Part 17 - The Truth 2

21.9K 1.8K 55
                                    


Hemington masih tertawa hingga kereta Sherington berjalan cepat menuju London.
Lord of Sherington yang merasa aneh melihat tawa tiada henti Hemington mengeluarkan isi pikirannya.

"Kenapa kau tertawa seperti itu? Kau tahu sejak awal pacuan kau berubah menjadi lebih hidup, tidak tampak bosan seperti beberapa minggu kemarin. Siapa yang berhasil membuatmu senang seperti ini? Lady Sybill? Hati-hati kawan, dia istri orang!" Sherington memperingatkan.

"Bukan." Hemington menjawab singkat. Ngomong-ngomong tentang Lady Sybill, Hemington teringat dengan surat yang berikan oleh pelayan pribadinya pagi tadi. Sebuah surat dari Lady Sybill dan satu surat lagi tanpa nama pengirim. Hemington tidak sempat membaca surat itu karena amarah yang ditahannya kepada Faby malam kemarin.

Perlahan Hemington meronggoh saku bajunya dan mengeluarkan surat yang diterimanya. Surat dari Lady Sybill berisikan rintihan serta tangisan sang lady karena kedatangan suaminya yang mengganggu hubungan cinta mereka berdua disertai ungkapan betapa cintanya sang lady kepada Hemington.

Hemington hanya mendengus muak membaca surat itu. Hemington rasa dirinya belum memiliki hubungan apapun dengan Lady Sybill yang membuat sang lady berhak menulis surat dengan perasaan merana seperti itu. Hemington meremas surat itu dan fokus dengan surat tanpa nama pengirim. Hemington membuka stempel pengerat dan membaca tulisan singkat :

-Hati-hati, suami Lady Sybill sedang menuju kemari-

Singkat. Tanpa tanda tangan dan nama pengirim. Siapa pengirim surat kaleng ini? Surat ini berisikan peringatan padanya tentang kedatangan Lord Sybill malam kemarin. Bila Hemington sempat membaca surat ini sebelum mendatangi kamar Lady Sybill, dapat dipastikan kejadian bergelantung di bawah balkon tidak akan pernah terjadi. Siapa orang yang menulis surat dan berniat menolongnya ini?

Hemington memperhatikan dengan seksama tulisan di surat tsb dan mengenali gaya tulisannya. TIDAK MUNGKIN...

Dengan tidak sabar dikeluarkannya lotre yang diambilnya dari Barnard tadi. Dibandingkannya tulisan pada surat dan lotre milik Faby yang dipegangnya. Sama persis!

Ya Tuhan, tidak mungkin. Faby lah yang menulis surat peringatan ini! Apakah ini berarti Faby berada disekitar balkon kamar Lady Sybill untuk memperingatkannya? Menolongnya? Menolong Hemington yang tidak pernah akur dengan Faby sejak pertemuan pertama mereka? Menolong dirinya untuk lepas dari skandal memalukan? Namun Hemington membalasnya dengan tuduhan terburuk yang tak berdasar? Hemington melakukan satu kesalahan besar lagi.

Faby bukanlah pelaku penjebakan tadi malam. Ada orang lain yang ingin menjebaknya dengan skandal dan Faby menolongnya serta berhasil menggagalkan rencana jahat itu.

"Bodohnya aku". Hemington mengutuki ketololannya sambil memejamkan matanya. Betapa bodoh dirinya yang mengikuti emosi dan berprasangka buruk terhadap gadis mungil itu.

"Ada apa Talbot?" Sherington yang melihat perubahan raut pucat wajah Hemington bertanya.

"Aku melakukan kesalahan hari ini dan ingin memperbaikinya." Hemington menjawab dengan lemas lunglai.

"Aku ingin kembali lagi ke rumah pedesaan Lady Beatrix sekarang, bisa?" Hemington bertanya pada Sherington.

"Kita sudah setengah perjalanan, apa kau gila minta kembali ke sana? Sebegitu cintanya dirimu dengan Lady Sybill sampai membuatmu ingin kembali ke sana?" Sherington menebak asal.

"Bukan, aku hanya ingin kembali. Oh, kenapa aku tidak menggunakan keretaku sendiri kemarin." Hemington mencoba membujuk temannya.

"Maaf tidak bisa Talbot, aku harus mempersiapkan pengumuman pertunanganku dengan Lady Gabriella dan aku tidak ingin menunda ini." Sherington menjawab tegas dengan senyum simpul mengingat calon istri dadakannya itu.

"Cih, kau berubah Axton. Seorang Lady Gabriella membuatmu menghianati keinginan sahabat akrabmu ini." Hemington masih mencoba keberuntungannya.

"Aku harus berpikir yang terbaik untukku dan untuk dirimu. untuk apa aku membiarkanmu kembali untuk menemui Lady Sybill? Apakah begitu berharganya Lady Sybill sehingga kau melupakan kewajibanmu di London?" Sherington bertanya.

"Kewajiban?" Hemington bingung dengan pertanyaan Sherington.

"Tentu saja kewajiban terhadap tunanganmu, kau lupa sudah punya tunangan? Sebaiknya lupakan keinginanmu untuk menemui lady bersuami itu." Sherington menjawab asal.

"Ah ya, tunanganku tersayang." Ujar Hemington mengejek hampir lupa besok adalah jadwal dirinya untuk  melakukan fitting baju pernikahannya dengan Lady Millicent.

Bagaimana Hemington bisa menemui Faby? Perasaan bersalah makin menggerogoti dirinya. Hemington mengambil kesimpulan yang salah sejak awal tentang gadis mungil itu. Gadis itu bertaruh lotre hanya untuk membantu orang lain. Gadis itu bahkan bersedia membantu Hemington untuk keluar dari jebakan sempurna yang dipasang musuh tak dikenalnya malam kemarin. Bila Faby tidak berada di balkon malam itu, bisa dipastikan Hemington sudah kepergok oleh suami Lady Sybill dan skandal besar dapat terjadi. Faby benar-benar penyelamatnya.

Hemington harus menemui gadis itu dan meminta maafnya, segera. Apakah Faby masih mau menemuinya bahkan berbicara pada Hemington setelah semua prasangka buruk yang dituduhkan padanya?  

Selama perjalanan, pikiran Hemington hanya berkutat seputar Faby dan permintaan maafnya. Faby dan permintaan maafnya. Faby dan bibir merahnya. Faby dan ciumannya. Shit! Pikirannya melantur.

Hemington mengutuk pikiran kotor yang terlintas dalam hatinya. Dia harus mengistirahatkan pikiran dan matanya sejenak. Langkah selanjutnya akan dirancang sesampainya di Hemington house.

***

Sesampainya di Hemington house, Earl of Hemington tidak bisa meneruskan rencananya untuk menemui Faby. Ibunya, Countess of Hemington telah berada di rumah untuk merecokinya perihal persiapan pernikahan. Dengan berat hati, Hemington mengikuti kemauan ibunya itu untuk menghabiskan waktunya untuk melakukan fitting baju pernikahan.

Selama seminggu Hemington hanya dapat memenuhi permintaan ibunya untuk berjalan dan memesan semua perlengkapan pernikahan. Tak lupa tunangannya Lady Millicent beserta calon mertuanya ikut serta memilih perlengkapan pernikahan. Di sela-sela waktunya, Hemington masih harus mengikuti kegiatan di dewan rakyat yang membutuhkan perhatian lebih terkait beberapa petisi baru yang akan diajukan ke dewan tertinggi.

Seluruh waktu Hemington penuh dengan kegiatan terkait pernikahan, tanggung jawabnya di dewan rakyat, pesta dan perkebunannya. Hemington belum bisa menemui Faby. Hemington sempat berharap bisa menemui Faby di pesta malam yang dihadiri oleh Lady Gabriella bersama tunangannya. Namun sirna sudah harapannya saat sadar hal itu mustahil karena Faby belum melakukan debutnya, otomatis gadis itu belum bebas mengikuti undangan pesta manapun.

Bagaimana cara Hemington dapat menemui Faby? Datang langsung kerumah Lady Beatrix? Dengan alasan apa? Seorang gadis yang belum melakukan debut dikunjungi oleh seorang gentlement? Seluruh London akan memperbincangkannya. Mengirimkan hadiah permintaan maaf? Dengan karakter Faby, bisa dipastikan hadiah atas namanya akan berakhir di tempat sampah.

Saat semua kesibukan pada siang hari berakhir, pikiran Hemington diserbu kembali dengan rasa bersalah pada Faby. Hemington hanya dapat tenggelam dalam perasaan bersalahnya yang semakin dalam setiap malam. Namun saat tidur yang dihadapi Hemington bukan lagi rasa bersalah, tetapi gairah tak tertahankan karena memimpikan bibir manis Faby. Setiap pagi dirinya akan terbangun dengan perasaaan yang semakin amburadul. Hemington bingung dengan semua hal tentang Faby yang menghantuinya.

Seminggu telah berlalu dan Hemington sudah tidak dapat mentolerir pikirannya yang tidak pernah berhenti memikirkan Faby. Hemington memutuskan untuk melakukan sesuatu sebelum dirinya semakin gila dengan mimpi erotis tentang bibir merah Faby. Satu kesimpulan yang didapat Hemington dari mimpi yang dialaminya. Dirinya merasakan gairah kepada Faby yang telah beberapa kali menedang dan menyeruduknya. Hemington menghadapi kemungkinan dirinya yang berubah menjadi seorang masokist.

Yah, Hemington tahu beberapa tempat pelacuran yang menawarkan pelayanan abnormal kepada pelanggan-pelanggannya. Tempat yang sering didatangi bangsawan dengan kelainan sexual. Mungkin dengan datang ke sana Hemington bisa mendapatkan jawaban terkait penyimpangan gairah yang dirasakan sejak bertemu dengan kucing nakal bernama Faby. Mungkin....


Perfect EnemyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora