4. Justine Pov

5.3K 176 0
                                    

Setelah beberapa menit mobil Audinya pun sudah tiba di depan rumahnya, tidak membutuhkan waktu lama karena jarak antara kampus dan rumahnya tidak terlalu jauh.

"Hai mah" sapa Justine yang baru keluar dari mobil mewahnya kepada mamahnya yang sudah menunggunya di beranda rumah.

"Hallo sayang" jawab Sona mamahnya sambil mencium kedua pipi mulus Justine.

"Kok mamah ada di luar?"tanya Justine kepada Sona mamahnya.

"Mamah itu dari tadi nunggu kamu." Sahut kakaknya Aurel yang tiba-tiba datang dari dalam rumah menghampiri mereka.

"Kok mamah nunggu aku segala, kan mamah sudah tau kalau hari ini aku itu ada jadwal siang jadi kalau aku pulangnya telat mamah jangan khawatir." Jawab Justine yang mencoba menjelaskan pada mamah tersayangnya itu.

"Mamah sudah tau kok sayang, tapi mamah punya kejutan untuk kamu." Jawab mamahnya lagi.

"Kejutan??" Justine bingung dengan perkataan mamahnya itu.

"Udah deh tine jangan banyak mikir mendingan kamu sekarang masuk ke dalam terus mandi, hari ini kita akan ada acara." Sahut kakaknya lagi Aurel.

Tanpa berpikir lama Justine pun langsung menuruti perkataan kakaknya dan menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Tapi tiba-tiba sewaktu Justine akan melangkahkan kakinya menuju tangga, papahnya Dave memanggilnya.

"Justine"panggil papahnya Dave.

"Iya pah" jawab Justine dan menghampirinya.

"Sini duduk papah ingin bicara sama kamu"

"Bicara apa pah?" Tanyanya kepada papahnya.

"Apa kamu masih ingat dengan sahab..maksud papah yang kamu bilang semenjak kamu masih kecil kekasih masa kecilmu?" Tanya papahnya kepada Justine.

"Iya pastinya dong pah" sahut Reno sembari menggoda Justine. Reno adalah suaminya Aurellia kakaknya Justine.

"Apaan sih lo bang." Jawabnya kepada Reno.

"Emangnya kenapa pah?" Tanyanya lagi kepada papahnya.

"Malam ini kita mau bertemu dengannya dan papah dan mamah kamu berniat untuk menjodohkan kamu sama dia." Jawab papahnya dengan hati-hati.

"Apa pah?" Justine kaget mendengar perkataan papahnya dan langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Iya tine, bukannya kamu sangat mencintainya semenjak kalian masih kecil dulu kan?" Jawab papahnya lagi.

"Tapi pah?"

"Apa jangan-jangan kamu sudah punya pacar."tanya mamahnya.

"Bukan gitu mah, tapi..."sebelum Justine melanjutkan perkataannya lagi mamahnya sudah lebih dulu menimbrungnya lagi.

"Tapi apa? Dari pada kamu sekarang banyak tapi-tapian mendingan kamu sekarang siap-siap." Jawab mamahnya.

Justine pun menganggukan kepalanya, menuruti perkataan mamahnya. Karena dia bingung harus jawab apa kepada kedua orang tuanya.

Justine tidak bisa berkata apapun saat ini perasaannya sangat kacau tidak menentu antara senang dan sedih.

"Gue....mau di jodohin sama pacar masa kecil gue." Justine berkata pada dirinya sendiri sambil menutup pintu kamarnya.

"Gue...bingung gue harus gimana sekarang??apa yang gue harus lakuin??" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Perasaan gue hancur saat ini. Jujur di sisi lain gue seneng bisa ketemu lagi sama dia, karena gue pindah sekolah kesini gue berniat untuk menjemputnya kembali. Tapi bagaimana dengan Zila, gue juga punya perasaan yang sama padanya seperti perasaan gue kepada pacar masa kecil gue.

"Gue udah berjanji pada diri gue sendiri kalau gue akan perjuangin Zila."

"Bagaimana ini, gue gak bisa bantah kedua orang tua gue." Kata Justine pada dirinya sendiri sambil mengacak-ngacak rambut rapihnya.

Saat Justine akan keluar kamar, tiba-tiba ada yang membukakan pintu kamarnya dan membuat kepalanya terbentur.

"Oh my gad Justine" kakaknya kaget saat melihat Justine terjatuh di hadapannya.

"Are you oke" tanya kakaknya, sambil mengulurkan tangannya.

"It's oke gue gpp, tapi lain kali lo hati-hati mbak, kalau mau masuk ke kamar orang itu ketok pintu dulu, jangan main masuk aja." Jawabnya dengan sedikit kesal.

"Lagian lo lama banget, semuanya udah pada siap sedangkan lo masih acak-acakan begini." Jawab kakaknya sambil memegang rambut Justine yang acak-acakan.

"Iya sorry mbak" jawabnya singkat.

"Oke kalau gitu sekarang lo siap-siap."

Justine pun langsung pergi ke kamar mandi meninggalkan kakaknya.

Dia malam itu memakai baju seadanya dia mengenakan kaos putih polos disertai dengan celana jeanz dan sebagai pelengkapnya dia menggunakan kemeja yang tidak terlalu formal dan sepatu. Disertai rambutnya yang tertata rapi ke atas semakin menambah ketampanan dirinya.

Setelah semuanya selesai Justine menghampiri keluarganya yang sudah menunggunya.

Mereka pun langsung berangkat menggunakan mobil. Menuju restauran yang telah di tentukannya.

☆☆☆

Sorry yaa
Klo gaje dan gak dapet banget feel nya
Jangan lupa selalu vote and command.
Cuman mau ngingetin lagi
Jangan jadi pembaca gelap hargai setiap
Karya orang..

Ig @Irsellanugraha

My Ex My HusbandWhere stories live. Discover now