part 1

13 2 2
                                    

"Aku akan pergi, tapi aku juga akan kembali"

Bagaikan mantra, kata kata itu terngiang ngiang dibenak Key, dengan kesal dia menutup wajahnya dengan bantal dibawahnya,

'Kenapa dia bisa begitu mempengaruhiku dalam beberapa menit?' runtuknya dalam hati

-Key Pov-

Aku bangkit dari ranjangku yang empuk, dengan sentakan keras aku melangkah menuju meja belajarku, alih alih membuka buku pelajaran, aku mengambil sebuah foto yang selama ini aku lupakan...

'Ayah.... kenapa kau tega meninggalkanku sendiri disini?' rintihku

tak terasa buliran dingin menjelajahi pipiku yang tirus, ku tutup kelopak mataku yang terasa begitu berat, jiwa ini menahan ujung tombak yang siap sedia untuk menyayat perasaanku,

Lagi.... buliran dingin itu menyentuh pipiku dengan deras, dengan kasar aku menghapus jejak yang ditinggalkan bulir dingin itu, lalu menyambar tas tanganku yang terdiam manis diatas meja.

'Aku butuh angin malam, yah.... dengan begitu siapa tau jiwaku akan tenang'

Kringg....

Bel itu berbunyi nyaring saat aku membuka pintu kaca dihadapanku,
cafe dengan nuansa tumbuhan yang menyegarkan, wangi cokelat yang memanjakan, begitu menghipnotis para manusia untuk singgah di Cafe Choreen ini, Dengan tenang kututup mataku, sambil sesekali menghirup keharuman cokelat yang menggugah selera, dengan riang aku melangkah menuju tempat yang biasa kutempati, dimeja yang menghadap keluar diujung sana.

Senyum yang terukir indah diwajahku seakan menguap entah kemana, saat aku menangkap sosok yang duduk dimeja langgananku, dengan mengerucutkan bibirku, aku menghampirinya, masalahnya aku sudah memesan meja diujung sana seminggu yang lalu.

"Permisi...." sapaku menahan kesalku

pria itu memutar kepalanya, mataku semakin melebar setelah mengetahui siapa yang menduduki meja khususku,

"Hai... kita bertemu lagi Key" ucap pria berambut hitam didepanku, aku menatapnya tajam, dengan keras aku menghembuskan nafas dengan kasar, lalu dengan menghiraukan ucapannya aku berbalik arah berniat mencari tempat lainnya, tetapi sayang gerakanku tertahan karena pria itu mencengkal pergelangan tanganku, badanku sedikit tertarik kebelakang dan menabrak dada bidangnya, dengan mata menyipit aku menatapnya curiga,

"Apa yang kau inginkan?" kataku curiga

Dia hanya menatapku dingin, tatapan matanya sungguh tak terbaca olehku. Lalu tiba tiba senyum itu muncul dari wajahnya, senyum yang menurutku menjijikan dan menyeramkan, lalu pria itu maju selangkah, kami berdiri sangat dekat, lalu dia menurunkan kepalanya, mendekatkan bibirnya yang tipis kewajahku, dan berhenti disatu indraku, lalu dia berbisik tepat disamping telingaku.

"Duduklah, aku akan pergi, dan tentunya akan kembali" lalu tanpa disangka sangka pria itu mengecup pipiku, kurang ajar!

saat aku tersadar, dengan otomatis aku membalikan badan, tapi terlambat, dia sudah pergi...

Leo Gostone

Pria berambut hitam itu melangkah keluar dengan tenang, tanpa memerdulikan tatapan penasaran disekitarnya, ada juga yang terang terangan memperlihatkan tatapan memuja kepada dirinya, bagaimana tidak?, dia memiliki mata abu yang indah, rambut hitam yang pekat sekaligus memikat, tulang pipi yang tinggi dan tegas, tubuhnya tinggi dan tegap, pakaian yang dikenakan pun sederhana namun begitu pas dengan tubuhnya yang atletis,

Dengan acuh dia terus melangkah menjauhi Cafe dibelakangnya, tadi dia sengaja menempati kursi yang biasa ditempati gadis bermata hitam itu, Leo menarik sebelah ujung bibirnya,

Love Or DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang