ROKU

11 3 0
                                    

-Calum Pov-

"eh...hati -hati sweety" tetangga gue sungguh berto'a besar. Sepertinya tadi suara Zayn. Kerena penasaran gue tengok kebawah balkon. Ternyata Zoella yang sedang keluar rumah.

Mau apa tuh anak malem-malem kelayaban batin gue.

"Cal..Calum!!!" bukan hanya tetangga gue yang berto'a besar, Kak Mali juga. Gue hidup diantara orang-orang yang berto'a besar ternyata.

"Apaan kak.. Gue gak budek, masuk aja" kak Mali pun membuka pin- HaH apaan itu sesosok bertopeng Hitam dan pakainan serba hitam(?) pokoknya mengerikan!

"HANTUU...kak Mali cepet kesini, lu dimana anjir.. MALII.. CEPET SINI!!"
Teriak gue sambil berlari ke balkon kamar gue. Tapi sialnya wanita bertopeng itu semakin mendekat dengan tatapan tajam, keringat dingin mulai bercucuran, dan-

"CALUM THOMAS HOOD, INI GUE MALI!!!! Lu Kira gue SETAN Huhh?? Ah sial masker wajahku jadi rusak" oh ternyata itu Mali, gue kira psikopat, gimana gak ngira gitu orang dia maskeran sampe lehernya kan gak wajar, udah gitu maskenya warna hitam kayak comberan. Huhh untung saja. Tadi jantung gue hampir copot.

"Lagian lu gak kayak biasanya, Maskeran sampe leher, udah gitu warna item lagi ihh" cerocos gue.

"Hah serah lu ler" tanggapnya, gue balik lagi ke kamar diekori oleh Mali(ng) kondang ini.

"Apaan ngikut-ngikut?" kata gue memandangi wajah hitamnya. Tapi dianya malah tersenyum penuh arti. Pasti nih orang ada maunya.

"Gini adekku sayang, gue mau titip pulsa dong darurat nih, yakali gue mau beli pulsa dandan kayak gini" pinta kak Mali sambil membenarkan maskernya didepan cermin. Tuh kan bener ada maunya. Dasar kakak rempong.

"Tapi kakaku yang paling manis kayak gulali basi, gue lagi MAGER" kata gue sarkas dan menekan kata mager.

"Please Cal kali ini aja deh.." melasnyadanmelasnya, yah ngalah aja dah gue dariapada panjang nanti urusanya.

"Yaudah mana uangnya" gue menodong uang ke kak Mali. Udah kayak preman aja menodong.

"Selo bro, nih uangnya. Eits kembaliannya jangan Lu embat ya manis, gue lagi gak ada duit" Yeu dasar kakak.yang pelit! Orang uangnya ngepas juga.

"Uang pas-pasan aja belagu" ucap gue sambil meninggalkan kak Mali yang terikik.

Gue pergi dari rumah pakek sepeda. Lagian supermarket24Jam  deket dari kompleks. Gue lihat jam udah pukul 10.00 a.m makanya kompleks udah sepi. Tapi gue denger kayak ada orang berantem di ujung jalan, niat gue ngebiarin aja, tapi gue penasaran. Pas mau sampai

Duar duarr!!!

"Anjir apaan tuh.."Gue denger suara tembakan di arah yang gue tuju tadi. Betapa terkejutnya gue saat melihat orang yang sedang ditembak tadi adalah Zoella. Ku lihat orang yang mengerubungi dia menjambak rambut Zoella. Gue gak tahan lihat, akhirnya gue beranikan diri untuk menghampiri mereka.

"HENTIKAN KEPARAT!!!" gue spontan ngucap kayak gitu dengan sepenuh keberanian gue. Diluar dugaan segerombol orang bertubuh besar yang sudah babak belur tadi melarikan diri Dan dari kejauhan gue lihat seorang berjubah hitam lari bersama segerombolan orang tadi. Apa muka gue seserem itu ya. Tapi bodo lah, gue langsung menghampiri Zoella yang sudah tak sadarkan diri. Gue lihat kaki kirinya mengeluarkan banyak darah. Tanpa pikir panjang gue menelfon ambulance dan menghubungi keluarga Malik juga kak Mali.

***

-Author pov-

Skip... Sekarang Zoella sudah dirumah. Untung saja peluru yang bersarang di kaki Zoella tidak begitu dalam sehingga peluru tersebut mudah diambil.oleh pihak medis.

complicatedWhere stories live. Discover now