Tanpa Edward

150 7 1
                                    



"Ayoo Lucas" rengek Alexsya

"Aku mau itu, belikan untuk ku" Alexsya berkata sambil memelas.

Lucas terkekeh melihat wanita di depan nya memasang wajah cemburut karna menginginkan sebuah boneka yang di pajang di etalase toko di sembrang sana.

"Aku belikan, tapi kita makan dulu" Jawab Lucas terus mengunyah makanan yang dia pesan.

Alexsya masih cemberut.

"Tapi janji belikan untuk ku ya", "untuk Aly juga"

"Bagaimana jika membelikan kamu saja?"

"Oke , tapi Aly jangan sampai tahu. Suruh siapa dia tidak ikut"

Mood Alexsya mulai pulih kembali.

"Asal kamu tidak bilang saja, Aly tidak akan tau Bodoh" kata Lucas mencolek hidung Alexsya.

Sekarang Lucas bukan Lucas yang dulu, bukan Lucas yang pendiam,kutu buku atau apalah itu sebutan untuk orang yang "culun".
Lucas merubah gaya rambut nya, tidak memakai kacamata lagi dan selalu tampil modis, berbeda dengan Lucas yang dulu.

Entah apa yang membuat Lucas merubah semuanya.

Namun ada yang tidak berubah dari dirinya , Lucas masih tetap pintar dan menjadi kebanggaan di sekolah .

----------

#LucasPOV

Wanita dihadapan ku terus merengek dibelikan boneka padahal makan siang baru diantarkan oleh pelayan ke meja kami.

"Ayo Lucas"

Kata-kata itu sudah lebih dari lima kali di ucapkan dalam 1 menit oleh Alexsya.

"Aku belikan , tapi makan dulu" kata ku

Alexsya malah cemberut dan melipat kedua tanganya di atas perut.

Lucu sekali.

"Tapi janji belikan untuk ku ya" Alexsya berkata dan rona wajah nya kini berubah dipenuhi binar harapan.

"Untuk Aly juga" lanjut nya

Pada akhirnya aku berjanji hanya akan membelikan untuk nya.
Alexsya tidak keberatan, dan berjanji tidak akan banyak bicara pada Aly.

Aku tersenyum memandang wanita itu, sangat manis.

Tapi hati ku justru bergelut dengan setumpuk pertanyaan dan pernyataan.

Apa kamu bahagia Alexsya?

Apa kamu sudah melupakan Edward?

Kenapa tak sedikit pun aku temukan luka pada tatapan mu?

Kau anggap aku ini apa?

Aku mencintamu Alexsya.

Ingin memulihkan hati mu jikalau hati mu masih rapuh.

Ingin membelikan apa yang kamu mau.

Akun ingin membahagiakan mu.

Sungguh aku mencintaimu jauh sebelum dirinya, meski cintaku tak bersuara,meski cinta ku tak menampakan wujud nya tapi aku berani bersumpah cinta ku tak se-brengsek dirinya.

----------------








#AlexsyaPOV

Lucas terus memandang kedepan sambil sedikit mengunyah makanan,
Entah pada siapa tatapan itu tertuju , yang jelas saat ini yang berada di depan nya hanya aku.
Yang berarti itu dia sedang menatapku,

Sangat dalam .

Hanya tatapan sahabat, pikirku.

"Aku sudah selesai" ucapku berusaha menyadarkan Lucas yang larut dalam tatapan nya.

Tidak ada respon daei Lucas, dia tetap menatap ke arah ku.

Aku beranjak dari tempak duduk.

"Aku telah selesai Mr.Lucas" kataku setangah berteriak.

Lucas tersentak.

"Apa?" Jawab nya kaget

"Kau ini melamun kan siapa sih?"

"Tidak, bukan siapa-siapa. Aku sudah selesai" Ucap nya sambil meneguk tegukan terakhir dalam gelas nya.

"Aku lebih dulu"

"Jangan ngambek, ayo aku belikan"

Lucas meminta bill pada pelayan dan membayar .

"Ayo" ajaknya sambil menarik tangan ku.

Aku hanya tersenyum dan mengekordi belakang nya.


******


Alexsya dan Lucas melangkah keluar Caffe dan menuju toko boneka yang berada di sebrang Caffe tersebut.

Lucas terus menggenggam tangan Alexsya. Sedang Alexsya mengekor dibelakang nya.

"Selamat siang nona" sapa penjual pada Alexsya

Alexsya hanya tersenyum.

"Jadi mau yang mana?" Tanya Lucas

"Yang itu"

Alexsya menunjuk ke arah boneka yang besar jauh lebih besar di banding ukuran tubuhnya.

"Bagaimana jika yang ini?" Tanya Lucas sembari memegang boneka monyet yang berukuran sedang.

"Aku mau yang itu Lucas" Alexsya memohon.

"Baik lahh, untuk mu yang cantik aku belikan" ucap Lucas sedikit dingin.

Tapi sungguh hatinya merasa begitu bahagia melihat gadis yang ia sayang tersenyum begitu tulus.

"Terimakasih"

Alexsya memeluk Lucas.

"Never mind sweety" Lucas membelai rambut Alexsya.

"Kamu sahabat yang baik" lanjut Alexsya.

Deggggggg

Tiba-tiba hati Lucas terasa sesak,sangat sesak.

"Sahabat" pikir nya

Hanya sahabat.

"Tapi kamu wanita yang aku cintai Al" Lucas berkata dalam hati.

Alexsya melapaskan pelukan.

"Ayo pulang, boneka nya biar diantarkan nanti" kata Lucas

"Baiklah" Alexsya lagi-lagi tersenyum.

Dalam perjalan pulang Lucas tidak banyak bicara, dia masih merasa sesak karena ucapan Alexsya yang menganggap dirinya "sahabat".

Bukan kah sudah jadi hal yang biasa saja jika merasa sakit hati saat kita hanya dia anggap sahabat oleh seseorang yang sesungguhnya sangat kita sayangi?

Sangat menusuk.

Begitulah yang dirasakan Lucas.

Kadang mereka berkata:cinta tak harus memiliki, namun justru tidak sedikit orang yang merasa harus memiliki. Bukan kah cinta yang memiliki lebih sempurna dan menyempurnakan?

"Luc"

Suara Alexsya menyadarkan Lucas.

"Hmmmm" jawab Lucas

"Terimakasih untuk hari ini"

Alexsya melengkungkan bibir tipisnya.

Seketika hati Lucas kembali diselimuti Hangat.
Kembali menemukan titik bahagia hanya karena Alexsya berterima kasih dengan sangat tulus.

Bukan kah memang begitu, hal sekecil apapun jika sedang jatuh cinta akan menjadi hal besar seketika.

-------------





>ada senja,hujan juga rindu yang tak ada hanya kamu (7102016)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 07, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Broken insideWhere stories live. Discover now