Malam sendu

309 20 1
                                    

"Aku tidak bisa mencintaimu Al, maafkan aku"

Kata-kata itu terngiang lagi, membuat mataku menghasilkan bulir bening yang kemudian perlahan menuruni pipiku yang sedikit tembam.

Aku terluka , kiraku Edward mencintaiku sebagaimana aku mencintainya. Ternyata benar saja apa yang diucapkan Alyshe sahabat dekatku jika Edward hanya bermain-main denganku.

Mungkin ini hanya salahku yang tidak pernah mencintai sebercanda itu,. tak apalah, aku bahkan telah memahami konsekuensinya jika aku mencintai dengan tulus . Bahagia yang aku dapat atau mungkin malah luka yang akan menemani seperti sekarang ini.

Aku sebenarnya tak suka menangis , tapi ini sangat menyakitkan, sangat. Setalah dua tahun bersama melewati apapun bersama dan dengan berani nya dia mengatakan tidak mencintaiku.
Aku tak habis pikir, lantas yang selama ini kita lewati apa artinya.

"Ed, kau tega" ucap ku setengah berteriak dan memukul kepalaku sendiri.

Pukul telah menujukan 8 malam dan aku masih mengurung diri dikamar hingga terdengar suara pintu diketuk beberapa kali.

"Al, ayo turun makan dulu sayang. Daddy menunggumu" ucap suara lembut dibelakang pintu.

Aku tak bergeming, tak mengindahkan kata-kata mommy, aku masih tetap pada posisi yang menurutku sangat nyaman jika sedang menangis, memeluk lutut.

Momy dan Daddy ku mengetahui jika aku sedang menangis, mereka tak pernah melarangku untuk menangis.
Meraka bilang, jika kau mempunyai beban atau kau merasakan sakit jika tak ingin berbicara maka menangislah
Karena itu akan membuatmu sedikit lega.

Suara pintu di ketuk terdengar lagi , kali ini berbeda yang muncul adalah suara berat tetapi lembut penuh kasih.

"Sayang turunlah , kau boleh menangis tapi tidak seperti ini. Ingat Edward masih milikmu" Daddy berkata sedikit berteriak namun ritme nya sangat membuatku tenang.

Aku memang belum berpisah dengan Edward, aku masih kekasihnya. Edward bilang dia tidak mencintaiku tapi dia tidak ingin aku bersama lelaki lain. Egois sangat egois.

"Daddy tak akan makan jika kau tidak ikut makan" suaranya berubah menjadi sedikit galak.

Mau tak mau aku harus turun menemui mereka, jangan sampai Dad terkena imbasnya walaupun aku tau ini hanya sebuah ancaman.

Aku membuka pintu dan mendapati lelaki yang sangat aku sayangi mematung didepan pintu.

"Dad" ucapku langsung menghambur dalam pelukannya.

"Makan dulu sayang"  titahnya

Dad membalas pelukanku sangat erat, mengelus rambut cokelat ku dan mengecup keningku sayang.

"Ayo sayang, kau takperlu seperti ini. Mom tau kau kuat" mommy berkata menguatkan ku

"Baiklah" kataku memeluk mereka berdua

Kami bertiga menuruni tangga menuju meja makan di pojok ruangan, hari ini mommy memasak banyak sekali makanan , mungkin ini adalah caranya agar aku dapat makan sebanyak mungkin. Karena mom sangat tau aku sangat hobby makan tapi tidak, malam ini semua moodku hilang.

Aku hanya mengaduk makanan yang ada dipiring ku, menyuapnya hanya beberapa suapan saja.

"Sedikit atau banyak yang penting kamu makan sayang" mom berbiacara disela suapan nya

Aku hanya mengangguk.

Aku menyimpan sendok dan garpu yang sedang ku pegang ,pertanda aku telah selesai makan.

"Habiskan susu mu" mom berbicara lagi

Aku hanya mengangguk dan segera menegus susuku hingga tersisa setengahnya lagi

Aku berdiri dan pamit pergi ke kamar.

"Aku tidur duluan" ucapku singkat

Tak ada kecupan untuk mom dan dad malam ini.


#EdwardPOV

"Aku tidak bisa mencintaimu Al, maafkan aku"

Aku terus memikirkan wanita itu, wanita yang dengan sabar bersamaki selama beberapa tahun ini, wanita yang sangat manis.

Apakah aku bodoh telah berkata seperti itu? Aku memang tidak mencintainya, tidak sama sekali. Selama ini aku hanya mencintai Lucy. Bekas pacar ku.
Aku memacarinya hanya karena dia sedikit mirip dengan Lucy.
Tapi malam ini aku merasa benar-benar bersalah.

Aku mencari handphone ku , menekan tombol supaya handphone ku menyala.
Tak berpikir dua kali lagi , segera aku mencari nama sweetygirl . Alexsya maksudku.

Aku mengetik beberapa kalimat.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud seperti itu. Kau tak usah memikirkan yang tidak-tidak. Tak usah menangis sayang"

Setelah selesai mengetik aku menekan tombol send , itu berarti pesan ku akan segera sampai pada Alexsya.

Alexsya bukan type cewe pemarah, dia akan luluh jika diajak belanja atau sekedar dikimiri kata-kata manis. Dia wanita yang sangat manis, kuat dan selalu ceria , dia juga sangat cantik seperti Lucy.

Aku mencintai Lucy bukan Alexsya tapi Lucy meninggalkan ku demi lelaki lain. Aku memang bodoh , mencintai wanita yang jelas-jelas menghiaatiku. Tapi seperti yang mereka bilang perasaan tidak bisa dibohongi.

Selama ini aku sering mengirim pesan singkat pada Lucy dan Lucy hanya membalas seperlunya. Hubunganku dengan Lucy berjalan hampir 4 tahun.
Aku memang type cowo yang tidak suka berganti pasangan, aku selalu menganggap pasanganku adalah ratu . Aku juga memperlakukan Alexsya seperti Lucy dulu, bedanya aku mencintai Lucy dan tidak mencintai Alexsya.

Selama dua tahun bersama Alexsya , kita memang layak nya sepasang kekasih yang lain, menghabiskan waktu bersama , selalu bertukar cerita, mengobrol hingga larut malam, tapi kutekan kan sekali lagi aku tidak mencintai Alexsya.

#AlexsyaPOV

Aku menaki anak tangga menujun kamarku setelah menyelesaikan makan malam bersama mom dan dad, aku masih tidak menyangka Edward setega itu padaku. Tak bisa kah dia sedikit menghargai ku? Setidak nya jika dia tidak mencintaiku jangan berkata sejujur itu, aku terluka sangat terluka.
Sebelum melangkah menuju ranjang, aku memutuskan untuk membasuh muka dan berganti pakaian .aku memilih baju tidur dengan warna hijau pastel yang sangat santai , aku bercermin melihat wajahku , mataku sangat sembab.

"Ini gara-gara kau Ed, tapi aku masih mencintaimu" kataku tersenyum sinis pada diriku dipantulan cermin.

Sedetik kemudian aku ingat, aku tidak melihat handphone ku sedari tadi, aku mencarinya di bawah bantal dan selimut tapi tidak ada , ku cari di sekelilinya dan ternyata kudapati di meja rias.

"Bodoh" kataku pada diri sendiri.

Aku menekan tombol agar layar handphone menyala dan mendapati beberapa pesan, aku membuka pesan daru Ed.

Babe:
"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud seperti itu. Kau tak usah memikirkan yang tidak-tidak. Tak usah menangis sayang"

"Sayang"

"Sayang"

"Aku, mencintaimu. Sunguh"

Dia mencintaiku?jelas-jelas dia bilang dia tidak mencintaku.
Aku mengetik pesan untuk membalasnya, berpikir apa yang harus aku ungkapkan, air mataku hampir menetes lagi namun segera aku menahannya, aku lelah menangis.

"Mencintai tidak sebercanda itu Ed"

Setelah selesai mengetik ku tekan tombol send dan mematikan handphone ku.








Hai , aku lagi belajar nulis nih, yang tahu tips menulis tolog kasih tahu yaa, gasalahkan kita berbagi ilmu? Tolong kasih kritik dan saranya suapaya bisa cerita sebagus yang lain.

Jangan lupa vote and comment nya yaaaa😘

Broken insideWhere stories live. Discover now