" i hope you know "

55 12 10
                                    

*12. Dua Bidadari
Foto di atas : Nadia Issmania & Bryan Arifin Zein

"Aku bukan nya takut mengatakan nya!, Tapi jika aku mengatakan nya dan ia menolak maka aku akan kehilangan nya!"
Bryan Arifin Zein
.

Arif dengan kondisi yang belum pulih sepenuhnya Hanya dapat berbaring di kamar nya.
sembari menunggu dirinya pulih, Dia juga beberapa kali menghubungi Nadia ataupun Henny untuk menanyakan tentang nadia. Tapi entah kenapa, baik Nadia atau Henny tidak ada satupun yang membalas atau mengangkat telepon nya.
"kenapa ya?," "Iss udah benci gue banget ya?," "Masa ga di respon satu kali aja!," "Bales donk Iss," "Henny juga!, Pasti disuruh Iss g usah bales!" "aduh!, Iss kenapa sih!"
Di saat Arif sedang galau, keluarga mereka tengah di sibukkan untuk melindungi arif yang ternyata adalah biang keladi masalah yang telah terlanjur mereka urus ke polisi.
Keluarga Arif tak menanyakan kepada anak mereka kenapa, karena permintaan kakak nya Tyas yang sangat menyayangi adik satu-satunya nya tersebut. Sedangkan kakak nya Adam yang baru datang langsung memarahi Tyas dan pacar nya yang telah mencegah nya untuk membalaskan dendam adik nya.

"TYAS!, KAMU YANG NYURUH JAY NGIRIM TENTARA NYA!"
teriak Adam.

"Hah...! Udah kak, nanti ayah ibu denger, kasihan juga Arif kalau tahu."
Jawab Tyas sedang sakit menenangkan kakak nya yang jarang memarahi nya.

"KAMU GAK LIHAT ARIF BERDARAH KAYAK APA!," teriak Adam ke Tyas.
"JAY, KAMU ITU DIEM AJA!, GA USAH IKUT-IKUT!, PAKE KIRIM PASUKAN!"
teriaknya semakin kencang ke Jay.
Kedua orang tua mereka yang mendengar pertengkaran mereka pun datang menghentikan mereka.

"ADAM! APA-APAAN KAMU TERIAK-TERIAK KE ADIKMU & JAY SEPERTI ITU!, HAH?"
Teriak Ayah mereka (Ahmad Zein) memarahi Adam.

"Enggak ada apa-apa Pa, Udah,"
"Kakak lagi emosi karena kejadian Arif"
Ucap Tyas yang melindungi kakak Nya dan di susul mamanya juga (Alexa Zein),
"Udah pa,"
"Ga usah bentak-bentak Adam,"
Pinta Mama melihat Adam yang hanya diam.

"Biar ma! Nih anak sudah ngerasa hebat sekarang!, karena udah sekolah di luar negeri!"
"udah ngerasa hebat kamu sekarang!"
"Kalau ngerasa hebat! Keluar dari rumah ini!"
Tegas ayah ke Adam

"PA!"
Bentak Tyas bersamaan dengan ibu

"APA-APAAN SIH PAPA!"
Tanya ibu

"Kak! Papa cuma lagi marah aja, gak usah di anggap serius"
Pinta Tyas yang masih duduk di ranjang nya

Adam yang awal nya diam kini mulai kesal oleh kata-kata ayah nya. Dan ia pun langsung pergi dari kamar Tyas tanpa kata keluar dari mulut nya.

"Kak!"
Tyas pun mengejar kakak nya meninggalkan ibu nya yang sedang mengeluh kepada ayah mereka.
Sementara arif yang penasaran, mulai keluar untuk mencari tahu, kemudian menemui ke dua kakak nya sedang bertengkar. dia pun sembunyi agar kedua nya tidak tahu.

"Kak, jangan kayak anak kecil deh!, Tyas capek kak!"
Pinta Tyas sedikit pucat memegang tangan kakak nya

"JAY! PEGANG TYAS!"
teriak Adam ke Jay

"Kak kamu gak kasihan Mama sama arif kalau pergi dari sini!,"
"Tyas capek kak! Udah donk kak!"
Pinta Tyas yang mulai pucat
Arif terkejut seketika, mendengar jika kakak nya akan pergi. Dia bingung dengan apa yang terjadi

"Papa udah nyuruh kakak!,"
"Jay bawa Tyas ke rumah sakit!"
Ucap Adam Dengan pandangan lurus

"Kak! Kakak masih marah sama Tyas?,"
"Kalau waktu itu Tyas gak henti-in kakak balas dendam, kakak udah masuk penjara!, Bisa-bisa sama arif kak!"
Jelasnya yang suara nya mulai mengecil.
Arif yang mendengar kata-kata tersebut kaget mengetahui kakak nya berencana balas dendam.

"Hah!, Maksud?, Kenapa arif masuk penjara juga?"
Heran Adam mengerutkan kening nya

"A...nu kak!, Jadi semua kejadian itu adalah arif yang memulainya,"
"Menurut saksi-saksi, Arif tiba-tiba memukul preman Disana tanpa sebab."
Jelas Jay menggantikan pacar nya yang sudah pucat

"Hah?, Kenapa arif mukul mereka?"
Tanya Adam semakin bingung

"Kalau kata saksi yang juga korban (Clara), arif langsung berlari ketika dia melihat preman yang seperti nya arif memang incar,"
"Juga!, Arif yang menghubungi polisi dari awal kak!"
Jelas Jay lagi

Arif pun yang hanya mendengar kini berbicara kepada mereka

"Udah kak, arif memang yang salah!,"
"Kakak ga usah pergi, kasihan Mama sama kak Tyas!" Jelas dan pinta Arif
"Arif dendam aja kak! Sama orang itu!, Tapi ke inget nya sekarang-sekarang!" jelas arif

"Memang, salah nya apa?"
Tanya Adam

"...," diam arif kemudian menjelaskan,
"...dia pernah ngelecehin teman arif kak, arif tahu nya baru-baru ini!"
Ungkap Arif
Seketika membuat suasana diam beberapa saat.

"Jadi dia pernah lakuin pelecehan seksual dek!, Sama siapa?, Bisa di hubungi korban nya?"
Tanya Jay

"Jangan kak kasihan dia nanti malu!"
Cegah arif

"Loh, enggak dek!, Nanti kita lindungi privasi nya,"
"Kita cuma butuh keterangan nya!"
Tegas Jay

"Hah!, Bisa kak?"
Heran Arif dan Jay pun langsung mengangguk kan kepala

"Ya udah Jay, kamu urus sampe selesai urusan arif ya!" Pinta Adam ke jay
"Rif!, Udah ya!, Jaga kak Tyas sama Mama!, Kakak pergi"
Pinta Adam ke arif setelah melihat adik-adik nya

Adam pun meninggalkan mereka dalam suasana rumah yang berantakan.

- 1 Minggu berlalu
Walaupun Adam pergi dia tetap memantau kasus adik nya dan meminta untuk di ikut sertakan di segala hal.
Karena pihak para preman yang tidak mau kalah, akhirnya ayah bobby yang selalu mengancam pun memutuskan meminta bertemu Iss, si korban dari anak nya. untuk memastikan jika anak nya benar-benar melakukan itu.
Sementara pihak sanjaya yang selalu menekan untuk hak-hak mereka, mereka pun akhirnya di minta agar korban dari pihak nya (Clara&lia) menghadiri perundingan dan meminta hak setelah mendengar hal yang sebenarnya.

Perundingan itu mencakupi Jay, Arif, Clara, lia, Issmania, Bobby, Ayah bobby, Adam dan beberapa orang pilihan.
Iss sangat sulit awal nya menyetujui itu semua. Namun setelah mendengar alasan-alasan dengan jelas, ia akhirnya menuruti panggilan.

-di tempat perundingan.
Arif yang cemas menanti Iss kini Di saat seorang Iss datang, arif mulai senang melihat senyum nya, tetapi Iss masih tak mengacuhkan nya. Arif pun tak berani menyapa nya. Setelah akan memasuki sebuah ruangan perundingan bersama Issmania.
Dari belakang ada yang menyapa nya "hai kak arif!"
Sapa Clara

"H...hai! Clara!"
Jawab arif kaget melihat Clara yang cantik ketika ia menoleh
Issmania juga menoleh dan bingung akan sosok Clara

"Rara kak!, Rara!"
Tegas nya sambil tertawa.

"Haha!, Ya Rara!"
Jelas Arif

"Gimana?, Udah baikan"
Tanya Clara

"Iya!"
Jawab arif singkat

"Siip!,"
"Kak siapa kakak cantik di belakang Kakak?"
"Dia kok, dia lihat kesini?"
Tunjuk dan tegas Clara ke Issmania

Issmania yang di tunjuk pun langsung pergi ke ruang perundingan meninggalkan arif dan Clara.
Arif hanya diam tak menjawab pertanyaan bidadari yang sedang bertanya dan hanya melihat kepergian bidadari yang meninggalkan mereka.

=> *13
=> Kenyata-an para bidadari

Me : Coment & kritikan ditunggu khusus nya para guru yang lama ga kritik.

*ini Special edisi.

"I Hope You Know" " Aku Harap Kamu Tahu "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang