30

5.7K 390 9
                                    


(Namakamu) berjalan sendirian menuju kelasnya. Langkahnya terhenti ketika Nandos menghampirinya. Kali ini, tatapan Nandos berbeda dari tatapan yang biasa (Namakamu) lihat biasanya. Bahkan, Nandos tersenyum tipis kepada (Namakamu). Selama Zidny berubah, Nandos belum muncul di hadapan (Namakamu). Dan baru kali ini (Namakamu) melihat Nandos. Pikiran (Namakamu) senang, mungkin Nandos ingin meminta maaf.

"Hai (Nam), apa kabar Lo" Ucap Nandos sambil tersenyum.

Mendengar sapaan Nandos, (Namakamu) heran dan membalas senyum Nandos. "Baik" Jawab (Namakamu) singkat.

"Oh ya, maafin Gue ya (Nam). Mungkin selama Lo sekolah disini, Gue banyak banget salah sama Lo. Maaf banget ya" Ucap Nandos santai sambil mengulurkan tangan.

(Namakamu) dan Nandos bersalaman. Ternyata dugaan (Namakamu) benar. Nandos yang dulu sering nge judge, kali ini meminta maaf kepada (Namakamu)."Sama. Gue juga minta maaf"

"Lo ga perlu minta maaf kok. Harusnya Gue yang banyak salah sama Lo. Dan Lo tenang aja, Gue sama Zee udah berubah kok, ga bakalan jahatin Lo lagi"

(Namakamu) mengangguk. "Bagus deh kalo gitu"

"Sorry ya baru minta maaf, soalnya baru ketemu Lo. Gue juga ga ada waktu terus mau nemuin Lo" Ucap Nandos.

"Gapapa kok" Ucap (Namakamu).

"Yaudah, Gue ke kelas dulu ya (Nam)" (Namakamu) mengiyakan. Kemudian Nandos sambil berlalu dari hadapan (Namakamu). (Namakamu) selalu berfikiran positif, mungkin Nandos memang sudah seperti Zidny. Berubah. Tetapi mengapa sampai sekarang Zidny belum menjelaskan tentang foto itu.

***

"Nami" (Namakamu) duduk di samping Namira yang sedang membaca buku. "Tau ga tadi Gue ketemu siapa"

Namira mengalihkan pandangannya ke arah (Namakamu). "Siapa?" Tanya Namira.

"Nandos" Ucap (Namakamu) singkat.

"Terus" Namira menautkan alisnya.

"Minta maaf ke Gue"

"Trus Lo maafin?" Tanya Namira. (Namakamu) mengangguk pelan. "Lo gimana sih (Nam). Dari dulu Dia kemana aja? Zidny udah minta maaf ke Lo, ga ada Dia kan. Kenapa Lo maafin"

"Nami, katanya Dia baru sempet nemuin Gue. Ya namanya juga orang minta maaf, Gue maafin lah" Ucap (Namakamu).

"Pasti Dia sama Zidny ada rencana lagi mau jahatin Lo" Ucap Namira sambil melanjutkan membaca bukunya. (Namakamu) diam.

"Foto yang kemaren, pasti Zidny sengaja di samping Iqbaal biar puas ngeliat Lo cemburu" Ucap Namira lagi.

"Mungkin Zidny ga sengaja Nam"

"Ga sengaja gimana. Gue tau Zidny, Gue tau sikapnya, tau kehidupannya dulu" Ucap Namira. Kemudian Iqbaal datang.

"Ada apa Nam, kok kayak lagi ngomongin serius" Ucap Iqbaal sambil menatap (Namakamu) dan Namira.

"Ini pacar Lo. Percayaan aja sama Nandos yang baru minta maaf" Ucap Namira. (Namakamu) diam.

"Bagus dong, itu tandanya (Namakamu) pemaaf. Walaupun Nandos udah jahat, tapi (Namakamu) tetep maafin"

"Terserah Kalian berdua deh" Ucap Namira kesal. Iqbaal lebih memilih (Namakamu) yang baru mengenal Zidny.

"Lo jangan marah dong Nam gara-gara Gue maafin Nandos" Ucapan (Namakamu) bertepatan dengan datangnya Guru yang masuk ke kelas.

"Hari ini kalian berdiskusi sesuai dengan kelompok piket. Membuat laporan praktikum minggu lalu dan dikumpulkan minggu depan. Karena hari ini acara, Kalian boleh pulang jam istirahat. Jangan lupa kelasnya harus bersih dulu" Jelas Bu Isti. Setelah Bu Isti keluar kelas, seluruh siswa berteriak senang. Jarang sekali sekolah dibubarkan seperti ini. Termasuk (Namakamu), Iqbaal, Namira dan Ojan.

CONVERSATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang