Aku bukan Lucy mu

86 9 0
                                    

"Aku bukan dia Ed, aku bukan wanita yang selama ini kamu cintai "

"Aku bukan alasan kebahagian mu selama ini , aku hanya pelarian mu" teriak Alexsya dengan suara yang sangat parau

Edward, lelaki di hadapan nya menatap iba kepada Alexsya. Wanita yang 2 tahun terakhir selalu memberikan yang terbaik untuk dirinya tapi balasan Edward hanya sebuah kebohongan yang tidak dapat di toleransi.

"Tapi aku bisa mencintaimu, beri aku waktu" kata Edward memelas

"Waktu 2 tahun apa tak cukup untukmu? Seberapa lama lagi waktu yang kau butuhkan untuk mencintaku?, ku rasa jika begitu kau tak perlu mencintaiku, akan ada lelaki yang mencintaiku tanpa harus membutuhkan waktu yang begitu lama" Alexsya menahan tangis dan memalingkan tatapan dari Edward si lelaki bermata biru langit.

Keadaan di taman berubah menjadi tegang , Edward terus menatap wanita nya.

Tidak sepatah katapun keluar dari mulut Edward .

"Kenapa diam? Sudah sadar seberapa sakit diriku? Seberapa banyak luka yang telah kau beri untuk ku Ed? "

"Maafkan aku Al" pinta Edward

"Maaf? Tidak ada kata kah selain maaf Edward?"
"Aku benci kata maaf, terlebih itu dari mu" Alexsya menjawab sinis

"Aku akan mencintaimu" ucap Edward dengan mata yang berbinar

"Tak usah repot-repot mencintaiku, akupun tidak akan mencintaimu lagi . Aku berhenti" tutur Alexsya dan tertawa getir.

Alexsya bagun dari tempat duduknya, melangkah meninggalkan Edward .

"Al , sungguh aku akan mencintaimu seperti aku mencintai Lucy" teriak Edward penuh harapan agar Alexsya memaafkan nya dan memulai semuanya dari awal.

Alexsya berbalik menuju Edward.

"Sudah ku katakan, tak usah repot-repot mencintaiku , karena aku buka Lucy mu" ucap Alexsya berbisik lembut dan tersenyum.

sedetik kemudian Alexsya mengayunkan kakinya melangkah menjauhi Edward.

----------

#AlexsyaPOV

"Aku akan mencintaimu seperti aku mencintai Lucy"

Kemarin saja , dia bilang tidak mencintaiku sedikit pun , sekarang dia memohon agar di beri kesempatan. Edward pikir dirinya siapa. Seenak jidat berbicara tanpa di pikir .

Mulai detik ini, aku bukan Alexsya yang lemah lagi , aku bukan Alexsya yang gampang menangis dan putus asa.
Aku kuat melebihi apa yang kau kira Ed.

****

Aku merebahkan punggungku diatas ranjang berukuran king-size , di atas sprei berwarna tosca . Waktu baru menunjukan pukul 07:15 pm.
Suasa rumah masih ramai dengan suara tv, mommy dan daddy sedang bersantai dengan kebiasaannya-menonton film-.
Biasanya aku yang menemani mereka , Edward juga sering berada diantara kami.

Tapi untuk saat ini tak ada lagi Edward, aku juga sedang malas mengikuti kegiatan mereka terlebih aku lebih suka membaca dibanding menonton.

Handphone ku menyala dan bergetar.
Ada satu pesan masuk , dan aku tidak mengenal nomornya.

+628xxxxxxxx : Al

Aku tidak tertarik membalas pesan yang tidak jelas seperti ini, ku letakan kembali  sampingku.

Tidak lama handphone ku bergetar menandakan satu panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal tadi.

"Ya hallo" kataku mengawali pembicaraan

Hening tak ada jawaban

"Halo, can u hear me?"

Masih hening

"Maaf ini dengan siapa? Jika tidak menjawab terpaksa sambungan akan di putus" kataku kesal

"Lucas"

Terdengar jawaban dari sebrang sana namun sedikit kurang jelas,
Untuk saja pedengaranku tahjam

"Luuuucas?, apa itu kamu"

"Yaa, lucas"

"Ada apa Luc?" Tanya ku

"Tidak, aku hanya mengetes. Karena nomormu sudah lama menjadi penghuni di  buku telpon handphonku" jawab Lucas terbata-bata

"Okey, aku pikir ada perlu apa" kataku di iringi tawa, mencairkan suasana.

Lucas type cowo yang sedikir pemalu, dan to the point. Dia tidak banyak tingkah apalagi banyak bicara .

Tapi akhir-akhir ini dia banyak berinteraksi dengan ku juga Alyshe. Dia lebih sering menghabiskan waktu bersama kami di sekolah, biasanya dia hanya membaca buku dan pergi ke perpus jika istirahat.
Entahlah kenapa sekarang dia sedikit banyak berinteraksi denganku.

"Baiklah Lucas, apa ada yang lebih penting lagi?"

"Hmmm, tidak" , "apa aku mengganggumu Al?" Tanya Lucas spontan

"Tidak sih, tapi aku mengantuk. Hoamm" jawab ku dan sedikit menguap

"Haha okey baiklah, see u Al" jawab Lucas datar

Tutttttttttttttttt, telpon terputus

Sekarang waktu bertambah 2jam dari yang ku sebutkan tadi.

-----------

"Al cepat aku sudah di bawah" teriak Aly

"Tunggu sebentar Aly, aku belum selesai"

Alexsya dan Alyshe memang sudah seperti kaka beradik mereka bersahabat semanjak mereka menginjak umur 9 tahun lebih tepat nya saat mereka kelas 3 sekolah dasar .

Setiap pagi Aly menghampiri Alexsya , mereka berdua berangkat sekolah bersama.

"Al ,Aly sudah lama menunggu sayang. Bisakah kau sedikit tidak lambat" Mary, ibu Alexsya sedikit berteriak

"Ya mommy, aku sudah siap"

"Selalu lama," gerutu Alyshe

"Siapa suruh menunggu" Alexsya menimpal

Alyshe hanya mendengus kesal

"Sudah siang malah berantem ya" Mary melerai meraka berdua

******

"Cepat Aly, kau ini jalan lambat sekal-------"

"Alexya, Aly"  teriak Lucas memotong pembicaraab Alexsya

Alyshe dan Alexsya menoleh

"Hai Lucas" sapa Alexsya

"Tumben jam segini masih diluar kelas" timpal Aly

"Aku kesiangan"

"Mana mungkin seorang Lucas kesiangan, semalam kau tidur jam berapa? Membaca buku apa sampai bisa kesiangan?" Cerocos Alyshe

"Alyshe,Lucas come on" Ucap Alexsya sambil berjalan

Alyshe dan Lucas mengekor di belakang Alexsya .

Mereka memasuki ruang kelas.

Dibelakang sana ada Edward, menatap sinis pada Alexsya. Namun tatapanya sendu.

"Aku tidak mencintaimu Al, maafkan aku"

Selalu kata-kata itu tergiang begitu menyayat setiap inci hati nya, setiap inci hati Alexsya .

-------

>pada hujan dan senja aku merinduimu (05102016)

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang