Part 3

9 1 0
                                    

*Leo Pov

Aku tersenyum miring melihat matanya melebar, wajahnya menjadi pucat pasi saat mendengar Kak Renny menyuruhku untuk mengantarnya ke uks, tapi gadis itu tidak bergerak sama sekali hanya wajahnya semakin pucat saja seperti mayat,

"Key, kenapa kau diam?, sana ke uks" ucap Kak Renny, entah kenapa dia sinis sekali pada gadis itu.

Tapi tidak ada jawaban, dan gadis itu berdiri mematung, namun tak lama tubuh gadis itu limbung, dengan gerakan cepat orang orang sekitar menghampirinya, sementara aku mengangkat alis melihat itu, beberapa orang memanggil namanya, ada pula yang menepuk nepuk pipinya, sementara kak Renny....

Dia menggoyang goyangkan badan gadis itu, sambil sesekali memanggil dan menepuk pipinya, aku heran melihat sikap kak Renny kepada gadis berambut cokelat itu, disatu waktu sinis, diwaktu lain peduli, sangat sinkron. sesaat aku lupa bagaimana keadaan sekitar, saat tersadar, keadaannya semakin kacau balau, ada yang berteriak, adapula yang berlalu keluar ruangan,  aku berdecak dan langsung menghampirinya, tanpa kata aku membopong gadis berambut cokelat itu dan melangkah meninggalkan ruangan yang kacau dibelakangku.

Kretttt..

Suara decitan pintu terdengar, akupun langsung masuk dan membaringkan tubuh gadis yang saat ini bersandar lemah dalam dekapanku, keharuman rambutnya menyentuh indra penciumku,

Harum....

Rambutnya harum, membuatku melayang ke masa lalu....

*Flashback on

"Menurutmu bagus bondu ini atau jepit rambut ini?" tanya anak perempuan dihadapanku

Aku mengerutkan keningku, dan menyentuh jari telunjukku pada dagu, seolah sedang berpikir keras,

"Hm... menurutku jepit rambut ini" tunjukku pada jepit berwarna putih ditangan , mendengar itu, mulut mungilnya mengerut.

"Hm tapi menurutku bondu ini lebih cantik" ucapnya cemberut,

Aku tersenyum, dan kusambar saja jepit yang ada digenggaman tangan kanannya,

"Hei!, kembalikan je...." serunya terpotong,

"Nah, sudah" ucapku bahagia, melihat jepit yang kurebut tadi sudah bertengger manis dirambutnya yang indah, gadis itu diam, memandangku tepat dimanik mataku, lalu tiba tiba dia menundukan kepalanya. alisku berkerut melihat tingkah gadis didepanku.

"kenapa?" Tanyaku,

"Tidak apa apa" ucapnya seraya tersenyum manis kepadaku, melihat dia tersenyum aku lega, aku pun ikut tersenyum.

"Eh itu ada apa dirambutmu?" Tanyaku saat melihat ada yang bergerak dihelaian rambutnya, secara tiba tiba gadis itu mengacak acak rambutnya sampai sampai jepit yang tadi kupakaikan jatuh menghantam tanah,

melihat itu aku tertawa dalam hati, dengan gerakan mulus aku tahan tangannya yang masih sibuk mengacak acak rambutnya, seketika itu dia diam, matanya agak merah, aku menemukan serangga dihelaian rambutnya dan langsung saja kubuang.

"Itu hanya serangga, Keke" kataku sambil merapihkan anak rambutnya yang masih tak rapih.

"A....aku p....phobia serangga kak" ucapnya dengan volume kecil diakhir katanya, aku terpaku mendengarnya baru kali ini aku mendengar kelemahan gadis didepanku ini, lalu Kutarik dia dalam dekapan tanganku

"Sudah sudah, jangan takut lagi kakak disini" ucapku menenangkan.

Awalnya gadis ini kaget karena secara tiba tiba kutarik, namun setelah mendengar perkataanku dia mulai tenang, tiba tiba keharuman itu menyergap salah satu indraku, harumnya sangat menenangkan hati, mendamaikan jiwa dan pikiran, akupun semakin mempererat pelukanku pada gadis berambut harum ini,

'Aku menyayangimu Keke' ucapku dalam hati.

*Flashback off

Aku menggelengkan kepalaku, namun tak urung tersenyum juga,

"Aku masih menyayangimu Ke, apakah kamu juga menyayangiku?" Tanyaku entah kepada siapa.

aku duduk disamping ranjang diruang berwarna kuning pudar ini, memerhatikan gadis yang terbaring didepanku.

'Keylia Dellian, apakah aku bunuh saja sekarang, ini kesempatan' ucapku pada diriku sendiri.

Kuletakan tanganku kearah lehernya, lalu sedikit demi sedikit mengeratkannya, Semakin erat, semakin erat.......
nafas gadis ini pun semakin mengap mengap, mulutnya membuka sedikit mencoba mencari udara agar masuk dalam paru parunya, matanya terpejam erat seakan ada cairan lengket yang merapatkan kedua kelopaknya.

namun gerakanku terhenti saat tanganku menyentuh benda dingin yang melingkar dilehernya.

'Kalung?'

Kalung itu dengan indah membingkai lehernya yang sekarang kucekik dengan sebelah tangan, lalu tanganku meraba kalung itu dan berhenti saat menabrak benda kecil yang menjuntai dirantai kalungnya, sebuah liontin berbentuk dadu dengan ukiran ukiran yang elegan melingkari dadu itu, aku memutar kekanan dan kekirinya, saat sedang asik memandang liontin itu tiba tiba aku mendengar langkah kaki yang mendekat, dengan perlahan namun pasti aku mengambil kalung itu dan kumasukan dalam saku celanaku, kurung beberapa detik seorang mahasiswi dan penjaga uks datang, dan memeriksa gadis yang masih tak sadarkan diri, tanpa pamit ataupun berkata aku melangkah menjauh dari ruangan itu. Kuronggoh benda yang berada dalam saku celanaku,

'Mungkin kalung ini ada gunanya juga, siapa tau' ucapku sambil tersenyum miring melihat kalung dalam genggamanku, dan memasukannya lagi tanpa bersuara,

Drtttt....

Aku menempelkan benda yang bergetar itu ke telingaku.

"aku pergi, ada urusan mendadak" ucapku tanpa menunggu ataupun menjawab perkataan dari penelepon, akupun melangkah pergi dari lingkungan yang memuakan telingaku.

---------------------------------------------

hallo?!
Apa ada yang masih baca cerita ini?
Kalau ada terima kasih banyak... ({})
aku doain kalian sukses dunia akhirat......
gimana nih ceritanya?

Vote and komennya yah
Jangan lupa.....

Love Or DeathWhere stories live. Discover now