Part 37 - Kidnapping

20.2K 1.7K 42
                                    


Faby menuruni kereta berlambang Sherington yang membawanya dari rumah kakak iparnya menuju toko di jajaran Bond Street. Kakaknya sudah hampir sembuh dari luka tembaknya dan mulai melakukan aktivitas diluar kamar. Pada saat sadar dari pingsannya, Gabriella tiba-tiba menjadi pendiam dan terlihat letih melihat dunia. Faby hampir takut akan kehilangan kakaknya yang selalu mencereweti semua kenakalannya.

Namun 2 minggu setelahnya, Faby melihat sinar kebahagiaan tak terkira dari mata kakaknya dan kakak iparnya. Faby yakin kebahagiaan sebagai sepasang suami istri yang saling mencintailah yang kini menghiasi wajah keduanya.

Faby hanya dapat menatap bahagia sekaligus iri melihat sikap keduanya yang menyiratkan rasa cinta satu sama lain. Faby tidak bisa mengharapkan lebih dari seorang Lord of Sherington yang bisa membawa kebahagiaan sejelas itu untuk kakaknya, Gabriella.

Melihat pasangan yang penuh cinta itu, membuat Faby menginginkan pernikahan dengan seseorang yang dicintai dan juga mencintainya. Cinta? Bagaimana Faby bisa menikah bila kini cintanya terpantri pada seseorang yang akan segera menikah?

Earl of Hemington membuat perasaaan yang seharusnya menyinari dunia Faby berubah menjadi sangat menyedihkan. Kemana Faby harus membawa perasaan cinta yang baru dirasakannya kini? Faby tidak tahu dan tidak ingin memikirkannya lebih dulu. Faby mencoba membuang pikiran tentang hatinya dan fokus pada tujuannya untuk keluar pagi ini.

Setelah beberapa minggu hanya diijinkan bolak balik dari rumah ke Sherington House, akhirnya Faby mendapatkan ijin untuk keluar rumah dari ibunya. Kakaknya Gabriella belum diijinkan keluar oleh suaminya mengingat kondisi lukanya yang belum sembuh betul. Lord of Sherington juga belum mau berpisah dari istrinya sehingga meminta bantuan adik iparnya melalui Lady Beatrix untuk membeli perlengkapan dan keperluan sehari-hari bagi Gabriella.

Fabylah yang paling tahu selera dan benda kesukaan kakaknya sehingga kini dia mulai berbelanja dari satu toko ke toko lainnya untuk membeli semua keperluan pribadi kakaknya dan juga dirinya. Bersama pengasuhnya, Faby membeli semua keperluan yang dibutuhkannya. Saat sesi belanja berakhir, semua keperluan telah dibeli namun Faby ingat memiliki beberapa gaun pesanan yang belum sempat diambilnya dari penjahitnya.

Faby meminta pengasuhnya untuk menunggunya di kereta sementara dirinya mengambil gaun persiapan debutnya di penjahit ternama Bond Street itu. Saat memasuki toko, Faby dengan pelan melihat ke dalam ruangan. Dirinya takut bertemu dengan seseorang yang pernah ditemuinya sekali di toko yang sama dulu, Earl of Hemington.

Faby masih mengingat pertemuannya dengan sang Earl yang bersikap dingin pada Faby dan penuh kehangatan pada tunangannya dulu. Saat melihat keadaan toko sepi, Faby merasa bersyukur dan memasuki ruangan untuk meminta pesanannya.

Saat baju pesanannya telah dipak, Faby meminta pelayan toko untuk mengantarkan barangnya lalu membayar rekeningnya. Semua telah selesai dan saatnya untuk kembali pulang.

Faby bersiap meninggalkan toko itu saat pintu toko berdentang menandakan pelanggan berikutnya masuk ke dalam toko. Faby terpaku melihat siapa yang memasuki pintu. Dejavu menerpanya, saat perasaan sakit kembali mendera hatinya.

Earl of Hemington memasuki toko bersama Lady Millicent. Keduanya tampak akrab dan itu membuat Faby semakin rendah diri dengan perasaannya. Faby harus pergi dari toko ini segera. Saat matanya bersitatap dengan Earl of Hemington, Faby memalingkan pandangannya dan berjalan cepat menuju pintu keluar.

Earl of Hemington yang melihat keberadaan Faby langsung menghalangi gadisnya yang berniat keluar dari toko dengan badannya.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini, Faby." Hemington berujar dengan sumringah.

Perfect EnemyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt