NI

23 3 0
                                    

"Kak, lu bohong sama gue, Kenapa kakak bilang kalau Calum sedang luar kota?dan ternyata sekarang dia udah dirawat 2 hari dirumah sakit, kenapa kakak gak cerita apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Zoella menekuk wajahnya, walau didalam hatinya ia merasa ingin menangis, menumpahkan kekesalannya kepada kakaknya, tapi itu tak masuk dalam kamus kehidupannya bahwa seorang Zoella menagisi hal-hal yang sepele. Dan mengapa dia tahu tentang Calum kecelakaan, karena mulut besar Luke lah yang membocorkannya.

"Zoe, bukannya gue gak mau cerita tapi aunty joy sendiri yang bilang kalau-"

"Oke, sekarang antar gue sekarang ke rumah sakit ya.." pinta Zoella kekeuh.

"Tapi ini masih jam 2 pagi Zoe.." tukas Zayn karena dia gak mau kalau adiknya sakit karena keluar rumah dalam keadaan kacau dan juga.. Ini kan masih dini hari.

"kalau kakak gak mau, yaudah gue pergi sendiri" Zoella bangkit dari ranjangnya, tapi tangan Zayn mencegah Zoella untuk pergi.

"kak-"
"Besok gue janji anterin lu ke rumah sakit, tapi gue mohon sekarang lu istirahat dulu ya sweety" ucap zayn lembut sambil mencium puncak kepala Zoella. Kakaknya memang keras kepala, tapi Zoella akan selalu menyayangi kakaknya itu, Dan Kali ini  Zoella harus menuruti perkataan Zayn

"Good night Zoe.." kata Zayn sambil menyelimuti Zoella.
"Good night too captain" kata Zoella sebelum Zayn meninggalkan kamarnya.

Zoella menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong sambil memutar kembali memori kejadian dimana Calum menceritakan tentang rahasianya itu. Ya, sekarang Zoella belum bisa tidur, ia terus memikirkan sahabat terbaik satu satunya itu. Apakah Calum kecelakaan gara - gara balapan liar itu? Mungkin dia bisa bertanya pada kakaknya besok, karena sekarang dia sudah mulai mengatuk.

****

Pagi ini sinar matahari masuk melalui celah jendela menyinari kegelapan di ruangan yang berdominan warna putih, cahaya itu menerpa wajah pucat milik Calum yang sudah 3 hari ini tak kunjung sadar dari koma. Melihat keadaan sahabatnya itu, Zoella merasa terhempas ke jurang kesedihan. Entah mengapa ia merasa kesepian. Tanpa disadari cairan bening yang ada di pelupuk matanya keluar begitu saja, walaupun sudah ia tahan sedari tadi, tetap saja cairan itu dengan lancangnya keluar dari matanya.

"Cal.. Wake up please, lu banyak hutang sama gue dan michael, lu belum buatin tugas gue yang sempet lu hilangin di belakang sekolah, lu tau kan gimana kejamnya pak bohlam itu, sumpah gue gak bisa ngerjain soalnya, tau sendiri kan gue goblok banget kalo soal hitung hitungan. Inget dosa lu masih banyak, lu dibilangin ngeyel banget sih, gue kan udah bilang jauhi balapan gak jelas kayak gitu, pokoknya lu harus bangun,.. Emang gue gak guna banget ya.. Sahabatnya sakit malah dikatain kayak gini" Zoella tersenyum kecut saat mengingat kejadian konyol yang ia lakukan bersama Calum.

"yang penting Cal, gue selalu sayang lu" diraihnya tangan Calum lalu Zoella mengusap lembut  sesekali mencium punggung tangan Calum yang terasa hangat. Zoella disini sayang sebagai sahabat bukan lebih. Karena dihatinya saat ini cuma ada Luke. Tanpa diketahui, Nia sedang mengawasi Zoella dibalik pintu ruangan Calum dirawat. Dia merasa cemburu, nafasnya tak beraturan dan wajahnya memerah mendengar pernyataan Zoella barusan.
"Lihat aja nanti bitch, gue gak bakal lepasin Calum buat lu."

***

Hari ini Zoella izin sekolah, katanya dia mau menemani Calum seharian. Di sekolahan Ashton dan Zayn sedang mengintrogasi Nash tentang kronologi kecelakaan yang dialami Calum. Sebenarnya sih hanya Ashton yang banyak tanya. Zayn, Ashton dan Nash yang kebetulan memiliki kelas yang sama. Zayn, Ashton, dan Nash memang kelas 3 yang berarti sudah senior. Sedangkan Calum, Michael, Luke dan Zoella masih duduk di kelas 2.

"Jadi gitu, kenapa lu gak cegah aja Calum buat balapan lagi, apa jangan jangan..." Ashton menggantungkan kalimatnya membuat lawan bicaranya berkeringat dingin.

complicatedWhere stories live. Discover now