2 - The Problem Begin

63K 2K 105
                                    


"Gyuri?" Jimin berlutut di depan Gyuri, Jimin menyadari Gyuri tertidur di sofa itu. Suga memandang Jimin tak suka, terutama dengan keadaan Jimin yang jauh dari kata rapi. Rambut berantakan, berkeringat, dan bahkan Suga bisa mencium aroma cairan orang dewasa dari tubuh Jimin.

"Bersihkan dirimu dulu, keparat!" Suga menatap Jimin tajam, Jimin hanya diam dan lebih memilih untuk menepuk pundak Gyuri pelan. Sepelan mungkin membuatnya terbangun tanpa harus membuatnya kaget.

"Hei!" kata Jimin pelan seraya tersenyum ketika Gyuri mulai membuka matanya.

"Kau sudah selesai?" Gyuri mengucek matanya, masih belum begitu sadar dari tidurnya, tapi dia cukup mengerti keberadaan Jimin di depannya sekarang. "Oh, Suga oppa terima kasih sudah mengantarku kesini."

"Terpaksa." Jawab Suga dingin. Jimin memutar bola matanya mendengar jawaban Suga, tidak ada yang bisa dan berani melawan salah satu temannya itu.

"Ayo pulang." Jimin mengajak Gyuri untuk segera pergi dari tempat itu, bagaimanapun Jimin kurang suka melihat kekasihnya berada di tempat seperti itu. Jimin berpamitan pada yang lain, beberapa melihat Gyuri dan Jimin dengan tatapan tak percaya. Terlalu menganggap bodoh komitmen yang sudah mereka buat.

Tidak biasanya Gyuri seperti ini, hampir tengah malam pergi dari rumahnya dan mencari Jimin. Beruntung ada Suga di apartemennya sehingga Suga bisa mengantar Gyuri ke club dimana Jimin dan teman yang lainnya biasa menghabiskan waktu.

Jimin mengajak Gyuri ke apartemennya, karena Gyuri menolak ketika Jimin hendak mengantarnya pulang ke rumah. Jimin tau, pasti ada sesuatu yang membuat Gyuri tidak nyaman hingga ingin menemuinya seperti saat ini. Jimin mengalungkan lengannya di pundak Gyuri ketika mereka di lift. Gyuri menyadari betapa berantakannya Jimin saat ini, rambutnya setengah basah karena keringat, begitu juga dengan badannya yang masih lengket dan juga aroma yang Gyuri tau betul aroma apa itu.

Gyuri datang menemui Jimin karena ingin membuat masalah yang sedang dia temui terasa lebih ringan. Tapi begitu melihat Jimin sekarang, seketika membuat Gyuri melupakan masalahnya karena Gyuri menemui masalah baru. Untuk pertama kali Gyuri melihat Jimin dalam keadaan seperti ini dan seketika itu juga Gyuri menyesal telah memberi Jimin ijin untuk melakukan sex dengan gadis lain.

"Aku mandi dulu, kau bisa tunggu di kamar atau menonton tv." Kata Jimin ketika mereka masuk apartemen, Gyuri mengangguk dan memilih untuk menunggu di depan tv.

Pikiran Gyuri melayang, membayangkan apa saja yang sudah Jimin lakukan di club tadi. Sekarang rasa menyesal juga mulai menyerangnya, seharusnya dia mendengar kata Suga untuk menunggu Jimin disini sampai Jimin datang. Tapi Gyuri memaksa Suga untuk mengantarnya ke club karena Gyuri ingin bertemu Jimin secepatnya. Namun apa sekarang yang dia dapat?

Gyuri tertidur selagi menunggu Jimin selesai mandi. Gyuri merasakan dingin di dahinya, kemudian dia juga merasakan tetesan air yang jatuh. Gyuri membuka mata, melihat Jimin tersenyum padanya.

"Kenapa tidak tidur di kamar saja?" tanya Jimin, kemudian duduk di sebelah Gyuri. Tangan kanannya mengacak rambutnya dengan handuk sementara tangan kirinya mendekap Gyuri agar duduk lebih dekat dengannya. Jimin tidak mengenakan kaosnya, karena merasa rambut basahnya bisa membasahi bagian pundak kaosnya.

Gyuri hanya diam, memilih untuk bersandar di dada Jimin seraya melihat acara TV yang sama sekali tidak menarik di matanya. Gyuri mendongak untuk melihat wajah Jimin, Jimin sedang sibuk mengeringkan rambutnya seraya melihat tv. Kemudian mata Gyuri menangkap sesuatu di leher Jimin, sesuatu yang benar-benar membuatnya kesal. Bekas kemerahan sepanjang leher Jimin, dan Gyuri tau jelas bagaimana Jimin mendapat bekas kemerahan itu.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang