JU

5 0 0
                                    

Sorry for typo(s)

Hujan kini mengguyur tak henti-hentinya di pagi ini. Bunyi jatuhnya bagaikan lagu pengantar tidur bagi setiap orang yang mendengarnya, membuat tidur mereka semakin pulas saja. Tapi terkecuali pemuda dengan rambut hitam dan mata coklatnya yang sedang memandang jendela dengan tatapan kosong seperti akhir-akhir ini.

Tok tok tok...

"Calum.. Bangun udah jam 6, lu sekolah gak??" suara lembut perempuan itu membuyarkan lamunannya.

"Iya gue udah bagun" jawab Calum malas.

"Tumben, kalo gitu cepat mandi abis itu kebawah ya.." perempuan itu berteriak tanpa masuk ke kamar adiknya. Setelah itu Calum beranjak ke kamar mandi.

Calum melihat pantulan dirinya dicermin dengan tatapan terkejut. Dilihatnya kantung mata, rambut tak terurus, bibir pucat. Penampilannya kini lebih mirip sperti mayat hidup. Cih! Menyedihkan sekali. Batinnya.
"Hari ini gue gak mau terlihat lemah seperti sekarang, sudah cukup gue dibuat menderita Nia, gue gak mau buat mom khawatir lagi. Gue akan coba ngeluapain Nia, bukan mencoba lagi tapi harus lupain dia!"

***

-Calum pov-

Setelah siap-siap, gue pergi ke bawah menemui BoNyok sama kak Mali, juga sarapan pagi.
"Morning" ucap gue gembira.

"Mor- ASTAGA CALUM" itu suara mom. Ada apa sebenarnya? Kenapa semua orang melihatku seperti melihat hantu? Bahkan daddy yang lagi baca koran melihat kaearah gue.

"Ada apa?" tanya gue bingung.
"Kau.. Pasti tadi malam bergadang lagi kan? Huhh kau-" oceh kak Mali.

"Mali udah, sekarang sarapan dulu" itu mom.
"Mau mom ambilkan honey?" lanjutnya sambil tersenyum, yang gue balas dengan gelengan kepala.

"Adikku sayang makan yang banyak! Jangan lupa minum obatnya, jangan kau buang lagi, oke" kata kak Mali sambil menekankan kata terakhir. Pasti Michael yang mengadu. Menyebalkan. Tapi mulai hari ini gue harus tetap semangat, jangan samapi keluarga gue khawatir lagi.

"Iya kakakku yang manis, sudah ya gue berangkat dulu" gue meminum teh yang tinggal separuh

"Ehh, obatnya bodoh" ingat aja tuh anak. Mom dan Dad hanya gue lihat hanya memutar bola mata
"Iya- iyaa.." segera gue meminum obat yang berbagai macam itu, huhh membosankan.

"Selamat pagi" oh perempuan cerewet itu lagi. Mau apa dia kesini.

"Hai Zoe, tumben pagi-pagi kemari ada apa?" mom menghampirinya. Kulihat dia sedikit kesusahan dengan membawa box ditangannya

"Ini pesanan aunty joy yang kemarin dibawakan oleh mom waktu luar kota" katanya melirik kearah gue, bukannya kePD'an tapi itu benar adanya.

"Oh.. Aduh kenapa gak bilang aja, kan nanti aunty bisa suruh Calum ambil. Udah sekarang hujan lagi" dasar mom, gak tau apa kita lagi diem-dieman. Aslinya juga gak mau sih, tapi gimana lagi gue kalah sama gengsi.

"Gak apa-apa kok aunty, kalau gitu Zoella pamit keburu telat nanti berangkatnya" ucapnya. Tak peduli lagi gue segera keatas mengambil tas.

"Ehh.. Lu berangkat aja sama Calum, sekalian tanda terima kasih kami, ya kan mom?" oceh kak Mali

"What the-" ucapan gue terpotong

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

complicatedWhere stories live. Discover now