Bab 11

12.2K 581 13
                                    

Dimas langsung menghentikan kegiatan karaokeannya begitu dia melihat Dinda berlari mengambil kunci mobilnya.

"Eh mau kemana kau?" tanya Dimas tapi Dinda tidak memperdulikannya dan langsung berlari masuk ke mobil.

Mau kemana Dinda,tanyanya dalam hati. Ah..Pasti mau ketemu sama cowok sok kecakepan itu pikirnya. Ini tidak boleh dibiarkan. Dinda tidak boleh pergi ketemu cowok itu. Tidak akan Dimas biarkan cowok ingusan itu merebut Dinda darinya. Tidak sedikitpun. Dinda itu milik Dimas selamanya!

"Dinda..Dinda kau mau kemana? Tunggu.."

Tapi Dinda sudah melaju jauh didepannya.

Buru-buru Dimas mengambil kunci motor dan helmnya. Dia harus bergegas. Dia tidak boleh kehilangan Dinda.

Hm..Untung Viko selalu dirawatnya dengan baik jadi dalam keadaan genting begini dia tidak takut Viko ngambek dan mogok.

Ngung..Ngung..

Langsung saja motor gede kesayangan Dimas menderu kencang menyusul Dinda. Viko memang jago larinya,pikirnya senang. Tidak sia-sia dia mengeluarkan uang lebih untuk merawatnya.

Tapi dia harus nyari Dinda kemana ya,pikir Dimas. Kira-kira Dinda ketemuannya dimana ya?

Dimas langsung tersenyum kecil ketika pikiran Dinda pergi kemana menghampirinya. Dia sudah tahu harus pergi kemana untuk menjemput Dinda.

*******

Benar saja..!

Dinda ketemuan sama cowok nyebelin itu di kafe tempat kemarin mereka pernah janjian.

Darah Dimas langsung mendidih begitu melihat tangan halus Dinda berada dalam genggaman cowok ingusan itu. Dasar mengambil kesempatan dalam kesempitan..

Bergegas Dimas berjalan menghampiri mereka.

"Jauhkan tangan kotormu itu dari istriku!" Teriak Dimas marah. Dia benar-benar marah sekarang. Terlebih melihat Dinda tersenyum manis kepada cowok sialan itu dan membiarkan saja cowok itu menggenggam tangannya. Padahal kemarin dulu Dimas menggenggam tangan Dinda aja,Dinda udah langsung marah-marah padanya. Ugh..

*******

"Dimas?" tanya Dinda seolah tidak percaya melihat Dimas berdiri disamping meja mereka dengan tatapan penuh amarah ke arah Rasyid. Kalau Rasyid selembar kertas pasti sekarang sudah hangus menjadi serpihan abu terbakar oleh tatapan membara yang dilayangkan Dimas padanya.

"Ya sayang.." jawab Dimas sambil tersenyum tipis ke arah Dinda dan langsung menarik tangan Dinda dari genggaman Rasyid. Dasar perusak moment!

"Kok kau bisa tahu aku ada disini?" Dinda langsung melontarkan pertanyaan yang sudah daritadi ada di benaknya. Dindakan nggak ada bilang siapa-siapa mau kemari. Dan dia tidak ada meninggalkan jejak sedikitpun yang dapat memberikan petunjuk kalau dia kemari. So darimana Dimas bisa tahu dia ada disini? Apa Dimas mengaktifkan GPS hpnya ya?Dinda menatap Dimas curiga..

"Apa sih yang aku nggak tahu mengenai istriku?Tanya aja. Dari A-Z aku pasti tahu." Kata Dimas yang dijawab Dinda dengan dengusan.

Masa sih? Dia pasti lagi pamer di depan Rasyid. Dasar tukang pamer!

"Pulang yok.." Dimas menarik Dinda berdiri.

Pelangi Hati (SELESAI)Where stories live. Discover now