23. Slowly

2.6K 209 104
                                    


"Kau mau mengajakku kemana?" tanya Yume, sudah hampir tiga puluh menit dia berada di mobil Jieun tapi tidak tau kemana Jieun akan membawanya pergi.

"Dengar, akan aku jelaskan. Dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Jieun tegas seraya tetap melihat lurus ke arah jalanan. Yume menoleh padanya, mengernyit curiga pada Jieun.

Mereka tidak pernah akrab, oh hubungan mereka sangat tidak baik. Yume selalu mendapat lirikan tajam dari Jieun ketika mereka bertemu, Jieun tidak pernah repot-repot untuk menganggapnya ada selama ini. Namun Yume tidak begitu memedulikannya, mengingat orang ini adalah istri dari sahabat Jimin. Bahkan untuk beberapa saat Yume bingung bagaimana bisa Yoongi menyukai orang seperti Jieun. Menurut Yume, Yoongi terlalu baik untuk Jieun.

"Kita akan bertemu dengan lawyer." Kata Jieun ketika mobil mereka berhenti karena lampu merah, kali ini Jieun melihat ke arah Yume sesaat. Yume mengerutkan kening.

"Lawyer?"

"Iya lawyer. Apa kau tidak tau apa itu lawyer? Ya Tuhan, kau benar-benar menyebalkan. Dan kenapa aku harus repot-repot membantumu." Keluh Jieun, bicara dengan cepat dan penuh frustasi.

"Aku tau apa itu lawyer, tapi –maksudmu kita akan melaporkan Taemin?" tanya yume, Jieun membuang nafas panjang.

"Kau yang akan melaporkan Taemin, bukan kita." Protes Jieun.

"Menurutku itu bukan ide yang bagus. Jika sampai Taemin tertangkap, teman-temannya tidak akan tinggal diam." Kata Yume mencoba menjelaskan.

"Aku tidak takut." Jawab Jieun enteng kemudian kembali melajukan mobilnya karena lampu sudah berwarna hijau.

"Jieun, kau tidak tau bagaimana teman-teman Taemin...."

"Akan aku bereskan, tenang saja." Potong Jieun, mengibaskan tangannya ke arah Yume meminta Yume untuk diam. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengan lawyer hebat, kau tidak perlu khawatir. Aku mengenalnya dengan baik. Dan untuk masalah teman-teman Taemin, tenang saja aku bisa menanganinya. Kau hanya perlu diam dan dengarkan semua perkataanku." Jelas Jieun.

Sekitar lima belas menit kemudian Jieun menghentikan mobilnya di depan sebuah law firm, Jieun segera mengajak Yume untuk masuk kesana.

Kantor itu cukup ramai, namun Jieun sudah mendapatkan janji sehingga mereka segera di arahkan untuk pergi ke lantai dua dan menuju ruangan yang pada pintunya terdapat tulisan Kang Seojun.

Jieun mengetuk pintu tersebut dan langsung membukanya, tidak perlu menunggu si pemilik ruangan untuk mempersilahkannya masuk. Yume mengikuti di belakang Jieun, jika dilihat sepertinya Jieun sudah sangat sering datang kesini.

"Jieun, kau sudah datang!" seru seorang laki-laki yang duduk di belakang mejanya. "Dan kau pasti Yume!" sapanya ramah.

"Langsung saja, kita tidak punya banyak waktu." Kata Jieun ketus seraya duduk di sofa yang ada disana, lagi-lagi Yume hanya mengikutinya dalam diam.

"Ya, lagipula aku sudah mendengar semua cerita darimu. Aku hanya butuh mendengar sedikit lebih banyak dari nona Yume." Kang Seojun berjalan keluar dari mejanya dengan membawa sebuah catatan kemudian ikut duduk bergabung di sofa. Yume tersenyum pada Kang Seojun ketika mereka berjabat tangan.

"Lihat, bahan memarnya masih belum hilang." Jieun menunjuk wajah Yume, yang meskipun Yume sudah berusaha menutupinya dengan make up namun masih bisa terlihat memar di wajahnya.

Kang Seojun memerhatikannya, keningnya berkerut.

"Aku yakin dia memukulmu dengan sekuat tenaganya." Ucapnya kemudian.

TOY (BTS NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang