CHECKMATE

365 4 0
                                    

 Prolog 


Dor! Suara tembakan menggema di ruang keluarga tersebut. Bruk! Suara orang jatu ke lantai. Darah menggenang di lantai rumah tersebut. 

" Seorang lagi .... " kata penembak tersebut.

" Kau.... Apa maumu? " tanya orang tersebut dengan wajah ketakutan. 

" Tentu saja membunuhmu... " kata si penembak. 

Dan....Dor! Tembakan terakhir pun telah ditembak. Orang tersebut jatuh terkapar dilantai. Darah mengalir keluar dari tubuhnya. Orang tersebut.... Mati. 

" Huh! Masih ada 3 lagi... Sepertinya mereka sedang pergi... " pikir si penembak dan pergi meninggalkan ketiga orang yang terkapar di lantai tersebut. 

"Ja... p .... An.... " bisik salah seorang yang terkapar dengan lemah sambil menulis kata yang ia sebutkan menggunakan darahnya tersebut. 

Beberapa saat kemudian..." Kak? Kenapa pintu rumah kita terbuka? " tanya gadis kecil kepada sang kakak. 

" Apakah mungkin terjadi sesuatu selagi kita pergi? " tanya yang seorang lagi.

" Entalah... firasatku buruk... " ujar sang kakak. 

 Mereka bertiga lalu masuk ke dalam rumah. Dan apa yang mereka lihat... mereka terkejut melihat 3 mayat yang tergeletak tak bernyawa di lantai. 

" I...ibu... a...ayah... " isak sang gadis kecil tersebut. Ia mulai menangis. 

Sang kakak kedua tidak tega dan memeluk adiknya yang masih berumur 7 tahun. Seorang lagi pun dengan wajah yang tidak kalah terkejut menghampiri mayat sang ibu. Dan apa yang dilihatnya... sebuah tulisan dengan darah terukir diatas lantai tersebut. 

" Je...pang... " ujar orang tersebut dengan pelan.

" Mungkinkah ibu menyuruh kita kembali ke Jepang? " tanya orang tersebut kepada sang kakak." Bisa jadi. " kata sang kakak.

" Sebaiknya kita bersiap-siap. Kuro! Cepat siapkan barang kita, pembunuh tersebut bisa kapan saja muncul. Kita harus pergi secepatnya. " atur sang kakak.  

CHECKMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang