Part 4

6 1 0
                                    

*Keylia Pov

"Tidak!!! Tidak!!! Jangan kumohon jangan!!" teriakku saat pria entah siapa menodongkan pistol kepada ayahku, namun suaraku tak kunjung keluar, terasa tenggorokanku perih, dan sakit.

pria itu jauh dari ayahku namun aku tau tembakannya tak akan meleset,  aku menggelengkan dengan panik, saat pria itu menarik perlahan pelatuknya.

"Dor....!!"

Suara itu menggema diruangan tua itu, aku membelalakan mataku saat melihat cairan merah itu keluar dari kepala ayahku,

"Kau Pembunuh ayahku!!" ucap seorang gadis didaun pintu kepada seorang pemuda yang masih menodongkan pistol pada mayat ayahku yang tergeletak tak bernyawa.

'Itu bukannya aku yang masih berusia 15 tahun?' batinku

Setelah itu gadis itu berlari keluar ruangan, sementara pemuda yang menodongkan pistol itu melepaskan pistol digenggamannya, aku menyipitkan mata, belum lima detik pemuda itu melangkah kearahku...

'Apakah aku terlihat olehnya?' Tanyaku

Saat kami hampir berpapasan dia seketika berhenti tepat didepanku, lalu mendekatkan mulutnya agar sejajar dengan telingaku.

"Suatu saat kau akan lihat kebenarannya" ucapnya

Aku mundur, entah bagaimana mataku terpaku melihat sinar dari mata abunya, terlihat jelas bahwa ada kesakitan, kesedihan dan dendam yang kental didalamnya, tak berapa lama dari itu, tiba tiba pemuda itu mencekikku,

"Maafkan aku Key, maafkan aku" ucapnya sambil mengencangkan cengkraman pada leherku,

'Aku tak bisa bernafas, tolong .., ku mohon....' do'aku sebelum kegelapan menelanku.

"Tolong.....!!!" Teriakku sekeras mungkin

Mataku terbuka lebar,nafasku mengap mengap, dadaku naik turun dengan cepat, jantung berdegup tak karuan, tanganku menekan dadaku yang terasa sesak,

'Apa tadi itu hanya mimpi?, ataukah bagian dari ingatanku?, tapi semua itu terasa nyata, bahkan sangat terasa saat aku sedang dicekik'

Aku melihat kanan kiriku, ruangan itu bernuansa putih gading,

'Ini uks' batinku

"Akhirnya kau sadar juga Key, aku kira kamu kenapa, taunya kau hanya pingsan" gerutu Grilly disampingku

"Apa yang terjadi?" tanyaku dengan alis berkerut

"Kau tidak ingat?, ya ampun Key..." ucapnya sambil menepuk keningnya sendiri

Aku menggeleng lalu mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum semuanya gelap, lalu secepat kilat kejadian itu terpintas dari ingatanku,

"Kau tau tadi itu kelas ancur banget, dan cowo ganteng itu membawamu tanpa kata kesini, kau tau tadi itu keren bangett, uhh sosweet" ucap Grilly panjang lebar, aku hanya mencoba menutup indra pendengarku, namun usahaku gagal saat mengutip kata katanya.

'Apa katanya tadi? Membawaku kesini?, maksudnya menggendongku?' Batinku

"Apa katamu? Dia menggendongku?" Aku tak bisa menahan pertanyaanku

"Iya, dia menggendongmu dengan entengnya, kapan aku diseperti itukan coba?!" Keluhnya

"Itu tidak mungkin!" Kataku tak percaya

mendengar jawabanku, Grilly terdiam, dan melemparkan tatapan bingungnya kepadaku,

"Itu tidak mungkin, itu... itu sangat menjijikan" ucapku sambil mengelus ngelus badanku yang kupikir telah disentuh laki laki menjijikan itu.

Love Or DeathWhere stories live. Discover now