05. Kunci mobil Papa Momon

2.9K 297 76
                                    

Cast:[Namjoon dan Suga]

[Sebelumnya, gue cuma mau bilang, ini tuh bukan punya gue, tapi cerita favorit gue disitus KripikPasta. Gue member sana juga looo*gananya nyet. Dah.]

Di suatu malam mencekam, Papa Momon dan anak lelakinya -sebut saja Agus- mengendarai mobil melewati jalan di pinggiran kota yang sepi. Mereka baru kembali dari rumah sakit untuk mengunjungi ibunya- Mama Jin- yang sakit. Agus yang duduk di kursi belakang mendengar suara hujan yang mulai turun dan menyentuh atap kendaraan. Agus pun akhirnya mulai mengantuk.

Tak lama kemudian, terdengar suara yang keras dari sekitar mobil. Sang Papa mulai kehilangan kendali sampai ban mobil mengeluarkan suara yang berdecit dan mobil itu tergelincir sampai menabrak trotoar.

Setelah memeriksa Agus yang berada di kursi belakang, Papa Momon langsung keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan. Ternyata kedua ban depannya mengalami kebocoran dan bemper bagian kanan mengalami goresan dengan trotoar. Bagian lainnya dari mobil tersebut terselamatkan.

"Kita pasti melindasi sesuatu di jalan tadi," Ia menjelaskan pada anaknya. "Apapun itu, cukup kuat untuk menimbulkan kebocoran pada ban kita."

"Papa bisa memperbaikinnya, kan?" Tanya Agus yang masih terguncang karena kecelakaan tersebut.

"Enggalah," Jawab ayahnya sambil mengacak-acak rambutnya. "Aku cuma punya satu cadangan ban di belakang. Kayaknya aku harus berjalan menuju bengkel di sekitar sini dan minta seseorang buat menarik mobilnya," Kata ayahnya.
"Mudah-mudahan cepet ketemu bengkel yang dekat. Kamu tunggu saja di mobil."

"Udah kuduga. Papa ngidupin kompor aja gabisa apalagi ini..Yaudah tapi jangan lama-lama." Sahut Agus dengan nada yang ogah-ogahan.

Papa Momon itu bisa melihat rasa takut dari mata Agus.

"Duduk saja." Jawab Papanya dan Ia segera mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil dan menutup pintu.
"Aku akan segera kembali." Lanjutnya sambil berkata dari luar jendela.

Anak lelaki itu masih melihat Papanya di kaca spion mobil yang sedang berjalan menyusuri pinggir jalanan dan dihiasi oleh rintik-rintik hujan dan akhirnya menghilang di kegelapan malam.

Sudah lebih dari satu jam berlalu dan Papanya pun masih belum kembali. Agus mulai gelisah dan berpikir hal apa yang membuat Papanya begitu lama. Harusnya Ia sudah kembali pada waktu ini.

Namun tiba-tiba, dia melirik ke arah spion mobil dan melihat sebuah sosok yang berjarak terpaut jauh sedang berjalan menuju ke arah mobil itu. Pertama kali melihatnya, Ia pikir itu adalah Papanya, tapi saat Ia mengadahkan kepalanya ke atas dan melihat ternyata itu adalah orang asing. Sosok itu memakai pakaian serba hitam sambil membawa sesuatu di tangan kirinya yang diayunkan ke arah depan dan belakang secara terus-menerus.

Sesuatu yang dibawanya tersebut membuat Agus sangat gugup. Kemudian pria itu akhirnya makin menuju ke arah mobil dengan Agus yang berusaha melihatnya sambil menajamkan matanya. Akhirnya Ia dapat melihat tangan kanan pria itu yang memegang pisau besar dan lebar.

Agus kaget dan secara reflek segera mengunci pintu mobil dan mendorong badannya ke arah belakang sambil ketakutan. Saat Ia kembali menatap jendela, Ia melihat pria asing itu berhenti di sekitar mobil dan menatap langsung ke arahnya.

Tiba-tiba, pria itu mengangkat tangan kanannya sambil menggenggam sesuatu yang berdarah dan mengerikan. Agus pun tercekat dan berteriak sejadinya saat ia melihat kepala Papanya berada di tangan pria itu.

Agus terus berteriak tanpa henti. Ia menangis ketakutan dan menjerit histeris, mungkin jeritan terhebat yang pernah ia keluarkan seumur hidupnya. Nafasnya pun semakin berat saat menatap wajah ayahnya yang menyeramkan. Mulutnya terbuka lebar dan matanya terbalik kebelakang.

Saat pria asing itu mendekati mobil, Ia mendekatkan wajahnya ke jendela dan melotot tajam dengan matanya yang dingin. Rambutnya acak-acakan dan kusut, dan seluruh wajahnya banyak dihiasi luka sayatan.

Pria asing itu tetap berdiri disitu, hujan yang turun tak Ia pedulikan. Kemudian tangan kanannya menuruni tubuhnya sampai ke arah saku, ia mengambil sesuatu dari saku itu dan mengeluarkannya perlahan.

Ia masih memegang kunci mobil Papa Momon.

Serem kan?serem? Iya gue aja horror baca ama ngetiknya. Ngefeel woi. Ah parah, keren bgt buat 'adahantu' wkwk

Vomment?

Dark [BTS]Where stories live. Discover now