita main kemana ?"

"Em kemana ya ? Ke mall mungkin.."

"Tidak ma, aku gak mau ke mall gimana kalau kita ke pasar malam saja, kata temanku didepan sana ada pasar malam, mau gak ma ?"

"Iya baiklah, kita kesana saja, eh tapi berarti kita akan pergi malam ini dong ?"

"Iya dong ma, masa kita perginya siang hari, namanya bukan pasar malem lagi dong tapi jadi pasar siang hehehe "

"Haha anak mama ini semakin hari semakin pintar saja ya"

"Ressie.. " suara dev terdengar

"Aku diruang bermain nya bell, dev"

Lalu tak lama dev sudah berdiri diambang pintu ruang bermain.

"Sedang apa kau disini res ?" dev melipat tangannya diatas dada bidang nya.

"Aku sedang bermain dengan tuan putri kita, kemarilah ayo kita main sama-sama "

"Iya papa, sini kita main papa mau naik seluncuran ? Atau papa mau masuk kedalam tenda ku ?" tanya bell sangat antusias.

"Tidak. Aku lebih suka berdiri disini. " jawab dev dingin.

Terlihat ada perasaan kecewa di wajah bell, namun sepertinya bell mampu menyembunyikannya

"Devan.."

"Iya ?"

"Malam ini bagaimana kalau kita ke pasar malam ?"

"Pasar malam ?"

"Ya..mau ?"

Devan terlihat berpikir

----------
22 juni 2016, on wattpad

Part selanjutnya, mau di post hari ini juga atau nanti aja nih kira-kira ?☺

Bellvania casimira calieWhere stories live. Discover now