8. Why? (Part II)

2.7K 256 33
                                    

Suara Yunho terdengar kokoh dan tak tergoyahkan membuat Jaejoong seketika tertegun. Mata jernihnya membelalak lebar seraya menahan napas yang tercekat. Ya Tuhan! Dadanya berdegub kencang dan untuk kesekian kalinya ia dibuat terperanjat oleh pria unpredictable dihadapannya.

Seulas senyum tulus tanpa diduga terukir manis membingkai paras rupawan lelaki itu, disertai tatapan teduhnya yang cukup menggetarkan hati sang gadis. Susah payah Jaejoong mengumpulkan keberanian untuk menatap ke dalam iris sepia setajam Katana milik Yunho. Garis wajahnya yang jantan begitu mencolok. Tampan, tak dapat di pungkiri bila Jung Yunho sangatlah tampan.

Jaejoong merasa linglung. Menyukai? Suka dalam arti apa? Bukankah setiap kata mempunyai cangkupan makna yang luas? Bahkan Choi Minho pernah menyanjungnya seraya berujar; "Aku menyukai mu, Jaejoongie. Kau dapat diandalkan." Kalimat itu jelas digunakan Minho untuk memuji pekerjaannya dan Jaejoong merasa tidak perlu memperdebatkan hal tersebut.

Terasa kontras dengan ungkapan Yunho. Sang atasan seolah menambah tugas Jaejoong untuk menafsirkan rangkaian kata tak spesifik yang ia lontarkan. Gadis porselen itu berpikir sejenak, barangkali ia harus menyetarakan ucapan Yunho dan Minho. Itu hanya kata 'suka', aniya? "Memangnya apa yang kau harapkan, Kim Jaejoong? Memalukan!" Batinnya berseru.

"Hei,"

Mata indah sang Aphrodite mengerjap lugu. Jikalau Yunho tak bersuara, mungkin alam bawah sadar Jaejoong tidak akan sanggup mengalihkan pandangannya dari sosok sang atasan. Dirinya tak mengerti bagaimana mendeskripsikan reaksi seperti apa barusan.

Mungkinkah,

Mungkinkah ia terpesona?

Terpesona pada lengkungan pria itu?

Sialan, Jung Yunho! Hentikan senyum mu!

Sisi lain gadis itu memperingatkan. Segera menyisihkan keterkaguman saat memorinya memunculkan bayangan siluet sang kekasih. Yunho pantas disanjung. Dia pria muda luar biasa yang memimpin perusahaan terbesar seantero Negri. Sang predator dunia bisnis. Dan Jaejoong merasa bersalah ketika tubuhnya membeku dikarenakan bentuk fisik dan tatapan menyalanya.

Jaejoong merenungi sikap yang hendak dilakukan selanjutnya. Merasa tak yakin bagaimana cara menangani masalah seperti ini. Sambil mengigit bibir bawahnya Jaejoong mengintip sosok rupawan itu. Yunho membalas Jaejoong dengan tatapan berkabut dan intens.

"Aku lapar. Memasaklah untuk ku." Lelaki itu bersuara. Intonasinya terdengar lebih bernada dari kalimat-kalimat sebelumnya.

"Kau nampak menggemaskan dengan piyama itu, Mrs. Kim. Tapi kau terlihat lebih kekanakan daripada keponakan ku." Kelakar Yunho menyentuh ujung kaus tipis Jaejoong.

Sebenarnya Jaejoong selalu tampak memukau, dengan atau tanpa baju formalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebenarnya Jaejoong selalu tampak memukau, dengan atau tanpa baju formalnya.

Jika ada kesempatan untuk kabur, Jaejoong hendak menggunakannya untuk mengunci diri didalam kamar dan membungkus seluruh tubuh kurusnya dengan selimut setebal tiga inci. Keterkejutan atas kedatangan pria itu membuat Jaejoong melupakan piyama Hello Kitty yang tengah melekat ditubuhnya. Ya Tuhan! Ini memalukan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 26, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AdrenalineWhere stories live. Discover now