Bab 18

77.1K 2.3K 25
                                    

Happy Reading Guys !!!

******
  Hari ini adalah hari weekend sebenarnya kami bertiga ingin jalan-jalan tetapi mengingat keadaan dan juga kondisi isteriku yang sebentar lagi akan melahirkan maka jalan-jalan yang telah kami rencanakan oleh Michael anakku tertunda dulu sampai Tania isteriku melahirkan dan juga telah sehat kembali.

           "Sayang...Michael dimana?Kenapa dia belum sarapan pagi bersama kita disini?"tanyaku pada Tania diruang makan

           "Oh iya,sebentar ya mas aku panggilkan dia dulu"jawab Tania dan berdiri dari kursinya

            "Teriaklah disini saja sayang tak perlu keatas sana untuk membangunkan Michael aku takut akan terjadi apa-apa padamu jika kau menaiki tangga yang banyaknya sangat keterlaluan itu.Aku merutuki kebodohan diriku sendiri yang telah memberikanmu rumah yang tangganya sangat keterlaluan kepanjangan"ucapku panjang lebar
    
            "Baiklah mas"

   Aku mendengarkan Tania berteriak kencang beberapa kali untuk memanggil anakku Michael diatas sana karna merasa kesal pada Michael yang tak kunjung datang kebawah untuk sarapan pagi aku pun menarik pelan lengan isteriku agar berhenti meneriaki nama Michael yang akan membuat gendang telingaku menjadi sakit dan duduk dikursinya semula agar ia kembali melayani sarapan pagiku.

     Kudengar langkah kaki yang sedang menuruni tangga berjalan pelan dekat ke arah kami di meja makan kulihat Michael dengan wajah kusuk bangun tidurnya dan rambutnya yang berantakannya serta ia hanya bertelanjang dada dan hanya memakai boxer berwarna hitam.
      Aku menggeleng-gelengkan kepalaku pelan karna melihat tingkahnya yang selalu saja begini setiap pagi bukannya bangun dan mandi ini malah semakin membuat kepalaku pecah karna setiap hari terus-terusan aku menasehatinya serta menegur kelakuannya itu.

     Aku melihat ia mencium kedua pipi isteriku dengan bergantian dan mengucapkan salam dengan suara serak khas orang bangun tidur.

         "Pagi mom.."

         "Pagi dad.."

          "Hhm...pagi telat bangun lagi Mic?"ucapku tegas

          "Astaga dad...ini hari weekend jadi Mic bebas dong bangun jam berapa?Toh hari ini jugakan Mic nggak kesekolah?"jawab Michael dengan kesal
   
         Aku pun ingin menjawab perkataan Michael tapi terpotong oleh suara rintihan milik isteriku sambil memegang perut besarnya dan mengusap-usapnya dengan lembut.

          Aku pun mulai panik karna rintihannya tak kunjung berhenti dan juga tangannya tak kunjung selesai mengelus-elus perut buncitnya dengan napas terengah-engah

         "Sayang....kamu kenapa?"tanyaku panik

         "Mom...mom baik-baik saja?"tanya Michael

                             "Mas...akkuhh...sepertihnyahhh....akkhann...melahirkhann...."jawab Tania terengah-engah

          "Mic,siapkan mobil cepat"teriakku kencang membuat Michael berlari keluar rumah menuju garasi tempat mobil

     Kuangkat Tania dengan hati-hati dan berlari pelan keluar dari dalam rumah.

     

      Sesampainya dirumah sakit Lucas Mutia Tania pun dibawa di ruang persalinan oleh beberapa anggota medis dan aku serta Michael mengikuti mereka dari belakang.

      "Maaf pak,sebaiknya dokter Tania melakukan persalinannya dengan operasi caesar saja karna kondisi dokter Tania tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal"jelas dokter Anna sesampainya diruang persalinan

Nikah Sama Duda Ganteng [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang