"I hope you know"

280 51 42
                                    

*2 " RENCANA "

Foto di atas adalah : Nadia Ismania & Bryan Arifin Zein
"apakah diam adalah cinta ketika melihatmu"
Arif
.

=>
ide yang cukup konyol itu adalah menghubunginya dengan nama samaran dan meminta pendapatnya tentang novel saya.

"Haha konyol banget sih?,
Tapi romantis juga dipikir-pikir?"
Pikirku sebelum menghubungi nya

Akhirnya Saya putuskan mencoba menghubungi ismania dengan menggunakan nama lain (samaran).
Iya, Konyol memang! tapi saya tetap melakukan hal tersebut. Itu saya lakukan karena! saya tidak akan leluasa berbicara dengannya jika dia mengetahui siapa saya. Aduh! Sifat ini kenapa sih!

Walaupun. Orang bilang saya ganteng, tapi saya orang yang pacaran hanya 1 kali sampai sekarang. "Iri" itulah kata, ketika saya melihat orang lain berpacaran (apalagi mesra-mesraan "bwaaagh!" gak kuat, dan cium-ciuman "aarghh, tolong!," dan gitu-gituzzzzzzzzz! [Sensor]"bwaaaaaaaaaaah, tidak!" aku, aku, aku kapan ya ? ? ? ?")

Yah, saya orang yang pemalu dan pesimis untuk masalah ini. Arif yang galau pun berbicara pada bayang di di cermin.
1.Sifat gentle arif (terpendam) : "Tembak aja langsung, kan beres! "

2.Sifat asli : "kalau gak di terima?, Kan malu bodoh!"

1 : "Diterima enggaknya, belakangan!"
2 : "enggak-enggak! Kalau ternyata sudah punya pacar? Kan doubel malu nya!"
1 : "lu cowok apa cewek sih!"
2 : "cewek!"

"Argh! Gimana ya enaknya!" Arif berbicara normal setelah hampir gila.

Saya pun mulai menghubunginya dengan akun-akun media sosial baru/ samaran (fb, Twitter, wattpad, dll) tentunya dengan teman2 yang baru dan banyak.
Butuh waktu cukup lama iss menjadi teman saya.

Hingga pada tgl 10 Juni 2015 (semingu berlalu).
Karena kesal karenanya (Iss) tidak kunjung menerima saya di akun mana pun. Akhirnya ketika Di sebuah taman bersama teman baik saya. Saya keceplosan berbicara di samping teman saya.

"Wahhh!, kenapa sih kamu!, Nerima hal gini aja susah!... aku tuh ga bisa di giniin!"

Ucap saya untuk ismania dengan suara pelan dan sedikit lebay sambil melihat handphone

tapi sayangnya! teman saya (Denny) mendengar!

" ?, bbbwah! Ciee... 'aku tuh ga bisa diginiin!' "
Denny Mengucapkan kembali kata2 saya dengan wajah meledek.

suaranya pun cukup keras, dan menyebar seperti gas beracun Yang membuat saya mati rasa.
Orang2 sekitar pun melihat saya dan tersenyum meledek, saya malu bukan kepalang . "Siaaaaal" dalam hati saya menggeram.

" Bwahhhh, lebay banget lu "
ledeknya lagi kepada saya.

PLAK
" !YYAHH!, M...Mau mati Lo? " ancam saya setelah memukulnya pelan.

" Bwahahahaha.."
tawanya lagi bertambah keras.

Saya yang sudah merasa mau mati langsung pergi meninggalkannya.
Denny pun mengikuti sambil meminta maaf dan Masih meledek.

"Bwaahhhh gilaaaaa" pikir saya sepanjang jalan kerumah dari taman tadi "argh" eram saya setiap kali memikirkan tadi.

Tapi, Terlupa dari kejadian konyol tersebut saya masih setia mengunggunya! walaupun sesak di hati. "Eerrggghh " eram saya yang kesal.

Dan akhirnya Ditengah-tengah saya hampir selesai menulis novel, Iss menerima permintaan berteman saya, Di semua akun, kecuali Twitter.

"WOW!" Ekspresi saya yang heran.

Saya pun memulai percakapan dengan akun samaran.

"Hai, maaf ganggu!... kamu suka menulis ya?,"
"Saya pernah lihat pengguna ini di wattpad dan Anda sangat aktif,"
"saya penulis novel pemula, Jika boleh saya minta pendapatnya donk tentang novel saya yang sedang saya tulis."
Pesan2 dari saya yang masih kaku di FB nya sekaligus..

itu saya lakukan karena dia seperti jarang aktif di FB nya, Tapi Iss membalas beberapa jam kemudian.

"Hai,"
Waah iya!! Kita sama donk!! Hihi"
"Tapi saya ga pandai di bidang itu, mungkin saya bisanya cuma kritik." Jawabnya.

Jawabannya juga terlihat semangat, dan menjaga perasaan!,
"Masih sama ya kamu iss ?" Pikir saya heran sambil tersenyum mengingat iss yang selalu menjaga perasaan orang sekitar nya dulu.

"Justru karena itu dek 'nadia ismania!' Saya ingin kamu mengkritik saya habis²an, hahaha!."
Jawab saya yang bersemangat meyakinkan orang yang telah membuat saya mulai gemas karena kelemotannya.
"dasar cewek !" pikir saya gemas2 senang.

"Wahh hebat!... Siap kak Jacky77,"
"siap-siap loh ya, kritikan dari saya!"
balasnya

"Hmm". senyum saya sambil membayangkan senyum wajahnya ketika ia menulis itu.

Bagian tiga (next) Adalah terakhir.

Juga bilang maaf untuk para guru saya di sini, jika tulisan saya masih buruk, bahkan tambah buruk.

"I Hope You Know" " Aku Harap Kamu Tahu "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang